Ibu Primipara Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

kepuasan dalam interaksi antara ibu dan bayi Mercer, 1995 dalam Tomey dan Alligood, 2006. Komponen ini ibu harus memiliki rasa kasih sayang pada bayi, keterampilan dalam praktik menyusui dengan benar dan akhirnya mendapatkan kepuasan tersendiri setelah semuanya tercapai. Sifat dan perilaku dari ibu dan anak dapat mempengaruhi identitas peran masing-masing. Sifat-sifat keibuan dan perilaku dimasukkan dalam model Mercer adalah empati atau kepekaan terhadap isyarat bayi, harga diri atau konsep diri, pengasuhan yang diterima sebagai seorang anak, kedewasaan dan fleksibilitas, sikap, kehamilan dan pengalaman kelahiran, kesehatan secara keseluruhan, dan konflik peran atau ketegangan Tomey dan Alligood, 2006. Adanya peran ibu akan terjadi interaksi bayi pada ibu meliputi kontak mata sebagai isyarat pembicaraan, refleks menggenggam, refleks tersenyum dan tingkah laku tenang sebagai respon terhadap perawatan yang dilakukan ibu. Konsistensi perilaku interaksi dengan ibu dan respon yang datang dari ibu akan meningkatkan pergerakan Tomey dan Alligood, 2006. KERANGKA TEORI Bagan 2.2 Dimodifikasi dari Model of Maternal Role Attainment Mercer,1991. Pencapaian peran pada ibu primipara maternal role attainment  keterikatan pada bayi  perilaku dan keterampilan dalam menyusui  kepuasan interaksi pada bayi Mikrosistem  fungsi keluarga  hubungan ayah-ibu  dukungan sosial  status ekonomi  nilai-nilai keluarga Terjadi interaksi bayi pada ibu  kontak mata  refleks menggenggam  refleks tersenyum  sikap tenang Mesosistem  perawatan bayi  faktor lingkungan kerja  lingkungan umum lainnya Makrosistem  pelayanan kesehatan  kebijakan pemerintah  budaya yang dianut Anticipatory kesiapan menerima kehamilan pertama Formal  kelahiran anak pertama  ibu belajar bagaimana cara dalam memberikan ASI dari orang lain Informal ibu memberikan ASI dengan caranya sendiri Personal ibu terbiasa memberikan ASI Pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI Eksklusif 33

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan pustaka sebelumnya, ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan dan cairan lainnya dari sejak dilahirkan sampai bayi usia enam bulan. Ibu primipara merupakan ibu yang baru pertama kali mempunyai anak. Pengalaman memberikan ASI eksklusif merupakan pengalaman awal bagi ibu primipara untuk mencapai perannya sebagai seorang ibu. Pemberian ASI eksklusif tidak mudah dilakukan oleh seorang ibu primipara, banyak faktor yang mempengaruhi baik dari lingkungan keluarga, lingkungan umum dan pelayanan kesehatan sehingga dalam prosesnya harus belajar sampai ibu dapat melakukannya dengan keterampilan yang dimiliki dan merasakan kepuasan atas keberhasilannya dalam memberikan ASI eksklusif. Untuk itu peneliti ingin mengeksplorasi secara mendalam mengenai pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif.

B. Definisi Istilah

Untuk memperjelas istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, peneliti menggunakan definisi istilah, yaitu: 1. Pengalaman memberikan ASI eksklusif adalah segala sesuatu yang pernah dialami dijalankan, dirasakan dalam memberikan ASI eksklusif. 2. Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak hidup dan baru menjadi seorang ibu. 34

