36
dengan pH keduanya bersifat basa sehingga kompos yang dihasilkan memiliki pH yang sesuai dengan pH tanah.
4.2. PENGARUH UKURAN TKKS PADA SETIAP KETINGGIAN TUMPUKAN TERHADAP PROSES PENGOMPOSAN
Pada pembahasan berikut, perngaruh ukuran TKKS dan tinggi tumpukan dilihat dari kualitas kompos yang dihasilkan komposter 1 dan komposter 2, dimana
karakteristik masing-masing komposter yang digunakan disajikan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Karakterisktik komposter yang digunakan
No Karakteristik Komposter 1
Komposter 2 1
Ukuran TKKS Utuh
Dibelah 4 2
Jumlah lubang aerasi 5 lubang per sisi
5 lubang per sisi 3
Volume 0,480 m
3
0,476 m
3
4 Bulk Density awal
441,67 kgm
-3
417,02 m
-3
5 Pengadukan
Tanpa Pengadukan Tanpa Pengadukan
6 Bahan Konstruksi
Beton Drum
Pengaruh ukuran TKKS dan ketinggian tumpukan terhadap kualitas kompos terlihat pada hasil analisa dari beberapa parameter penting dalam proses
pengomposan yaitu suhu, moisture content, pH, dan CN yang akan dibahas pada sub bab berikut.
4.2.1 Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Kompos Terhadap Suhu Rata-Rata
Variasi ukuran TKKS dapat mempengaruhi proses pengomposan, hal itu ditunjukkan dari suhu rata-rata dari masing-masing komposter selama
pengomposan. Dimana komposter 1 dengan ukuran TKKS utuh dan komposter 2 dengan ukuran TKKS dibelah 4. Profil perubahan suhu ditunjukkan pada Gambar
4.1 Gambar 4.1 menunjukkan pengaruh ukuran TKKS terhadap suhu rata-rata
selama proses pengomposan. Suhu rata-rata komposter 1 dan 2 pada setiap ketinggian 1,2 dan 3 m secara berturut-turut adalah 46,75; 44,9; 43,64
o
C dan 46,63; 42,96; 45,73
o
C.
Universitas Sumatera Utara
37
30 35
40 45
50 55
60
1 2
3 Su
h u
o
C
Ketinggian Tumpukan m Komposter 1 TKKS Utuh
Komposter 2 TKKS Dibelah 4
Pada grafik 4.1 terlihat perubahan suhu pada komposter 1 dan komposter 2. Pada komposter 1 grafik cenderung menurun dari ketinggian 1 hingga 3 m,
sedangkan pada komposter 2 suhu menurun dari 1 ke 2 m namun meningkat pada ketinggian 3 m. Dari grafik tersebut terlihat semakin dalam tumpukan maka suhu
akan semakin tinggi dan juga suhu antara komposter 1 dan 2 terlihat tidak jauh berbeda. Penyimpangan terlihat pada suhu ketinggian 3 m pada komposter 2.
Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Terhadap Suhu Rata-Rata
Peningkatan suhu dengan semakin dalamnya tumpukan kompos diakibatkan oleh porositas pada tumpukan, hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Van
Ginkel et al 1999, perpindahan massa dan panas pada tumpukan kompos secara signifikan dipengaruhi oleh geometri dan distribusi ukuran pori-pori dan komposisi
bahan kompos [27]. Dengan semakin dalamnya tumpukan, porositas pada tumpukan akan semakin kecil sehingga menyebabkan banyaknya panas yang
dihasilkan selama proses dekomposisi terperangkap didalam tumpukan.
4.2.2 Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Terhadap Moisture Content MC Rata-Rata
Variasi ukuran TKKS dapat mempengaruhi proses pengomposan. Hal itu dapat ditunjukkan MC rata-rata pada masing-masing komposter selama
pengomposan. Dimana komposter 1 dengan ukuran TKKS utuh dan komposter 2
Universitas Sumatera Utara
38
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 Mo
is tu
re Con
ten t
Ketinggian Tumpukan m Komposter 1 TKKS Utuh
Komposter 2 TKKS Dibelah 4
dengan ukuran TKKS dibelah 4. Profil perubahan MC yang disajikan pada Gambar 4.2
MC rata-rata komposter 1 dan 2 pada setiap ketinggian 1,2 dan 3 secara berturut-turut adalah 67,39; 52,7; 63,22 dan 72,87; 71,77; 73,1 .
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Terhadap moisture content Rata-Rata
Pada grafik terlihat MC rata-rata pada komposter 2 hampir sama di setiap ketinggiannya, sehingga dapat dikatakan pada komposter 2 distribusi POA jauh
lebih merata dibanding komposter 1. Hal ini mungkin disebabkan pada komposter 2 dengan kondisi TKKS yang dibelah 4, ruang kosong yang terbentuk pada
tumpukan akan semakin kecil sehingga distribusi POA akan lebih merata. Pada komposter 1 MC terlihat rendah pada ketinggian 2 m, sehingga dapat dikatakan
distribusi POA tidak merata karena pada ketinggian 1 dan 3 m MC terlihat jauh lebih tinggi. Penurunan nilai MC rata-rata pada tumpukan juga disebabkan oleh
penguapan air yang disebabkan oleh panas dari tumpukan sebagaimana yang dilaporkan oleh Tiquia et al 2001 bahwa tingginya suhu diiringi dengan proses
pengadukan dalam pengomposan bisa menyebabkan hilangnya air terus-menerus dalam bentuk penguapan [28].
Universitas Sumatera Utara
39
7 7.2
7.4 7.6
7.8 8
8.2 8.4
8.6 8.8
9
1 2
3 pH
Ketinggian Tumpukan m Komposter 1 TKKS Utuh
Komposter 2 TKKS Dibelah 4
4.2.3 Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Terhadap pH Rata-Rata