Persiapan Simplisia Pembuatan serbuk simplisia Cairan pelarut penyari Pemisahan dan pemurnian Pengeringan ekstrak Rendemen Metode Ekstraksi DepKes RI, 2000 Maserasi

2.1.5 Khasiat

Kandungan tannin dalam gambir bekerja baik sebagai antibakteri dan antifungi. Gambir dapat digunakan sebagai astringent dan pada dosis besar dapat digunakan untuk mengobati diare Kress, 2009. Secara empirik gambir telah digunakan untuk radang gusi, radang tenggorokan, serak batuk, caries gigi, bisul, dan obat luka bakar Haryanto, 2009. Sediaan antiseptic mulut dari katekin gambir dapat mencegah plak pada gigi Lucida et al.,2007.

2.2 Persiapan Simplisia

Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan kecuali dikatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan Gunawan, Didik et al., 2004. Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, simplisia hewani, simplisia pelican mineral. Simplisia nabati yang akan digunakan pada penelitian kali ini. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tumbuhan utuh, bagian tumbuhan atau eksudat tumbuhan. Eksudat tumbuhan ialah isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya. Eksudat tanaman dapat berupa zat- zat atau bahan-bahan nabati lainya yang dengan cara tertentu dipisahkan atau diisolasi dari tanaman Gunawan, Didik et al., 2004.

2.3 Ekstrak dan Ekstraksi

2.3.1 Pengertian ekstrak dan ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Depkes RI, 2000. Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair Harbone, 1996.

2.3.2 Cara pembuatan ekstrak DepKes RI, 2000

Pembuatan ekstrak melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Pembuatan serbuk simplisia

Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering. Dari simplisia dibuat serbuk simplisia.

b. Cairan pelarut penyari

Cairan pelarut dalam proses pembuatan ekstrak adalah pelarut yang baik optimal untuk dapat melarutkan kandungan zat aktif sehingga senyawa tersebut dapat terpisahkan dari senyawa lainnya.

c. Pemisahan dan pemurnian

Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menghilangkan memisahkan senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa kandungan yang dikehendaki, sehingga diperoleh ekstrak yang lebih murni.

d. Pengeringan ekstrak

Pengeringan berarti menghilangkan pelarut dari bahan sehingga menghasilkan serbuk, massa kering-rapuh.

e. Rendemen

Rendemen adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal.

2.4 Metode Ekstraksi DepKes RI, 2000

Metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut terdiri dari dua cara, yaitu cara dingin dan cara panas.

1. Cara dingin

a. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur ruang kamar. Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang kontinu terus-menerus, sedangkan remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya.

b. Perkolasi