27 4. Dilakukan berbagai perlakuan antara lain :
a. Penambahan POA hingga mencapai kadar air yang ditetapkan.
6. Pengukuran temperatur dilakukan 1 kali dalam 3 hari sebelum pengadukan
7. Dilakukan analisa pH setiap 3 hari 7. Dilakukan analisa kadar air setiap 3 hari
8. Setelah ± 2 bulan dilakukan analisa CN serta bahan organik lainya.
3.4 PROSEDUR ANALISA
3.4.1 Prosedur Analisa Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu parameter pendahuluan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengukuran kadar karbon dan nitrogen. Kadar air
dinyatakan dalam satuan persen . Prosedur analisa kadar air dilakukan dengan menggunakan prosedur yang telah dilakukan Sekarsari [26]. Berikut ini adalah cara
menganalisa kadar air kompos : 1.
Sampel ditimbang sebanyak 10 gr 2.
Cawan kosong ditimbang beratnya 3.
Sampel yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam cawan 4.
Cawan berisi ditimbang beratnya 5.
Berat sampel di dalam cawan dihitung sebagai berat awal sampel 6.
Dimasukkan ke dalam oven, suhunya diset 120
o
C selama 4 jam 7.
Didinginkan dalam desikator 8.
Beratnya ditimbang kembali Kadar airnya dihitung dengan rumus :
Kadar air = Berat awal sampel − berat sampel setelah dikerigkan
berat awal sampel �
Universitas Sumatera Utara
28
3.4.2 Prosedur Analisa pH
Pengukuran pH dilakukan pada sampel kompos dengan menggunakan pH meter digital. Prosedur analisa pH dilakukan dengan menggunakan prosedur yang
telah dilakukan Sekarsari [26]. Berikut ini adalah cara menganalisa pH pada kompos: 1. Ditimbang kompos sebanyak 10 g dan ditempatkan di beaker glass
2. Ditambahkan aquades sebanyak 25 ml ke dalam tabung 3. Digoncang pada shaker selama 30 menit
4. Diukur pH suspensi kompos pada alat pH meter
3.4.3 Prosedur Analisa Temperatur
Prosedur analisa temperatur dilakukan dengan menggunakan prosedur
yang telah dilakukan Sekarsari [26]. Pengukuran temperatur dilakukan di tiga
tempat, yaitu di dasar tumpukan, di pusat atau tengah tumpukan dan di bagian permukaan tumpukan kompos dengan menggunakan termometer raksa dan dilakukan
sebanyak 2 kali dalam sehari.
3.4.4 Prosedur Analisa Water Holding Capacity
Water Holding Capacity atau kemampuan ikat air dinyatakan dalam satuan persen , sesuai dengan satuan SNI 19-7030-2004. Dasar penetapan Water
Holding Capacity merupakan kadar penguraian air yang ditambahkan dengan air yang berhasil melewati kertas filter saringan dalam bucket analysys dalam 24 jam.
Berikut ini adalah langkah – langkah menganalisa Water Holding Capacity :
1. Diayak kompos matang sebanyak 100 gram
2. Dimasukkan kompos yang telah diayak ke dalam bucket berlubang
yang telah dilapisi dengan kertas filter 3.
Kemudian ditambahkan air sebanyak 100 ml dan didiamkan selama 24 jam
4. Dihitung volume air yang berhasil melewati kertas saring dengan
persamaan:
100 100
Vb -
Va WHC
Universitas Sumatera Utara
29 Keterangan :
Va : volume air yang ditambahkan 100 ml
Vb : volume air yang lolos melaui kertas saring ml
3.4.5 Prosedur Analisa Electrical Conductivity