7 terhadap lingkungan, karena TKKS masih mengandung minyak yang dapat merusak
kandungan hara dari tanah [11]. Menurut Hayawin et al, TKKS memiliki kandungan beberapa unsur dan mineral yang tinggi dan cocok diolah kembali menjadi suatu
produk olahan yang baru. Oleh karena itu, maka TKKS dapat dimanfaatkan sebagai kompos. TKKS yang apabila dibuang ke tanah secara langsung akan mengalami
proses terdekomposisi dalam waktu yang lama untuk menjadi kompos [8]. Pemanfaatan TKKS sebagai bahan baku pembuatan kompos akan memberi
keuntungan selain dalam pengurangan jumlah limbah sebanyak 50 dari volume, juga dapat membantu petani disekitar perkebunan untuk meningkatkan produktivitas
hasil pertanian dengan menggunakan kompos TKKS [7].
2.2 KARAKTERISTIK TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TKKS DAN PUPUK ORGANIK AKTIF POA
2.2.1 Karakteristik Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS
TKKS terdiri dari 45 - 50 selulosa dan memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. TKKS umumnya berbentuk serat, dan serat tersebut berbentuk
seperti tongkat yang secara keseluruhan membentuk ikatan pembuluh [12]. TKKS merupakan sampah residu yang dihasilkan dari industri kelapa sawit. Tandan tersebut
disterilkan dalam sterilisasi uap horizontal untuk menonaktifkan enzim yang ada. Tandan disterilkan dengan cara dimasukkan ke drum perontok rotary untuk
melepaskan buah dari tandan. TKKS berwarna coklat kering dengan bentuk yang tidak seragam dan bobot rendah. Panjang dan lebar tergantung pada ukuran tandan
buah segar dan dapat bervariasi dari panjang 17-30 cm dan lebar 25-35 cm. Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS merupakan bahan organik yang mengandung ; 42,8
C, 2,90 K
2
O, 0,80 N, 0,22 P
2
O
5
, 0,30 MgO dan unsur-unsur mikro antara lain 10 ppm B, 23 ppm Cu dan 51 ppm Zn. Dalam setiap 1 ton Tandan Kosong sawit
mengandung unsur hara yang setara dengan 3 Kg Urea, 0,6 kg RP, 12 kg MOP [15]. Pada gambar 2.2 memperlihatkan bentuk dari TKKS yang akan digunakan.
Universitas Sumatera Utara
8 Gambar 2.2 Tandan Kosong Kelapa Sawit TKKS [10]
TKKS umunya dijadikan mulsa dengan cara penumpukkan di sekitar pohon kelapa sawit. Padahal cara ini tidak akan menciptakan produk kompos organik yang
bermutu, karena nilai CN masih tinggi. Pengomposan adalah penurunan rasio atau perbandingan antara karbon dan nitrogen dengan singkatan nilai CN. Bahan organik
dapat diserap tanah adalah mempunyai CN yang sama dengan tanah ialah sekitar 10 – 12 oleh karena itu, limbah sawit cair dan padat yang mempunyai nilai CN tinggi
harus diturunkan [13]. Keunggulan tandan TKKS jika dijadikan kompos meliputi: kandungan
kalium yang tinggi, tanpa penambahan starter dan bahan kimia, memperkaya unsur hara yang ada di dalam tanah, dan mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi.
Selain itu kompos TKKS memiliki beberapa sifat yang menguntungkan antara lain: 1. Memperbaiki struktur tanah berlempung menjadi ringan.
2. Membantu kelarutan unsur-unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
3. Bersifat homogen dan mengurangi risiko sebagai pembawa hama tanaman. 4. Merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air yang meresap dalam
tanah. 5. Dapat diaplikasikan pada sembarang musim.
Universitas Sumatera Utara
9
2.2.2 Karakteristik Pupuk Organik Aktif POA Dari Effluent Biogas