Pembagian ASI ASI Eksklusif 1.

Tiga refleks maternal yang berperan dalam menyusui yaitu sekresi prolaktin, ereksi puting susu, dan refleks let down. Prolaktin merupakan hormon laktogenik yang dihasilkan oleh hipofisis anterior, berperan untuk memulai dan mempertahankan sekresi susu. Refleks prolaktin terjadi jika ujung-ujung saraf pada area papilla dan areola mamae dirangsang oleh isapan bayi saat menyusui yang berfungsi sebagai reseptor mekanik Lowdermilk, 2004 . Stimulasi isapan bayi mengirim impuls ke hipotalamus dan merangsang pengeluaran faktor- faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor-faktor tersebut akan merangsang hipofisis anterior sehingga kelenjar ini mengeluarkan hormon prolaktin. Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan produksi ASI oleh sel-sel alveolar Lowdermilk, 2004 . Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi berkaitan dengan besarnya stimulus isapan, yaitu prekuensi, intensitas dan lama bayi menghisap Garza, Hopkin, 1988; Lawrence, 1994, dikutip dalam Lowdermilk, 2004 . Stimulasi puting susu oleh mulut bayi menyebabkan ereksi. Refleks ereksi puting susu membantu propulsi susu melalui sinus- sinus laktiferus ke pori-pori puting susu Lowdermilk, 2004 . Hal itu berarti semakin sering bayi menyusu akan meningkatkan prolaktin sehingga produksi susu di alveolar lebih banyak. Pengeluaran susu dari payudara ke mulut bayi merupakan proses aktif di dalam payudara Lowdermilk, 2004 . Proses ini tergantung pada refleks let down atau refleks ejeksi susu Lowdermilk, 2004 . Refleks let down secara primer merupakan respon terhadap isapan bayi gambar 2.2. Isapan bayi menstimulasi kelenjar hipofisis posterior untuk mensekresikan oksitosin. Oksitosin akan memicu kontraksi otot polos dinding alveolus, menyebabkan susu keluar melalui sistem duktus masuk ke sinus laktiferus, dimana susu siap tersedia untuk bayi Lowdermilk, 2004 ; Ganong, 2008. Semakin sering bayi mengisap, pengosongan alveolus dan duktus makin baik sehingga kemungkinan terjadinya bendungan susu makin kecil dan menyusui makin lancar. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan refleks let down adalah melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi, dan memikirkan untuk menyusui bayi Dewi, 2011. Pada saat lahir bayi memiliki pola perilaku atau refleks yang mempermudah pemberian ASI yaitu refleks mencari rooting refleks, refleks menghisap dan menelan, dan kenyang Lowdermilk, 2004 . Rooting refleks timbul ketika pipi atau mulut bayi berada disekitar payudara ibu yang menimbulkan refleks mencari pada bayi dengan menggerakkan kepalanya untuk menuju puting susu. Jika puting susu tersentuh maka bayi akan membuka mulut dan berusaha untuk menangkap puting Perry dan Lowdermilk, 2006. Refleks menghisap terjadi pada saat puting susu yang sudah masuk ke dalam mulut ditarik oleh lidah menjadi lebih jauh dan rahang menekan kalang payudara di belakang puting susu yang terletak pada langit-langit keras palatum durum gambar 2.3. Tekanan bibir dan rahang yang terjadi secara bersamaan membuat gusi menjepit kalang payudara dan sinus laktiferus sehingga air susu akan mengalir ke puting susu, kemudian bagian