5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
HIVAIDS-TB berdasarkan status pernikahan responden Belum menikah
Menikah Cerai
pada Februari 2013 mencapai 5,92. Hal ini mengakibatkan tingkat
perekonomian masyarakat menjadi rendah sehingga individu tidak mendapatkan tempat tinggal yang layak dengan risiko infeksi tinggi. Tempat tinggal yang
lembab dan tidak mendapat sinar matahari merupakan salah satu faktor predisposis tingginya angka kejadian TB. Oleh karena itu, pola persebaran ko-
infeksi TB pada pasien HIVAIDS mayoritas pada individu yang tidak bekerja dengan tingkat perekonomian rendah.
27
4.7 Persebaran HIVAIDS –TB pada pecandu NAPZA berdasarkan
status pernikahan
Dari 55 pasien yang menderita HIVAIDS –TB, ditemukan bahwa
mayoritas responden belum menikah sebesar 45,45; sudah menikah 43,63 dan berstatus cerai 10,9.
Grafik 4.6 Distribusi HIVAIDS-TB pada pecandu NAPZA berdasarkan status pernikahan responden
Status pernikahan tidak berhubungan secara langsung dengan penyebaran infeksi TB. Adanya anggota keluarga yang mengalami TB dapat mempermudah
infeksi oportunistik Mycobacterium tuberculosis pada pasien HIVAIDS. Selain itu, adanya permasalahan-permasalahan dalam keluarga dapat meningkatkan
10,9 43,63
45.54
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
HIVAIDS-TB berdasarkan jenis zat yang digunakan Opiat
Metadon Ganja
Amfetamin Nikotin
Ekstasi Sedatif hipnotik
Heroin Alkohol
stress pada pasien dan dapat membuat terganggunya sistem kekebalan tubuh dan mempermudah infeksi TB.
29
4.8 Persebaran HIVAIDS –TB pada pecandu NAPZA berdasarkan Jenis
zat yang digunakan
Dari 55 pasien yang menderita HIVAIDS –TB, ditemukan bahwa
responden HIVAIDS-TB yang menggunakan opiat sebanyak 48,57; metadon 71,33; ganjaCanabis 39,13; amfetamin 42; nikotin 38,35; ekstasi
35,71; sedatif hipnotik 28,57; heroin 50; dan alkohol sebanyak 42,5.
Grafik 4.7 Distribusi HIVAIDS-TB pada pecandu NAPZA berdasarkan jenis zat yang digunakan
Mayoritas pasien di RSKO adalah multi drug user, yaitu pengguna napza lebih dari 1 jenis zat pada waktu yang bersamaan dalam periode tertentu. Jenis zat
yang paling banyak digunakan pasien NAPZA di RSKO adalah opiat dengan cara penggunaan berupa injeksi. IDU adalah faktor risiko terbesar penularan HIV
antara sesama penggunan narkoba. Oleh sebab itu, dari penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas pasien HIVAIDS yang mengalami ko-infeksi TB mempunyai
riwayat penggunaan Opiat.
92,72
9,1 32,73
38,2 27,27
9,1 14,54
7,27 31
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
HIVAIDS-TB berdasarkan cara penggunaan Injeksi
Inhalasi Oral
4.9 Persebaran HIVAIDS –TB pada pecandu NAPZA berdasarkan cara