Proses Audit Sistem Informasi

xxxix Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter uang. Efisien berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

3. Proses Audit Sistem Informasi

Auditing merupakan sebuah proses penilaian dan pengujian yang dilaksanakan secara sistematis oleh mereka yang memiliki keahlian dan independen terhadap bukti-bukti mengenai kegiatan ekonomi suatu badan usaha, yang tujuannya adalah untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian kegiatan ekonomi tersebut dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan sebagai dasar penyelenggraaan kegiatan ekonomi itu Purwono, 2004:95. Berdasarkan dari definisi tersebut, maka proses dari audit sistem informasi dapat digambarkan sebagai berikut: a. Perencanaan Proses Pelaksanaan Audit Dalam hal ini sistematika pelaksanaan audit menjadi lebih rumit untuk auditing sistem informasi, karena sebagian besar pengolahan data menggunakan sistem terkomputerisasi, yang secara fisik tidak dapat dilihat pelaksanaannya. Rencana pemeriksaan dalam pelaksanaan audit terkait erat dengan tujuan yang akan dicapai dalam melakukan pemeriksaan tersebut. b. Mengumpulkan, Mengklasifikasikan, dan Memeriksa Bukti xl Tujuan auditing adalah untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara aktivitas ekonomi sebuah badan usaha terhadap ketentuan yang sudah ditetapkan. Guna menilai tingkat kesesuaian tersebut, seorang auditor harus memperoleh bukti-bukti, yaitu segenap informasi yang bisa diperoleh dari bermacam cara, seperti kesaksian lisan, pernyataan tertulis dari pihak ketiga, hasil pengamatan auditor itu sendiri, serta sumber-sumber lain yang dimungkinkan dan dibenarkan. c. Penilaian Kesesuaian dengan Ketentuan yang Berlaku Dalam audit sistem informasi, seorang auditor tidak dapat melihat secara fisik tahap demi tahap kegiatan pengolahan data, apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena semua tahap tersebut terselenggara melalui program computer serta menggunakan file-file data yang tidak bisa dibaca secara fisik. Selain itu, ada kemungkinan program yang dipakai tidak sesuai dengan catatan dokumentasinya,sehingga agak sulit menemukan ketidaksesuaian antara program yang dipakai dengan progam yang dibuat berdasarkan ketentuan. d. Membuat Laporan Hasil Audit Membuat laporan hasil audit merupakan tahap terakhir dalam proses auditing. Kemudian laporan hasil audit yang telah dibuat tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang terkait. Namun dalam audit sistem informasi, pembuatan laporan hasil audit menjadi sangat xli rumit, karena istilah-istilah tersebut tidak dijumpai dalam audit konvensional.

4. Langkah dalam Audit Sistem Informasi