xxv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Auditing dan Sistem Informasi
1. Pengertian Auditing
Definisi audit yang berasal dari ASOBAC A Statement of Basic Auditing Concept
dalam Halim 2003, mendefinisikan audit sebagai berikut:
“Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang
berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah
ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.”
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat peneliti simpulkan bahwa auditing merupakan suatu proses untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang peristiwa ekonomi dengan menentukan derajat kesesuaian antara asersi yang dibuat dengan kriteria
yang telah ditetapkan, kemudian hasilnya tersebut dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Jenis Audit
Pada umumnya jenis-jenis audit yang telah ada menunjukkan karakteristik kunci yang tercakup dalam definisi audit yang telah
disampaikan di atas. Menurut Gondodiyoto dan Hendarti 2007, membagi jenis audit berdasarkan bidang yang diaudit dan berdasarkan auditornya,
penjelasannya yaitu sebagai berikut:
xxvi a.
Jenis audit berdasarkan bidang yang diaudit: 1
Audit Laporan Keuangan Financial Audit. Audit laporan keuangan adalah suatu proses pemeriksaan
oleh orang-orang yang mampu kompeten atau independen, dengan menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dan keterangan
yang terukur suatu kesatuan ekonomi, dengan tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dan
keterangan terukur yang diperoleh dari pemeriksannya tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2 Audit Kepatuhan Compliance Audit
Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah kegiatan financial maupun operasi tertentu dari suatu entitas sesuai
dengan kondisi-kondisi, aturan-aturan, dan regulasi yang telah ditentukan. Kriteria yang ditentukan tersebut dapat berasal dari
berbagai sumber seperti manajemen, kreditor maupun lembaga pemerintah.
3 Audit Operasional
Audit Operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektifitas
kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.
4 Audit Sistem Informasi
xxvii Kebutuhan akan audit sistem informasi mencakup dua hal,
yaitu: a.
Audit sistem informasi yang dilaksanakan dalam rangka audit laporan keuangan general financial audit.
b. Audit sistem informasi yang dilakukan dalam kaitannya dengan
Information Technology IT Governance.
Pada penelitian kali ini, peneliti akan lebih memperdalam pembahasan mengenai audit sistem informasi yang akan dibahas
pada sub bab berikutnya. 5
Audit e-commerce Audit terhadap e-commerce merupakan bidang yang
spesifik, karena berbeda dengan audit teknologi informasi lain yang bersifat back-office system, sedangkan e-commerce bersifat
front-office system. Front-office system adalah sistem berbasis
teknologi informasi yang langsung berkaitan dengan transaction processing
, atau layanan ke pihak lain atau pelangganmasyarakat. 6
Audit Investigatif dan Forensic Audit Audit investigatif merupakan suatu penyidikan yang
berlandaskan pada hukum dan rasa keadilan, untuk mencari kebenaran dengan tingkat keyakinan tinggi high level assurance.
b. Jenis Audit Berdasarkan auditornya:
1 Auditor eksternal independen akuntan publik
2 Auditor internal perusahaan
xxviii 3
Auditor Pemerintah
3. Sistem Informasi