tokoh masyarakat dengan perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu.
Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat Kelurahan Rorotan untuk variabel ini dukungan tokoh masyarakat tidak berpengaruh
terhadap perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan baik dari tokoh masyarakat untuk menimbang
anaknya ke Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan bahwa dukungan tokoh masyarakat tidak berpengaruh
terhadap perilaku ibu menimbang ke Posyandu. Terkait itu juga, dipengaruhi oleh 52 dari responden merasa tidak
mendapatkan penjelasan dari pamong tokoh masyarakat tentang pentingnya penimbangan. Kemungkinan ini disebabkan oleh kesadaran
dari tokoh masyarakatnya sendiri rendah terhadap
pentingnya penimbangan balita.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hairunida tahun 2012 yaitu tidak terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan
tokoh masyarakat dengan perilaku kunjungan ibu yang mempunyai balita ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh
Nofianti tahun 2012 tidak terdapat hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan perilaku pemanfaatan Posyandu oleh ibu balita.
J. Hubungan Dukungan Kader dengan Perilaku Ibu Balita dalam
Menimbang Anaknya ke Posyandu
Menurut teori Green, 1980 dalam faktor penguat untuk seseorang berperilaku sehat yaitu berdasarkan dukungan tenaga kesehatan seperti
perawat, dokter, bidan dan kader kesehatan. Dalam penelitian ini dukungan yang diberikan kader Posyandu kepada ibu balita untuk
membawa anaknya ke Posyandu. Sudah menjadi tugas kader untuk memberikan informasi kesehatan terkait tumbuh kembang anak, sesuai
tugasnya yang di tempatkan di meja keempat adanya 1 kader yang memberikan perwakilan untuk menyuluh Kemenkes, 2012.
Berdasarkan hasil didapatkan bahwa responden yang mendapatkan dukungan kader untuk menimbang anaknya ke Posyandu baik 81,6 dan
buruk 18,4. Berdasarkan hasil analisis uji statistik diperoleh responden yang buruk mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan dan perilaku
buruk 6 31,6. Sedangkan responden yang baik mendapatkan dukungan dari tenaga kesehatan 17 dari 84 orang 84 yang memiliki perilaku
buruk. Dari hasil uji statistik Chi square diperoleh nilai probabilitas Pvalue 0,443 artinya pada alpha 5 tidak terdapat hubungan antara
dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku ibu balita dalam menimbangkan anaknya ke Posyandu.
Berdasarkan sampel yang diambil pada masyarakat Kelurahan Rorotan untuk variabel ini dukungan kader tidak berpengaruh terhadap
perilaku ibu untuk ke Posyandu, didasarkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan dukungan baik dari kader untuk menimbangkan anaknya ke
Posyandu ternyata tetap menimbang anaknya di Posyandu, hal ini mengindikasikan bahwa dukungan kader tidak berpengaruh terhadap
perilaku ibu menimbang ke Posyandu.
Selain itu, dipengaruhi oleh kader kesehatan yang tidak berkunjung ke rumah responden, dikarenakan sebagian besar dari ibu-ibu tidak pernah
tidak hadir terlihat dengan jumlah kunjungan ibu ke Posyandu baik 77,7. Dugaan lain tidak ada hubungan pada variabel ini yaitu, untuk mewakili
responden mendapat dukungan baik atau buruk dari kader dilihat dari pertanyaan seperti hal nya apakah kader memberikan informasi tentang
pentingnya membawa anak balita ke Posyandu, namun disini tidak melihat informasi apa saja yang diberikan oleh kader kepada ibu sehingga ibu
ingin berkunjung ke Posyandu. Hasil tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di
Jombang yaitu tidak terdapatnya hubungan antara dukungan kader dengan kunjungan ibu balita ke Posyandu Purnamasari dkk, 2011. Namun tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ari dkk yaitu terdapatnya hubungan antara peran serta kader dengan keaktifan ibu membawa balita
ke Posyandu. Selain itu terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningrum tahun 2015 yaitu terdapatnya hubungan peran serta kader
dengan keaktifan ibu balita dalam kegiatan Posyandu. Kesimpulan dari pembahasan semua variabel diatas yaitu berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat Kelurahan Rorotan tentang perilaku ibu balita dalam menimbang anaknya ke Posyandu
didapatkan hasil bahwa delapan variabel tidak berhubungan dengan perilaku ibu dalam menimbang anaknya ke Posyandu. Variabel tersebut
adalah pengetahuan, sikap, jarak, pembinaan dari tenaga kesehatan,
dukungan keluarga, dukungan teman, dukungan tokoh masyarakat dan dukungan kader.
Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan mengapa variabel tersebut tidak berhubungan dengan perilaku menimbang ke Posyandu.
Faktor pertama adalah karakteristik masyarakat yaitu hasil observasi yang dilakukan peneliti didapatkan cukup banyak urbanisasi kewilayah Rorotan,
sehingga sangat mempengaruhi pola hidup maupun budaya masyarakat tersebut yang berbeda-beda antara satu masyarakat dengan masyarakat
lainnya, tentunya dapat mempengaruhi hasil dari penelitian. Faktor kedua yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian
adalah karakteristik daerah, letak daerah berada di dekat pesisir pantai utara, selain itu Rorotan juga merupakan salah satu kawasan berikat
industri terpadu nasional. Faktor ketiga yaitu demografi seperti pendidikan yang sebagian besar masyarakat tidak sekolah sebanyak
22,2, status sosial ekonomi yang berbeda sehingga memungkinkan untuk mempengaruhi
hasil penelitian.
98
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN