Manfaat ASI Eksklusif ASI Eksklusif 1.

Tanda perlekatan bayi dan ibu yang baik juga telah dijelaskan bahwa dagu harus menyentuh payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah terputar keluar, lebih banyak areola bagian atas yang terlihat daripada bagian bawah, dan tidak menimbulkan rasa sakit pada puting susu Hegar, 2008. Menyusui bayi sebaiknya dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Rata- rata bayi menyusui selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Menyusui bayi sesering mungkin sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam dan tidak hanya pada satu payudara melainkan keduanya secara seimbang, sehingga mendapat stimulasi yang sama untuk menghasilkan ASI. Menyusui pada malam hari dapat membantu mempertahankan suplai ASI karena hormon prolaktin dikeluarkan terutama pada malam hari Hegar, 2008.

8. Masalah dalam Menyusui

Memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi tidaklah sederhana Hegar, 2008. Beberapa kendala yang sering menjadi alasan ibu masalah dalam menyusui karena produksi ASI kurang, ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar, ibu ingin menyusui kembali setelah bayi diberi formula relaktasi, bayi terlanjur mendapatkan prelakteal feeding pemberian air guladekstrosa, susu formula pada hari-hari pertama kelahiran, kelainan yang terjadi pada ibu seperti puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara bengkak, engorgement, mastitis dan abses, ibu hamil lagi padahal masih menyusui, ibu bekerja, kelainan yang terjadi pada bayi seperti bayi sakit, abnormalitas bayi Hegar, 2008. Masalah yang terkait dalam menyusui terjadi ketika ASI tidak keluar secara langsung serta rendahnya produksi ASI. Meningkatkan produksi ASI dapat dilakukan dengan cara menyusui bayi sesegera mungkin setelah lahir, menyusui sesering mungkin karena semakin sering bayi menghisap puting susu maka semakin banyak ASI yang keluar dengan cara menyusui yang benar Baskoro, 2008.

C. Ibu Primipara

Primipara merupakan wanita yang pertama kali mengalami satu kali persalinan pada masa gestasi lebih dari minggu ke-20 Hamilton, 1995. Ibu primipara adalah wanita yang baru pertama kali mempunyai anak yang hidup dan baru menjadi seorang ibu Lowdermilk, 2004. Beberapa ibu primipara biasanya mempunyai keinginan untuk melahirkan bayi yang bebas dari gangguan, sehingga hal tersebut akan memotivasi ibu untuk mencari pengetahuan banyak tentang perawatan maternal. pengetahuan tersebut termasuk didalamnya tentang cara pemberian ASI yang benar Lowdermilk, 2004. Pengetahuan dasar tentang ASI dan keterampilan dalam menyusui merupakan proses bagi seorang ibu untuk dapat memberikan ASI dengan tepat. Penghentian menyusui oleh ibu primipara karena kurangnya pengetahuan dasar tentang ASI, keterampilan yang kurang, perubahan hidup yang baru, dan pengalaman awal yang menyakitkan ketika mereka tidak siap untuk melakukan pengeluaran ASI Smith, dkk., 2012.

D. Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother Pencapaian peran ibu-menjadi seorang ibu merupakan pengembangan dari teori Reva Rubin yang dikenal dengan proses bonding-attachment Tomey dan Alligood, 2006. Teori Mercer 1991 mengemukakan mengenai pencapaian peranan ibu, yang ditempatkan dengan lingkaran sarang Bronfenbrenner 1979 dalam Tomey dan Alligood 2006 mengenai mikrosistem, mesosistem dan makrosistem sebagai berikut : IBU Empati peka pada isyarat bayi, harga dirikonsep diri, pengasuhan, kedewasaan dan fleksibilitas, sikap, kehamilan dan pengalaman kelahiran , kesehatan secara keseluruhan, dan konflik peranketegangan ANAK Temperamen perangai Kemampuan untuk memberikan isyarat penampilan karakteristik daya tanggap kesehatan Mikrosistem Hubungan ibu-ayah Relationship Mesosistem Makrosistem peraw atan KOMPONEN PERAN IBU Keterikatan pada bayi, memperoleh kompetensi dalam perilaku ibu, dan mengekspresikan kepuasan HASIL PADA ANAK Kognitif mental Pengembangan Perilaku Kesehatan Kompetensi sosial Fungsi keluarga Pengaturan kerja orangtua Konsistensi pengaruh budaya Sekolah Dukungan sosial Bagan 2.1 Model of Maternal Role Attainment Mercer, 1991. 1. Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu terjadi. Faktor-faktor ini meliputi fungsi keluarga, hubungan ayah-ibu, dukungan sosial, status ekonomi, nilai-nilai keluarga dan stressor. 2. Mesosistem tersebut meliputi, pengaruh dan berinteraksi dengan orang- orang dalam mikrosistem ini. Mesosistem meliputi hari perawatan, sekolah, lingkungan kerja, tempat ibadah, dan lingkungan yang umum berada dalam masyarakat. Misalnya, melihat bagaimana ibu memberikan ASI eksklusif baik di tempat kerja maupun tempat umum lainnya agar kebutuhan bayi tetap terpenuhi. 3. Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu. Makrosistem terdiri atas sosial, politik, dan budaya. Misalnya, lingkungan pelayanan kesehatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif, adanya kebijakan dari pemerintah tentang pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, dan adanya budaya yang dianut dalam proses pemberian ASI eksklusif seperti pantangan makananminuman yang berkaitan dengan menyusui serta bagaimana persepsi budaya yang sudah diwariskan turun-temurun mengenai menyusui. Fokus utama dari teori ini adalah gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Pencapaian peran ibu merupakan interaksi dan proses perkembangan yang terjadi sepanjang waktu yang menjadikan ibu berespon terhadap bayinya. Proses ini terdiri dari empat tahap pencapaian peran ibu, yaitu :