teoritis, ha rga pasar tanda tangan akan naik turun sesuai dengan naik turunnya permintaan dan penawaran, da n setiap kali akan terjadi harga
keseimbangan. Karena dalam model ekonomi pasar juga ada pengertian harga diskriminasi, dalam pasa ran ta nda tangan pejabat juga a da
kemungkinan perbedaan harga bagi golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi lemah
.
22
Makna tindak pidana korupsi terus berkembang dari waktu ke waktu sebagai pencerminan kehidupan bermasyarakat dari sisi negatif. Rumusan-
rumusan pengertian korupsi pada dasarnya dapat memberi warna terhadap tindak pidana korupsi dalam hukum positif, tergantung pada tekanan atau titik beratnya
yang diambil oleh pembentuk undang-undang. Dari rumusan pengertian tindak pidana korupsi tersebut tercermin bahwa tindak pidana korupsi menyangkut segi
moral, sifat dan keadaan yang busuk jabatan dalam instansi atau aparatur pemerintahan, penyelewengan kekuasaan karena pemberian, faktor ekonomi dan
politik serta penempatan keluarga maupun golongan ke dalam dinas di bawah jabatannya. Jadi dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sesungguhnya istilah
korupsi memiliki arti yang sangat luas.
2. Pengertian Korporasi
Secara etimologi kata korporasi berasal dari kata “
corporatio
” dalam bahasa latin,
corporatio
sebagai kata benda berasal dari kata kerja “
corporare
” yang banyak dipakai orang pada abad pertengahan atau sesudah itu. Sedangkan
kata “
corporare
” berasal dari kata “
corpus
” yang artinya badan, memberikan
22
Ibid
.,
badan, atau membadankan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kata
corporatio
itu berarti hasil dari pekerjaan membadankan, dengan perkataan lain, badan yang dijadikan orang, badan yang diperoleh dengan perbuatan manusia
sebagai lawan terhadap badan manusia, yang terjadi menurut alam.
23
Di dalam “
Bl
ack’s Law Dictionary” korporasi didefinisikan sebagai berikut:
“
an artificial or legal created by or under the authority of the laws of a state or nation, composed, in some rare instances, of a single person an his
successors, being incumbents of a particular office, but ordinarily consisting of an association of numerous individuals
”, suatu yang disahkantiruan yang diciptakan oleh atau dibawah wewenang hukum suatu negara atau bangsa, yang
terdiri, dalam hal beberapa kejadian, tentang orang tunggal adalah seorang pengganti, menjadi pejabat kantor tertentu, tetapi biasanya terdiri dari suatu
asosiasi banyak individu.
24
Korporasi merupakan hasil ciptaan manusia yang bertujuan untuk
mencapai sesuatu hal yang dapat memenuhi kepentingan orang-orang yang menciptakannya ataupun masyarakat. Dimana penciptaannya dilakukan
berdasarkan hukum, sehingga sering disebut dengan badan hukum, yang mempunyai struktur fisik
corpus
dan kepribadian
animus
. Korporasi merupakan sebutan yang lazim dipergunakan dalam kalangan
pakar hukum pidana untuk menyebutkan apa yang biasa digunakan dalam bidang hukum lain, khususnya dalam bidang hukum perdata yang disebut dengan badan
hukum
rechtspersoon,
atau dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah
legal entities
atau
corporation,
bahasa Jerman disebut
corporation
, dan dalam bahasa
23
Soetan K. Malikoel Adil,
Pembaharuan Hukum Perdata Kita
, Jakarta: PT Pembangunan, 1955, hlm. 83.
24
Mahrus Ali,
op.cit.
, hlm. 2.
Belanda disebut
corporatie
.
25
Menurut terminologi Hukum Pidana, bahwa korporasi adalah badan atau usaha yang mempunyai identitas sendiri, kekayaan
sendiri terpisah dari kekayaan anggota. Pengertian korporasi juga diatur didalam Pasal 1 butir 1 Undang-Undang
Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, yaitu:
“Korporasi adalah sekumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum”.
Korporasi sering diidentikkan dengan badan hukum yang merupakan sekumpulan dari orang-orang yang masing-masing mempunyai hak dan kewajiban
serta tanggung jawab dalam menjalankan dan mengelola badan hukum tersebut. Selanjutnya para ahli memberikan definisinya mengenai korporasi sebagai
berikut: a.
A.Z Abidin menyatakan bahwa korporasi dipandang sebagai realitas sekumpulan manusia yang diberikan hak sebagai unit hukum, yang
diberikan pribadi hukum untuk tujuan tertentu.
26
b. Menurut Utrecht, korporasi adalah suatu gabungan orang yang dalam
pergaulan hukum bertindak bersama-sama sebagai suatu subjek hukum tersendiri satu personasifikasi. Korporasi adalah badan hukum yang
beranggota, tetapi mempunyai hak dan kewajiban sendiri terpisah dari hak kewajiban anggota masing-masing.
27
25
Edi Yunara,
op. cit
., hlm. 25.
26
A. Z. Abidin,
Bunga Rampai Hukum Pidana
, Jakarta: Pradnya Paramita, 1983, hlm.54.
