Metode Pengujian Kadar abu

4.3.8 Persiapan Bahan

A. Pembuatan suspensi asam mefenamat

Asam mefenamat ditimbang sebanyak 18,2 mg digerus perlahan di dalam lumpang, tambahkan 0,5 ml suspensi NaCMC 1 sambil diaduk homogen, kemudian dilarutkan dengan NaCMC 1 sampai 10 ml dalam gelas ukur.

B. Pembuatan suspensi natrium diklofenak

Natrium diklofenak ditimbang sebanyak 5,15 mg digerus perlahan di dalam lumpang, tambahkan 0,5 ml suspensi NaCMC 1 sambil diaduk homogen, , kemudian dilarutkan dengan NaCMC 1 sampai 10 ml dalam gelas ukur.

C. Pembuatan karagenan 2 bv

Karagenan ditimbang sebanyak 200 mg, kemudian kemudian dilarutkan dengan NaCl fisiologis sampai 10 ml dalam gelas ukur. Lalu diaduk dan dipanaskan diatas waterbath sampai larut dengan sempurna.

4.3.9 Metode Pengujian

4.3.9.1 Uji Analgetik

Pengujian efek analgetik 1. Hewan percobaan dipuasakan makan selama lebih kurang 18 jam, minum tetap diberikan. 2. Setelah ditimbang, hewan dikelompokkan secara acak, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok uji. Masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor. 3. Untuk kelompok kontrol negatif diberikan NaCMC 1 dengan volume 0,5 ml20 gBB. 4. Untuk kelompok positif diberikan asam mefenamat secara oral dengan volume 0,4 ml20 gBB. 5. Pada kelompok uji, masing-masing kelompok diberikan zat uji secara oral dengan volume 0,5 ml20 gBB pada beberapa dosis. 6. Tiga puluh menit kemudian, disuntikkan secara intra peritoneal IP larutan asam asetat 0,5 vv dengan volume 0,5 ml20 gBB. Kemudian hewan uji diletakkan dalam kotak pengamatan masing-masing. 7. Diamati dan dicatat jumlah geliatan dalam 5 menit selama 30 menit untuk setiap mencit. Jumlah geliatan untuk tiap kelompok dirata-ratakan. 8. Dihitung persentase proteksi analgetik pada masing-masing kelompok dosis.

4.3.9.2 Uji Antiinflamasi

Pengujian efek antiinflamasi 1. Hewan percobaan dipuasakan makan selama lebih kurang 18 jam, minum tetap diberikan. 2. Pada hari pengujian, hewan ditimbang dan dikelompokkan secara acak, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan kelompok uji. Masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor. 3. Untuk kelompok kontrol negatif diberikan suspensi NaCl fisiologis dengan volume 2 ml200 gBB. 4. Untuk kelompok positif diberikan suspensi natrium diklofenak dalam NaCMC 1 secara oral dengan volume 2 ml200 gBB. 5. Pada kelompok uji, masing-masing kelompok diberikan suspensi zat uji dalam NaCMC 1 secara oral dengan volume pemberian 2 ml200 gBB pada beberapa dosis. 6. Satu jam setelah pemberiaan obat uji atau larutan kontrol, telapak kaki semua tikus disuntik secara intraplantar dengan karagenan 2 bv sebanyak 0,4 ml, sebelumnya kaki tikus dibersihkan dengan etanol 70. 7. Setelah satu jam, volume kaki kiri diukur dengan cara mencelupkannya ke dalam alat plethysmometer untuk setiap selang waktu 1 jam selama 4-5 jam setelah penyuntikkan suspensi karagenan 2 bv. 8. Semua data yang diperoleh ditabulasi dan hasil setiap kelompok dirata-rata. 9. Dihitung persentase radang dan persentase penghambatan radang.

4.3.10 Teknik analisa data