10 20
30 40
50 60
70 80
HIVAIDS-TB berdasarkan tempat tinggal responden tahun 2013 Jakarta
Bogor Depok
Tanggerang Bekasi
Pontianak
walaupun jumlah sel T memori meningkat akan tetapi sel T sulit untuk berkembang. Oleh sebab itu, semakin tua usia seseorang maka risiko terinfeksi
semakin besar. Defisiensi imunitas selular ini sering disertai meningkatnya infeksi tuberkulosis, herpes zoster, gangguan penyembuhan infeksi, fenomena autoimun,
dan kanker.
7
4.4 Persebaran HIVAIDS –TB pada pecandu NAPZA berdasarkan
tempat tinggal
Dari 55 pasien yang menderita HIVAIDS –TB, ditemukan bahwa
mayoritas responden bertempat tinggal di Jakarta sebesar 67,3; 5,45 tinggal di Bekasi; 1,8 di Bogor, Tanggerang dan Pontianak sedangkan 21,8 tinggal di
Depok.
Grafik 4.3 Distribusi HIVAIDS-TB pada pecandu NAPZA berdasarkan tempat tinggal responden.
Jakarta merupakan kota metropolitan yang menampung berbagai macam budaya, baik budaya asli Indonesia maupun budaya luar yang dibawa oleh warga
negara asing WNA yang bertempat tinggal di Jakarta. Masuknya budaya asing ke Indonesia menyebabkan terjadinya proses akulturasi penggabungan 2
kebudayaan tanpa menghilangkan ciri khas dari kebudayaan lama. Akan tetapi, masuknya kebudayaan asing dengan cepat akibat perkembangan teknologi dan
67,3
1,8 1,8
1,8 5,45
21,8
10 20
30 40
50 60
70
HIVADIS-TB derdasarkan pendidikkan terakhir responden SD
SLTPSMP SLTASMA
STM D-3
PT
informasi yang pesat menyebabkan terjadinya culture syok. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang merasa bahwa menganut kebudayaan asing merupakan
salah satu proses modernisasi yang patut untuk dilakukan. Namun, kurangnya pengontrolan dari pemuka agama dan pemerintah mengakibatkan masyarakat
berperilaku menyimpang, seperti mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang dan seks bebas. Ketiga perilaku tersebut dapat meningkatkan angka kejadian
infeksi HIVAIDS.
29
Jakarta merupakan kota dengan populasi yang padat. Jumlah penduduk Jakarta pada tahun 2013 mencapai 9,041 juta jiwa dengan kepadatan penduduk
berkisar 13.667 jiwaKm
2
, akibat proses urbanisasi perpindahan penduduk dari desa ke kota yang tidak terkonrol. Tingginya tingkat kepadatan penduduk Jakarta
meningkatkan risiko penyebaran TB lebih cepat.
26-27
4.5 Persebaran HIVAIDS –TB pada pecandu NAPZA berdasarkan
pendidikkan terakhir
Dari 55 pasien yang menderita HIVAIDS –TB, ditemukan bahwa
mayoritas responden berpendidikkan terakhir SMA yaitu sebesar 63,63; 5,45 D-3; 7,3 perguruan tinggi PT; 1,8 SD; 5,45 STM; dan 16,4 SMP.
Grafik 4.4 Distribusi HIVAIDS-TB pada pecandu NAPZA berdasarkan pendidikkan terakhir
Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam pembentukkan karakterpribadi individu. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan tingkat
63,63
1,8 16,4
5,45 5,45
7,3