Pengertian Audit Sistem Informasi Tujuan Audit Sistem Informasi

xxxvi mini atau divisi, dalam sistem PDE klien. Auditor kemudian memasukkan data transaksi penguji pada sistem bersama-sama dengan data aktual. Data penguji dan data aktual klien diproses bersama-sama oleh sistem klien. 3 Paralel Simulation Approach Tujuan pendekatan pengujian data adalah untuk menguji akurasi atau ketepatan output yang dihasilkan sistem klien. Pada pendekatan ini, pertama kali auditor meminta data aktual klien pada klien, kemudian memasukkan data aktual klien sebagai input pada software program milik auditor. Selanjutnya auditor menggunakan komputer miliknya untuk mengolah data aktual klien dengan program milik auditor. Setelah itu, auditor akan memperoleh hasil output komputer. Hasil output komputer ini kemudian dibandingkan dengan output aktual klien. c. Auditing With The Computer Masalah utama yang dihadapi dalam metode ini adalah auditor yang berpraktik dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas dan up to date mengenai sistem komputer.

C. Audit Sistem Informasi

1. Pengertian Audit Sistem Informasi

Pengertian Audit Sistem Informasi, menurut Budi 2007, merupakan sebuah proses yang sistematis dalam mengumpulkan dan xxxvii mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan bahwa sebuah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh organisasi telah dapat mencapai tujuannya, yaitu: pengamanan atas aktiva, pemeliharaan atas integritas data, peningkatan efektifitas dan efisiensi. Sedangkan menurut Ron Weber 1999, p.10 dalam Gandodiyoto 2003:150: “ EDP auditing is the process of collecting and evaluation evidence to determine whether a computer system safeguards assets, maintains data integrity, achieves organizational goals effectively, and consumes resources efficiently ”. Berdasarkan dari kedua pengertian Audit Sistem Informasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Audit Sistem Informasi merupakan bagian dari suatu kegiatan audit laporan keuangan yang sistem akuntansinya berbasis komputer, khususnya dalam pengujian pengendalian apakah sistem dan program-programnya sudah benar, atau dalam audit substantif apakah datafile yang ada pada sistem komputerisasi juga sudah benar.

2. Tujuan Audit Sistem Informasi

Tujuan Audit sistem informasi menurut Gondodiyoto 2003: 152, terbagi menjadi lima tahap, yaitu: Pengamanan asset, Menjaga integritas data, Efektifitas sistem, Efisiensi sistem, Ekonomis. a. Pengamanan aset Aset informasi suatu perusahaan seperti perangkat keras hardware, perangkat lunak software, sumber daya manusia, file data harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian intern yang baik agar tidak terjadi penyalahgunaan asset perusahaan. Dengan demikian xxxviii sistem pengamanan asset merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan. b. Menjaga integritas data Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atribut-atribut tertentu seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara, maka suatu perusahaan tidak akan lagi memiliki hasil atau laporan yang benar bahkan perusahaan dapat menderita kerugian. c. Efektifitas sistem Efektifitas sistem informasi perusahaan memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi dapat dikatakan efektif bila sistem informasi tersebut telah sesuai dengan kebutuhan user. d. Efisiensi sistem Efisiensi menjadi hal yang sangat penting ketika suatu komputer tidak lagi memiliki kapasitas yang memadai. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen harus mengevaluasi apakah efisiensi masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minimal. e. Ekonomis xxxix Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk rugi ekonomi yang lebih bersifat kuantifikasi nilai moneter uang. Efisien berarti sumber daya minimum untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan ekonomis lebih bersifat pertimbangan ekonomi.

3. Proses Audit Sistem Informasi