10 dan tertinggi 35, nilai tengah Median 23, nilai rata-rata Mean 22,6 dan standart deviasi 5,08. Dari data tersebut responden menjawab pada kisaran 2 dan 3 dengan
demikian untuk variabel kinerja guru kecenderungannya responden tidak setuju. Variabel Insentif dengan nilai teoritis 5 – 25, kisaran aktual terendah 10 dan tertinggi
25, nilai tengah Median 17, nilai rata-rata Mean 17,4 dan standart deviasi 3,70. Dari data tersebut jawaban responden pada kisaran 3 dan 4 dengan demikian
kecenderungannya adalah setuju pemberian insentif berpengaruh terhadap kinerja guru. Variabel Pendidikan dan Pelatihan dengan kisaran teoritis 8 - 40, kisaran
aktual terendah 25 dan tertinggi 40, nilai tengah Median 35, nilai rata-rata Mean 34,7 dan standart deviasi 3,00. Dari data tersebut jawaban responden pada kisaran 4
dan 5 kecenderungannya adalah sangat setuju pendidikan dan pelatihan berpengaruh
terhadap kinerja guru .
5.5. Pengujian Asumsi Klasik
5.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk
mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan analisis grafik.
Uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik dilakukan dengan melihat gambar Histogram. Hasil uji normalitas dengan menggunakan analisis Histogram
dapat dilihat pada Gambar 5.1 di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Lampiran 3
Gambar 5.1 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan normal. Hal tersebut diketahui poligon kecenderungan tidak menceng ke kiri maupun
ke kanan.
5.5.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Untuk uji multikolonieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF.
Menurut Ghozali 2005 nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Hasil Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
INSENTIF_X1 .996
1.004 Pendidikan
Pelatiahn_X2 .996
1.004 a Dependent Variable: Kinerja Guru_Y
Sumber : Lampiran 3
Dari Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai
Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.
5.5.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Menurut Ghozali 2005 : 107 model regresi yang
baik adalah model yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
dengan Uji Park. Asumsi utama Uji Park yaitu dengan melakukan transformasi
Universitas Sumatera Utara
terhadap residual Ghozali, 2005 : 107. Adapun hasil pengujian Uji Park terdapat pada Tabel 5.7 berikut :
Tabel 5.7 Uji Park
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig.
Constant 2.193
1.443 1.520
.133 INSENTIF_X1
.065 .044
.182 1.496
.139 1
Pendidikan Pelatiahan_X2
.006 .025
.029 .236
.814 a. Dependent Variable : Abs
Sumber : Lampiran 3
Jika koefesien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi
terdapat heteroskedastisitas dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi Homoskesdatisitas pada data model tersebut tidak dapat
ditolak. Hasil yang terlihat pada Tabel 5.7 menunjukkan koefesien parameter untuk variabel independen tidak ada yang signifikan Variabel Pemberian Insentif dan
Pendidikan dan Pelatihan dengan tingkat signifikansi 0.139 dan 0.814. Maka dapat disimpulkan model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
5.6 Pengujian Hipotesis 5.6.1 Pengujian Hipotesis Secara Serempak
Untuk menguji pengaruh pemberian insentif serta Pendidikan dan Pelatihan terhadap peningkatan kinerja guru SMA Negeri di Kota Tebing Tinggi digunakan uji
Statistik F uji F. Apabila nilai F
sig
nilai α, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya apabila nilai F
sig
nilai α, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji
secara serempak dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut ini.
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Serempak
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 89.872
2 44.936
3.847 .024
a
Residual 1623.628
139 11.681
1 Total
1713.500 141
a. Predictors: Constant, Pendidikan Pelatiahan_X2, INSENTIF_X1 b. Dependent Variable: Kinerja Guru_Y
Sumber : Lampiran 3
Dari Tabel 5.8 menunjukkan nilai koefisien regresi 3,847 dengan nilai koefisiensi 0,024 atau 2,4 berarti dengan
α = 0,05, maka 0,024 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima secara signifikan. Kemampuan variabel kinerja
guru Y dapat dijelaskan oleh variabel pemberian insentif X1 serta Pendidikan dan Pelatihan X2 ditunjukkan pada Tabel 5.9 dibawah ini.
Tabel 5.9 Nilai Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.229
a
.052 .039
3.41772 a Predictors: Constant, Pendidikan Pelatihan_X2, INSENTIF_X1
b Dependent Variable: Kinerja Guru_Y
Sumber : Lampiran 3
Dari Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,052 atau 5,2. Hal ini berarti bahwa variabel dependen yaitu
kinerja guru Y dapat dijelaskan oleh variabel independen pemberian insentif X1 serta Pendidikan dan Pelatihan X2 sebesar 5,2. Sedangkan sisanya sebesar 94,8
Universitas Sumatera Utara
dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
5.6.2 Hipotesis Secara Parsial