Flowchart Analisa Kadar Air Flowchart Analisa pH Kompos Flowchart Analisa Temperatur Flowchart Water Holding Capacity Flowchart Analisa Electrial Conductivity

31

3.5.2 Flowchart Analisa Kadar Air

Gambar 3.3 Flowchart Prosedur Analisa Kadar Air Mulai Dimasukkan sampel yang ditimbang ke dalam cawan Ditimbang Berat Cawan Kosong Ditimbang Sampel Sebanyak 10 gram Dihitung berat sampel di dalam cawan sebagai berat awal sampel Selesai Dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 120 o C selama 4 jam Didinginkan di dalam desikator Ditimbang Beratnya Kembali Universitas Sumatera Utara 32

3.5.3 Flowchart Analisa pH Kompos

Gambar 3.4 Flowchart Prosedur Analisa pH Kompos

3.5.4 Flowchart Analisa Temperatur

Gambar 3.5 Flowchart Prosedur Analisa Temperatur Mulai Digoncang dengan shaker selama 30 menit Ditambahkan air sebanyak 25 ml Ditimbang Sampel kompos Sebanyak 10 gram dan diletakkan di beaker glass Diukur pH suspensi kompos dengan menggunakan pH meter Selesai Mulai Dicatat suhu masing – masing termometer Dimasukkan termometer ke keranjang composter di masing- masing titik pensampelan Disiapkan termemoter raksa Selesai Universitas Sumatera Utara 33

3.5.5 Flowchart Water Holding Capacity

Gambar 3.6 Flowchart Prosedur Analisa Water Holding Capacity

3.5.6 Flowchart Analisa Electrial Conductivity

Mulai Ditambahkan air sebanyak 100 ml dan didiamkan selama 24 jam Dimasukkan kompos yang telah diayak ke dalam bucket berlubang yang telah dilapisi dengan kertas filter Diayak kompos matang sebanyak 100 gram Selesai Dihitung volume air yang berhasil melewati kertas saring Mulai Tambahkan 20 ml air Diletakkan kompos sebanyak 10 gram kedalam beaker gelas Diaduk selama 15 menit Letakkan Electric Conductivity meter kedalam larutan 0,01 N KCl sebanyak 50 ml A Universitas Sumatera Utara 34 Gambar 3.7 Flowchart Prosedur Electrical Conductivity Selesai Letakkan Electric Conductivity meter kedalam sampel yang tersuspensi Catat hasil yang didapat A Atur instrument sampai menunjukkan angka 1,412 dSm Universitas Sumatera Utara 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KARAKTERISTIK BAHAN BAKU

Penelitian ini menggunakan tandan kosong kelapa sawit TKKS yang berasal dari PKS Sei Mangke PTPN III sebagai bahan baku dan pupuk organik aktif POA yang berasal dari Biogas Plant LPPM USU. Karakteristik TKKS dan POA yang digunakan pada penelitian ini disajikan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Sedangkan hasil uji laboratoriumnya disajikan pada lampiran 4. Tabel 4.1 Karakteristik TKKS PKS Sei Mangke PTPN III Tabel 4.2 Hasil Analisa Karakteristik POA Parameter Satuan Nilai Metode Pengukuran C 0,58 Metode Walkley Black N 0,10 Metode Kjeldahl CN 5,8 Pembagian kadar CN P 2 O 5 0,016 K 2 O 0,167 pH 8,09 Menggunakan pH meter dengan metode Potensiometri COD mgl 1.580 Microbial Count Mikrobaml 4,5 x 10 6 Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa TKKS dan POA memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dijadikan kompos. TKKS mengandung sumber karbon yang tinggi dan POA sebagai sumber mikroorganisme dan nutrisi tambahan. Apabila keduanya dicampur, diharapkan kandungan nutrisi telah cukup untuk mikroorganisme dapat tumbuh dan mendegradasi TKKS menjadi kompos Parameter Satuan Nilai Metode Pengukuran Moisture 43,8286 SNI 03-1971-1990 pH 9,1 Menggunakan pH meter dengan metode Potensiometri C 37,89 Metode Walkley Black N 1,22 Metode Kjeldahl CN 31,06 Pembagian kadar CN WHC 62 ASTM D7367-07 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit : Pengaruh Lubang Asupan Udara

11 89 124

Composting Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dengan POA : Pengaruh Sirkulasi Tumpukan TKKS

1 63 112

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

1 31 69

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 16

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 2

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 4

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 15

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Ukuran Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Proses Komposting Menggunakan Pupuk Organik Aktif (POA) di Dalam Komposter Menara

0 0 20

PENGARUH UKURAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP PROSES KOMPOSTING MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK AKTIF (POA) DI DALAM KOMPOSTER MENARA SKRIPSI

0 0 18