27
Chidir Ali,
Badan Hukum
, Bandung: Alumni, 1991, hlm. 64
c. Menurut Satjipto Rahardjo, korporasi adalah Badan hasil ciptaan hukum
yang terdiri dari
corpus
, yaitu struktur fisiknya dan kedalamnya unsur memasukkan unsur
animus
yang membuat badan mempunyai kepribadian. Oleh karena badan hukum itu merupakan ciptaan hukum, maka oleh
penciptanya kematiannya ditentukan oleh hukum.
28
d. Wirjono Prodjodikoro mendefinisikan korporasi sebagai suatu
perkumpulan orang, dalam korporasi biasanya yang mempunyai kepentingan adalah orang-orang manusia yang merupakan anggota dari
korporasi itu, anggota-anggota mana juga mempunyai kekuasaan dalam peraturan korporasi berupa rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi
dalam peraturan korporasi.
29
e. Menurut Chidir Ali, Hukum memberikan kemungkinan dengan memenuhi
syarat-syarat tertentu bahwa suatu perkumpulan atau badan lain dianggap sebagai orang yang merupakan pembawahan dan karenanya dapat
menjalankan hak-hak seperti orang biasa serta dapat dipertanggung jawabkan, namun demikian badan hukum korporasi bertindak harus
dengan perantaraan orang biasa. Akan tetapi orang yang bertindak itu tidak untuk dirinya sendiri, melainkan untuk dan atas pertanggungjawaban
korporasi.
30
f. J.C Smith dan Brian Hogan mendefinisikan korporasi sebagai berikut:
“
A corporation is a legal person but it has no physical existence and cannot, therefore, act or form an intention of any kind except through its
28
Mahrus Ali,
op. cit
., hlm. 2.
29
Ibid
., hlm. 4
30
Chidir Ali,
op.cit
., hlm. 18.
directors or servants. As each director or servant is also a legal person quite
distinct from the corporation, it follows that a corporation’s legal
liabilities are all, in a sense, vicarious. This line of thinking is epitomized
in the catchphrase “corporations don’t commit crimes, people do”. korporasi adalah badan hukum yang tidak memiliki fisik dan oleh karena
itu tidak dapat bertindak atau memiliki kehendak kecuali melalui direktur atau karyawannya. Direktur atau karyawan juga merupakan entitas hukum
yang berbeda dari korporasi, karena semua bentuk pertanggungjawaban hukum korporasi adalah melalui pertanggungjawaban pengganti.
Pemikiran ini berarti bahwa korporasi tidak bisa melakukan kejahatan, tapi orang-orang yang bertindak untuk danatau atas nama korporasilah yang
bisa melakukan kejahatan.
31
Dari beberapa definisi yang dikutip dari beberapa pendapat para ahli di atas jelas bahwa korporasi merupakan perkumpulan orang-orang yang melakukan
tindakan bersama-sama di dalam suatu badan yang diciptakan oleh hukum serta dijalankan menurut ketentuan hukum yang berlaku untuk menjalankan aktivitas
atau kegiatan yang sah baik itu sebagai bagian dari fungsi pemerintahan maupun dalam kegiatan di bidang bisnis kemudian berakhirnya suatu badan tersebut pun
ditentukan oleh adanya undang-undang yang mengaturnya. Terbentuknya suatu pengertian korporasi didorong oleh hal bahwa manusia juga di dalam hubungan
hukum privat tidak hanya berhubungan terhadap sesama manusia saja, tetapi juga terhadap persekutuan.
Pengertian korporasi juga dapat dilihat dari segi subjek hukum, yakni apakah yang dimaksud dengan subjek hukum itu. Pengertian subjek hukum pada
pokoknya merupakan manusia dan segala sesuatu yang berdasarkan tuntutan kebutuhan masyarakat yang oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan
kewajiban atau yang lazim disebut sebagai badan hukum.
32
Jika korporasi disejajarkan dengan manusia sebagai subjek hukum, memberikan pengertian
31
Mahrus Ali,
op.cit
.,hlm. 3.
32
Ibid
., hlm. 5.
bahwa korporasi juga dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum seperti misalnya dalam hal transaksi bisnis. Akan tetapi, ada beberapa perbuatan hukum
yang tidak dapat dilakukan oleh korporasi dan hanya dapat dilakukan oleh manusia, yakni melakukan perkawinan, pewarisan, dan lain sebagainya.
Istilah badan hukum dulunya tidak dikenal dalam masyarakat yang masih primitif, karena kehidupan yang dijalankan masih sederhana dan kegiatan-
kegiatan usaha dijalankan secara individu. Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang berimbas pada meningkatnya kebutuhan masyarakat, mengharuskan
individu-individu melakukan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan mereka.
33
Dari situlah kemudian istilah badan hukum berkembang sampai sekarang. Istilah badan hukum cenderung dipakai dalam lingkup hukum perdata,
sedangkan dalam hukum pidana cenderung digunakan istilah korporasi yang cakupannya lebih luas daripada badan hukum.
3. Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Korporasi