23 b. Tidak menimbulkan masalah lingkungan. Penggunaan pupuk kimia ternyata
berpengaruh buruk, tidak hanya meracuni tanah dan air saja, tetapi juga meracuni produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, pupuk urea terbuat dari
senyawa hidrokarbon yang juga digunakan untuk kendaraan bermotor. [26].
2.8 POTENSI EKONOMI
Penelitian kompos ini dapat diterapkan dalam skala home industry ataupun dalam skala pabrik. Namun pada potensi ekonomi ini akan dihitung pada skala home industry
dengan pengolahan TKKS sebanyak 1.500 kghari. Dimana bahan baku TKKS yang digunakan berasal dari PKS Sei Mangke PTPN III dan POA yang berasal dari plant biogas
LP2M Biogas USU, serta lokasi pembuatan kompos dilakukan pada LP2M USU. Rincian biaya ditunjukan dalam tabel 2.4 berikut
Tabel 2.4 Rincian Biaya Pembuatan Kompos
No Jenis Biaya
Jumlah Satuan
Harga Rp Biaya Rp
1 TKKS
1500 Kg
200 300.000
2 Transportasi 1500
Kg 333
500.000 3
Pekerja 2
Orang Harian 50.000 100.000
Total 900.000
Dari rincian biaya pembuatan kompos diatas, maka total biaya pembuatan kompos kghari adalah :
Rp. 900.000 1.500 kg = Rp 600 kg
Dari pengolahan 1 kg TKKS menghasilkan ± 0,8 kg kompos, sehingga dari pengolahan 1.500 kg TKKS akan menghasilkan kompos sebanyak
1.500 kg x 0,8 = 1.200 kghari
Harga 1 kg kompos TKKS yang dijual dipasaran adalah Rp 1.000kg [2], maka dapat dihitung besar harga penjualan adalah sebagai berikut:
1.200 kg x Rp. 1.000 = Rp. 1.200.000
Universitas Sumatera Utara
24 Sehingga keuntungan yang didapat perharinya adalah :
Harga total penjualan Rp. 1.200.000
Biaya operasi Rp. 900.000
Rp. 300.000 Maka total keuntungan penjualan kompos perhari adalah Rp. 300.000
Universitas Sumatera Utara
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di
Pusdiklat LPPM, Universitas Sumatera Utara USU, Medan.
3.2. BAHAN DAN PERALATAN PENELITIAN
3.2.1 Bahan Penelitian
1. Sampel TKKS dari PKS Sei Mangke 2. Sampel POA Effluent biogas hasil pengolahan LCPKS dari Pilot Plant
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas, Pusdiklat LPPM, USU, Medan
3.2.2 Peralatan Penelitian 3.2.2.1 Peralatan Utama Komposter
Komposter yang digunakan berbentuk kotak dengan tinggi 3 m dan alas berbentuk persegi dengan ukuran 0,4 x 0,4 m. Komposter ini diberi
lubang untuk asupan oksigen sebanyak 20 lubang di setiap sisi 1 m
2
, dimana hanya 5 lubang yang terbuka sesuai dengan kondisi operasi penelitian dan
lubang lainnya ditutup. Di setiap bagian 1 m
2
diberi lubang untuk sampling.
3.2.2.2 Peralatan Pendukung Analisa
1. Termometer 2. pH meter
3. Shaker 4. Tabung plastik botol kocok
5. Neraca analitis 6. Beaker glass
7. Komposter 8. Timbangan
9. Oven 10. Cawan
Universitas Sumatera Utara