Profil dan Analisis Kompos Berdasarkan Suhu

43 10 20 30 40 50 60 70 5 10 15 20 25 30 35 40 Su h u o C Waktu Pengomposan Hari Ketinggian 1 m Ketinggian 2 m Ketinggian 3 m 10 20 30 40 50 60 70 5 10 15 20 25 30 35 40 Su h u o C Waktu Pengomposan Hari Ketinggian 1 m Ketinggian 2 m Ketinggian 3 m volume komposter sebesar 0,48 m 3 , lubang aerasi sebanyak 20 pada setiap ketinggian 1,2 dan 3 m dengan diameter lubang 2 cm, serta tanpa pengadukan.

4.3.1 Profil dan Analisis Kompos Berdasarkan Suhu

Keberlangsungan proses pengomposan pada komposter 1 dengan ukuran TKKS utuh dapat dilihat dari perubahan suhu dan MC selama proses pengomposan. Pengukuran suhu kompos setiap hari dilaksanakan pada pagi dan sore. Pada setiap pengukuran, dibaca suhu pada ketinggian 1, 2 dan 3 meter. Profil hasil pengukuran suhu pada komposter 1 disajikan pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Profil suhu pengomposan TKKS pada komposter 1, a Suhu pagi, b Suhu Sore. Universitas Sumatera Utara 44 Pada Gambar 4.6 dapat dilihat profil suhu pada pagi dan sore hari selama proses pengomposan. Dari grafik tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara suhu pagi dan sore pada 3 titik sampling komposter, yaitu pada ketinggian 1, 2 dan 3 meter. Berdasarkan ketinggian terlihat perbedaan suhu selama terjadinya proses pengomposan, dimana suhu semakin meningkat seiring dengan semakin dalamnya tumpukan. Pada Gambar 4.6, terlihat selama proses pengomposan berlangsung, terjadi fluktuasi suhu. Suhu meningkat berturut-turut pada ketinggian 3 meter hingga 1 meter. Suhu masing-masing ketinggian melewati 50 o C setelah 24 jam penambahan POA awal. Ini mencerminkan mikroba pendekomposisi aktif di dalam komposter. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Siong et al 2009, bahwa jika bahan yang mengandung organik tinggi ditambahkan ke bahan yang mengandung selulosa seperti TKKS maka panas yang dihasilkan dalam tumpukan berasal dari proses biodegradasi [33]. Profil suhu cenderung mulai menurun setelah hari ke-5 dan perlahan mulai mencapai konstan pada hari ke-30. Hal ini menunjukkan bahwa proses degradasi telah selesai. Hal ini juga sesuai seperti yang dilaporkan oleh dan Siong et al 2009, yang menyatakan bahwa setelah peningkatan suhu yang cepat selanjutnya perlahan- lahan suhu akan menurun dan ini mengindikasikan bahwa proses degradasi melambat seiring dengan menipisnya ketersediaan nutrisi [33]. Setelah hari ke-11, profil suhu pada ketinggian 3 meter terhenti disebabkan terjadinya penyusutan volume kompos yang melebihi 1 meter.

4.3.2 Profil dan Analisis Kompos Berdasarkan Moisture Content MC

Dokumen yang terkait

Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Pupuk Organik Aktif Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit : Pengaruh Lubang Asupan Udara

11 89 124

Composting Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dengan POA : Pengaruh Sirkulasi Tumpukan TKKS

1 63 112

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

1 31 69

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 16

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 2

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 4

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 15

Pengomposan Shredded Tandan Kosong Kelapa Sawit (Tkks) Dengan Aktivator Pupuk Organik Aktif (Poa) Di Dalam Menara Composter: Pengaruh Sirkulasi Tumpukan Tkks

0 0 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Ukuran Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Terhadap Proses Komposting Menggunakan Pupuk Organik Aktif (POA) di Dalam Komposter Menara

0 0 20

PENGARUH UKURAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP PROSES KOMPOSTING MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK AKTIF (POA) DI DALAM KOMPOSTER MENARA SKRIPSI

0 0 18