39
7 7.2
7.4 7.6
7.8 8
8.2 8.4
8.6 8.8
9
1 2
3 pH
Ketinggian Tumpukan m Komposter 1 TKKS Utuh
Komposter 2 TKKS Dibelah 4
4.2.3 Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Terhadap pH Rata-Rata
Selama proses pengomposan, pH masing-masing komposter menunjukkan perubahan yang berbeda. Untuk melihat pengaruh ukuran terhadap pH, maka perlu
dibuat grafik pengaruh ukuran terhadap pH rata-rata selama proses pengomposan yang disajikan pada Gambar 4.3.
Grafik 4.3 Grafik Pengaruh Ukuran TKKS Pada Setiap Ketinggian Tumpukan Terhadap pH Rata-Rata
Dari Gambar 4.3, terlihat pH rata-rata antara komposter 1 dan 2 tidak jauh berbeda, dimana pH rata-rata komposter 1 dan 2 pada setiap ketinggian 1, 2, dan 3
m secara berturut-turut adalah 7,92; 8,1; 7,88 dan 8; 7,89; 7,94. Adanya perubahan pH selama proses pengomposan disebabkan oleh aktivitas mikroba [11,29]
. pH rata-rata antara komposter 1 dan 2 terlihat tidak jauh berbeda, namun pH
tertinggi terlihat pada komposter 1 di ketinggian 2 m yaitu 8,1. Hal ini sesuai dengan hasil yang dilaporkan Bueno et al 2007, bahwa semakin besar ukuran partikel
maka semakin banyak unsur N akan berkurang [30]. Berkurangnya N dalam pengomposan terjadi karena N berubah menjadi NH
3
atau NH
4 +
dalam proses amonifikasi, sehingga pH meningkat [11]
. pH akhir pada hari ke-40 rata-rata komposter 1 adalah 8,15, sedangkan
komposter 2 adalah 8,1. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan Hongyu Zhang et al 2012 bahwa range pH kompos yang memuaskan berada antara 7,0 – 8,5 [31].
Universitas Sumatera Utara
40
5 10
15 20
25 30
35
5 10
15 20
25 30
35 40
C N
Waktu Pengomposan Hari Komposter 1 TKKS Utuh
Komposter 2 TKKS Dibelah 4
4.2.4 Pengaruh Ukuran TKKS Terhadap Perubahan CN Selama Waktu Pengomposan
Nilai perbandingan CN menunjukkan kematangan dan kualitas kompos yang dihasilkan. Untuk melihat pengaruh ukuran potongan terhadap perbandingan
CN, perlu dibuat grafik CN variasi ukuran TKKS selama waktu pengomposan yang disajikan pada gambar 4.4.
Gambar 4.4 menunjukan perubahan CN selama waktu pengomposan. Analisa CN dilakukan pada hari ke-0, hari ke-10, ke-20, ke-30 dan ke-40. Pada
awal atau hari ke-0 CN masing-masing komposter adalah 31,06. Pada hari ke-10, terjadi penurunan drastis nilai CN pada komposter 1 dan 2 yaitu 18,64 dan 20,99.
Pada hari ke-20, 30 dan 40, CN masing-masing komposter cenderung konstan dengan tetap berada pada range 19,87 hingga 21,47.
Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Ukuran TKKS Terhadap Perubahan CN Selama Waktu Pengomposan
Gambar 4.4 menunjukan pada hari ke-10 terlihat penurun nilai CN komposter 1 lebih besar dibanding komposter 2, namun pada analisa berikutnya
terlihat adanya sedikiti peningkatan nilai CN, sedangkan nilai CN komposter 2 cenderung lebih konstan. Sehingga dapat dikatakan kematangan komposter 2
terlihat lebih merata dibanding komposter 1. Jadi dapat disimpulkan dengan ukuran TKKS yang lebih kecil akan didapat hasil yang lebih baik, hal i
ni disebabkan karena mikroba bekerja pada permukaan partikel, dan semakin ukuran partikel akan
Universitas Sumatera Utara
41
10 20
30 40
50 60
Ju m
lah POA
L
Komposter 1 TKKS Utuh Komposter 2 TKKS Dibelah 4
semakin meningkatkan luas permukaan sehingga meningkatkan proses dekomposisi [32].
4.2.5 Pengaruh Ukuran TKKS Terhadap Total Penambahan POA