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Penelitian kualitatif adalah istilah keseluruhan untuk sekelompok pendekatan yang berkaitan dengan pemahaman tentang pengalaman dan perilaku, dan makna dan interpretasi yang telah dilakukan berdasarkan proses penelitian sosial. Penelitian ini berfokus pada beberapa fenomena yang menarik bagi peneliti dan kepada peserta penelitian Holloway, 2008. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data pasti yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. Penelitian ini dilakukan pada kondisi yang alamiah Sugiyono, 2010. Fenomenologi adalah pendekatan filosofis untuk mempelajari fenomena penampilan dan pengalaman manusia Holloway, 2008. Tujuan penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman-pengalaman yang dialami oleh orang di dalam kehidupan ini, termasuk interaksinya dengan orang lain Danim, 2003. Fenomenologi deskriptif mencakup seluruh fenomena tetapi menunjukkan aspek-aspek tertentu saja, termasuk makna tersembunyi yang ada pada orang yang diteliti. Fenomenologi deskriptif secara langsung mendeskripsikan persepsi pengalaman hidup mereka yang luas dan mendalam Holloway, 2008. Spiegelberg 1975 dalam Streubert Carpenter 2003 mengidentifikasi 3 langkah proses untuk fenomenologi deskriptif : 1 intuisi intuiting, 2 analisis analyzing, 3 menggambarkan describing. Langkah pertama yaitu intuisi, peneliti sepenuhnya terlibat dalam investigasi fenomena. Proses dimana peneliti mulai mengetahui tentang fenomena seperti yang dijelaskan oleh para partisipan, pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif. Pada tahap intuisi ini peneliti sebagai instrumen dalam proses wawancara. Peneliti menjadi alat untuk pengumpulan data dan mendengarkan keterangan partisipan melalui proses wawancara. Langkah kedua yaitu analisis, yang melibatkan identifikasi esensi dari fenomena yang diteliti berdasarkan data yang diperoleh dan bagaimana data disajikan. Peneliti akan membedakan fenomena tersebut berkaitan dengan elemen-elemen atau unsur, peneliti juga mengeksplorasi hubungan dan koneksi dengan fenomena yang berdekatan yang dialami partisipan. Langkah ketiga yaitu menggambarkan, pada tahap deskripsi peneliti akan mengkomunikasikan dan memberi penjelasan secara tertulis dan lisan, juga elemen-elemen penting dari fenomena tersebut. Peneliti akan menguraikan penjelasan dengan mengklasifikasikan atau mengelompokan pada tiap fenomena tersebut. Peneliti akan menghindari upaya untuk menggambarkan fenomena sebelum waktunya. Penelitian ini didasarkan pada fokus masalah yang diteliti, memilih partisipan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2010. Melalui penelitian dan pendekatan ini diharapkan peneliti dapat menggali informasi dan memperoleh penjelasan terperinci tentang suatu pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja Kembangan Utara, Jakarta Barat.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat pada bulan Juli sampai Desember 2013.

C. Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini yaitu para ibu primipara yang telah memberikan ASI eksklusif selama enam bulan yang berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan diwawancarai secara langsung oleh peneliti. Pemilihan partisipan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan prinsip kesesuaian appropriateness dan kecukupan adequancy. Teknik purpossive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2010. Partisipan dalam penelitian ini yaitu ibu primipara yang telah memberikan ASI eksklusif dengan usia anak tidak lebih dari dua tahun yang berada di wilayah puskesmas kelurahan Kembangan Utara dan telah teridentifikasi saat pengumpulan data sampai mencapai saturasi data partisipan berjumlah enam orang, dengan kriteria partisipan yang akan diteliti: a. Dapat berkomunikasi dengan baik. b. Bersedia dan kooperatif menjadi partisipan penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan dibantu pedoman wawancara mendalam in depth interview dalam bentuk pertanyaan, alat bantu perekam perekam suara dari handphone, alat pencatat dan catatan lapangan fieldnote.

E. Teknik Pengumpulan Data 1.

Pengumpulan data Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2013. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dan dibantu oleh alat perekam perekam suara dari handphone, pedoman wawancara dan catatan lapangan field note. Wawancara mendalam dilakukan pada partisipan dengan berpedoman pada pedoman wawancara yang telah disiapkan sebelumnya.

2. Tahap pengumpulan data

a. Tahap persiapan pengumpulan data 1. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti mengurus perizinan kepada pihak-pihak terkait seperti kepala Dinas Kesehatan Jakarta Barat, kepala Lurah Kembangan Utara, Kepala Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara dan RTRW serta melakukan kode etik penelitian. 2. Setelah perizinan selesai peneliti melakukan uji coba pedoman wawancara pada satu orang partisipan pemula yang memiliki kriteria sama seperti partisipan yang akan dilakukan dalam