Identifikasi tanin Identifikasi steroidterpenoid Identifikasi kuinon Identifikasi minyak atsiri Susut pengeringan

c. Identikasi saponin

Serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah 10 ml air panas. Setelah dingin kocok kuat secara vertikal selama 10 detik. Terbentuknya busa yang stabil menunjukkan adanya saponin, bila ditambahkan 1 tetes HCl 1 busa tetap stabil.

d. Identifikasi tanin

Sebanyak ± 10 gram serbuk ditambah 10 ml air, didihkan selama 15 menit, setelah dingin kemudian di saring dengan kertas saring. Filtrat ditambah 1-2 tetes FeCl3 1 , terbentuknya warna biru, hijau atau hitam menunjukkan adanya seyawa golongan tanin.

e. Identifikasi steroidterpenoid

Sebanyak ± 5 gram serbuk dimaserasi dalam 20 ml eter selama 2 jam kemudian disaring. Diuapkan dalam cawan penguap sampai kering. Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ke dalam residu. Terbetuknya warna hijau atau merah menunjukkan adanya steroidtriterpenoid.

f. Identifikasi kuinon

Sebanyak ± 1 gram serbuk dipanaskan dalam air selama 5 menit, disaring. Sebanyak 5 ml filtat ditambah beberapa tetes larutan NaOH 1 N, terbentuk warna merah menunjukkan adanya kuinon.

g. Identifikasi minyak atsiri

Sebanyak ± 2 gram serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi volume 20 ml, tambahkan 10 ml pelarut petroleum eter. Pada mulut tabung dipasang corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air, kemudian disaring dengan kertas saring. Filtrat yang diperoleh diuapkan pada cawan penguap, selanjutnya residu dilarutkan dengan pelarut etanol 95 sebanyak 5 ml lalu saring dengan kertas saring. Filtratnya diuapkan dengan cawan penguap, residu yang berbau aromatik menunjukkan adanya senyawa golongan minyak atsiri.

h. Identifikasi kumarin

Sebanyak ± 2 gram serbuk dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml kloroform. Corong yang diberi lapisan kapas yang telah dibasahi dengan air dipasang pada mulut tabung, kemudian dipanaskan selama 30 menit, setelah dingin disaring. Filtrat diuapkan dengan cawan penguap hingga kering, sisa ditambah air panas 10 ml, dinginkan kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 0,5 ml amoniak 1 . Diamati dibawah sinar UV 366 nm, flouresensi biru atau hijau menunjukkan adanya kumarin.

4.3.5 Pengujian parameter non spesifik ekstrak Depkes RI, 2000

a. Susut pengeringan

Ekstrak ditimbang dengan seksama sebanyak 1 gram sampai 2 gram dan dimasukan ke dalam botol timbang dangkal bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105 o C selama 30 menit dan telah ditara. Sebelum ditimbang, ekstrak diratakan dalam botol timbang dengan menggoyang-goyangkan botol, hingga merupakan lapisan setebal lebih kurang 5 mm sampai 10 mm, kemudian dimasukan ke dalam oven, buka tutupnya. Pengeringan dilakukan pada suhu penetapan yaitu 105 o C hingga diperoleh bobot tetap lalu ditimbang. Sebelum setiap pengeringan, botol dibiarkan dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu kamar. Hitung susut pengeringan dan kadar air dengan rumus sebagai berikut :

b. Kadar abu