F. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar Moleong, 2010. Penelitian
ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan teknik Colaizzi 1978. Langkah-langkah analisis data berdasarkan Colaizzi 1978 dalam dalam Streubert Carpenter 2003,
meliputi: 1. Peneliti dapat memberikan gambaran fenomena yang diteliti, yaitu tentang
pengalaman ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif. 2. Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara kepada partisipan dan
membuat transkrip dari hasil wawancara partisipan sesuai fenomena yang diteliti.
3. Peneliti membaca semua hasil transkrip partisipan secara berulang-ulang sesuai fenomena yang diteliti.
4. Peneliti membaca transkrip kembali dan mencari pernyataan-pernyataan penting dari setiap pernyataan partisipan.
5. Peneliti menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua partisipan.
6. Peneliti mengorganisasikan data yang terkumpul dan mengelompokkannya kedalam suatu kelompok tema.
7. Peneliti menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk desktiptif secara lengkap, dengan melakukan analisis detail tentang perasaan
partisipan dan perspektif yang terkandung dalam tema.
8. Peneliti kembali ke lapangan dan menanyakan partisipan kembali untuk validasi dari hasil deskripsi yang telah dibuat.
Bagan 4.1 Teknik analisa data Sumber : Colaizzi 1987 dalam Streubert Carpenter 2003
Memiliki gambaran fenomena yang diteliti secara jelas
Mengumpulkan data melalui wawancara dan membuat transkrip hasil wawancara
dengan partisipan Membaca semua hasil transkrip partisipan
secara berulang-ulang
Mencari pernyatan-pernyataan penting dari setiap pernyataan partisipan
Menentukan makna dari setiap pernyataan penting dari semua partisipan
mengelompokkannya ke dalam suatu kelompok tema
Menulis hasil secara keseluruhan ke dalam bentuk deskriptif secara lengkap
Kembali ke partisipan untuk validasi data deskripsi yang dibuat
G. Keabsahan Data
Menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan menurut Moleong, 2010, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability,
kebergantungan dependability, dan kepastian confirmability.
1. Kredibilitas
credibility
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang
detail, triangulasi,
peer debriefing,
analisis kasus
negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check
Bungin, 2008. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu Bungin, 2008; Moleong, 2010:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari partisipan dan untuk
membangun kepercayaan para partisipan terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut
secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.
d. Peer debriefing membicarakannya dengan orang lain yaitu
mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat atau yang ahli
dalam bidang kualitatif. c.
Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujian-
pengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
data. Penelitian ini peneliti menggunakan kredibilitas peer debriefing,
dimana setelah peneliti mengumpulkan data peneliti akan membuat transkrip data. Transkip data yang dibuat peneliti akan dibicarakan oleh
pembimbing untuk mendiskusikan unsur-unsur yang penting yang dialami partisipan.
2. Keteralihan
transferability
Keteralihan merupakan teknik untuk meneliti agar laporan hasil fokus penelitian dilakukan seteliti dan secermat mungkin
yang menggambarkan konteks tempat penelitian diadakan. Uraiannya harus
mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang dibutuhkan oleh pembaca agar dapat memahami penemuan yang diperoleh. Peneliti akan
memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dalam menerapkan hasil penelitian agar orang lain dapat memahami.
3. Kebergantungan
dependability
Teknik ini tidak dapat dilaksanakan bila tidak dilengkapi dengan catatan pelaksanaan keseluruhan proses dan hasil penelitian. Pencatatan
itu diklasifikasikan
dari data
mentah sehingga
formasi tentang
pengembangan instrument
sebelum auditing
dilakukan. Peneliti
melakukan pencatatan
pelaksanaan dari
mulai menentukan
masalahfokus, memasuki lapangan, menentukan sumber data, analisa data, melakukan uji keabsahan data, sampai membuat kesimpulan
sebelum dilakukan auditing oleh pembimbing I dan II untuk mereview seluruh hasil penelitian.
4. Kepastian
confirmability.
Kapastian confirmability bermakna bahwa keyakinan atas data yang diperoleh. Kepastian bahwa sesuatu itu objektif atau tidak
bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapat dikatakan bahwa pengalaman
seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang, barulah dapat dikatakan objektif. Pada penelitian ini hasil
penelitian ditelusuri oleh pembimbing auditor untuk memastikan apakah hasil temuan itu benar-benar dari data, menelusuri data mentah
yang dibuat peneliti, melihat derajat ketelitian peneliti, dan menelaah kegiatan peneliti dalam memeriksakan keabsahan data.
H. Etika Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek manusia, maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam
menentukan dirinya, sehingga penelitian yang dilakukan benar-benar menjunjung kebebasan manusia. Masalah etika penelitian keperawatan sangat
penting karena penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia. Hidayat 2007 menyatakan bahwa masalah etika yang harus
diperhatikan dalam proses penelitian adalah sebagai berikut:
1. Lembar persetujuan
informed consent
Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan untuk ketersediaannya menjadi partisipan penelitian. Persetujuan dari partisipan
merupakan hak dari partisipan yang sebelumnya sudah diberitahukan oleh peneliti mengenai tujuan penelitian, prosedur pelaksanaan, manfaat
penelitian, dan
kerahasiaan partisipan.
Lembar persetujuan
ini ditandatangani
oleh partisipan
yang bersedia
menjadi partisipan
penelitian.
2. Tanpa nama
anonymity
Penelitian ini tidak akan mencantumkan nama partisipan pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh partisipan, tetapi dengan
menuliskan inisial.
3. Kerahasiaan
privacy
Kerahasiaan partisipan akan dijamin oleh peneliti, baik sebuah informasi maupun masalah-masalah lainnya yang diberikan oleh
partisipan.
47
BAB V HASIL PENELITIAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada enam partisipan melalui proses analisis data dari hasil wawancara mendalam, ditemukan
tema yang selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk naratif dengan penyajian hasil penelitian sebagai berikut.
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara merupakan salah satu dari delapan puskesmas kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kembangan.
Puskesmas ini terletak di Jl. Raya Kembangan Rt.00502 Jakarta Barat, memiliki luas bangunanluas tanah 112470 dan dipimpin oleh dr. Rosmawati
Wijaya. Kelurahan Kembangan Utara memiliki luas wilayah 348 ha yang
terdiri dari 10 RW, 110 RT dengan jumlah penduduk 15.721 jiwa dan 5.148 KK. Kelurahan Kembangan Utara berada di dalam wilayah Kecamatan
Kembangan yang secara administratif terdiri dari 6 kelurahan, 62 RW, 600 RT,
37.584 KK,
140.201 jiwa
dan luas area
dengan kepadatan
penduduk sebesar 5.796 jiwaKm
2
. Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara tercatat 60 orang ibu
primipara dan dari data tersebut hanya 25 orang ibu primipara yang memberikan ASI eksklusif, sebanyak 35 orang lainnya tidak memberikan ASI
eksklusif.