Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

penelitian ini. Uji coba pedoman wawancara ini dilakukan untuk melatih peneliti agar lancar saat pengumpulan data pada partisipan sebenarnya. 3. Selanjutnya peneliti mendata partisipan yang sesuai dengan kriteria, lalu mengadakan pertemuan dengan partisipan untuk melakukan inform consent dan menjelaskan tujuan serta manfaat dari penelitian ini. 4. Peneliti akan melakukan wawancara terlebih dahulu pada partisipan lalu hasil dari wawancara dilakukan transkrip data. b. Tahap pelaksanaan pengumpulan data Untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan pembuatan laporan penelitian, peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam in depth interview yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam studi kualitatif. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang pendapat, persepsi, penerimaan atau kepercayaan masyarakat terhadap pemberian ASI eksklusif Budiarto, 2004. Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur yang merupakan wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Peneliti juga menggunakan alat perekam untuk mengetahui semua percakapan dalam wawancara tentang pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif. Peneliti sebelumnya memberitahukan alasan penggunaan alat perekam serta untuk permohonan izin kepada partisipan. Selama wawancara mendalam peneliti juga membuat catatan lapangan field note. Catatan lapangan field note adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif Bogdan dan Biklen 1982 dalam Moleong, 2010. Peneliti membuat catatan lapangan yang berisi deskripsi tentang tanggal, waktu dan informasi dasar tentang suasana saat wawancara seperti tatanan lingkungan, interkasi sosial dan aktivitas yang berlangsung saat wawancara dilakukan. Teknik ini diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik secara langsung, terbuka, fleksibel dan terarah, sehingga informasi yang didapat lebih banyak dan luas mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian kualitatif memungkinkan untuk memeriksa isu- isu, ide- ide yang muncul dan wawancara untuk kedua atau ketiga kalinya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 45 sampai 90 menit Holloway, 2008. Peneliti melakukan wawancara singkat dalam beberapa pertemuan, pertemuan pertama peneliti akan melakukan informed consent ketersediaan menjadi partisipan serta melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya, kedua adalah melakukan wawancara mendalam yang dilakukan selama 45 sampai 60 menit dan ketiga peneliti akan melakukan member check dari hasil wawancara. Menurut Guba dan Lincoln 1981 dalam Moleong 2010, cara penata urutan pertanyaan yaitu dengan bentuk cerobong. Peneliti melakukan pertanyaan-pertanyaan dimulai dari segi yang umum mengarah kepada yang khusus. Setiap pertanyaan yang berikutnya berkaitan dengan yang sebelumnya dengan bentuk yang semakin menyempit dan khusus. Peneliti menggunakan Pendekatan ini diharapkan partisipan merasakan nyaman berbicara dengan peneliti, kemudian dapat melanjutkan wawancara untuk mengeksplorasi inti dari topik penelitian. Tugas peneliti dalam melakukan wawancara meliputi aktif mendengarkan, empati, fleksibel dan tanggap, merekam dan mencatat, lebih banyak mendengarkan, menindak lanjuti jawaban partisipan serta wawancara dilakukan dengan face to face. Wawancara akan berlangsung baik kalau telah tercipta rapport antara peneliti dengan partisipan, Stainback dalam Sugiyono 2010 mengatakan bahwa rapport adalah suatu hubungan yang saling menguntungkan, merasa saling percaya dan terjalin emosi diantara kedua orang peneliti dan partisipan. Teknik yang telah dipersiapkan di atas dapat membuat partisipan lebih luwes, lebih terbuka dan percaya kepada peneliti sehingga partisipan mau menceritakan pengalamannya dalam memberikan ASI eksklusif secara terbuka dan di dapat hasil yang akurat dan valid.