Tabel 4.1. Proporsi Sampel Nama Sekolah Populasi Sampel
SMA Negeri I 62 62 : 221 x 142 = 40 SMA Negeri II 50 50 : 221 x 142 = 32
SMA Negeri III 54 54 : 221 x 142 = 35 SMA Negeri IV 55 55 : 221 x 142 = 35
Jumlah 221 142 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Tebing Tinggi 2008
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk pemilihan guru-guru yang akan dijadikan sampel, peneliti menggunakan cara acak sederhana yaitu dengan
membuat undian sampai diperoleh sebanyak 142 orang. Misalkan di SMA Negeri 1 ada 62 guru, namun sebagai sampelnya diambil sebanyak 40 orang saja. Begitu juga
untuk sampel di SMA Negeri II, SMA Negeri III dan SMA Negeri IV.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dugunakan adalah : 1.
Wawancara interview yang dilakukan langsung kepada guru-guru di SMA Negeri di Kota Tebing-tinggi. Daftar pertanyaan wawancara terdapat pada
lampiran 2. 2.
Daftar pertanyaan kuesioner yang diberikan langsung kepada guru-guru sebagai responden di SMA Negeri Kota Tebing-tinggi. Daftar pertanyaan kuesioner ini
terdapat pada lampiran 1.
Universitas Sumatera Utara
3. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dan mempelajari data-data yang mendukung penelitian ini yang antara lain, peraturan-peraturan disiplin guru,
laporan-laporan seperti daftar nilai ketuntasan siswa dan lain-lain. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
yaitu data yang diperoleh dari pengamatan observasi, wawancara interview dan daftar pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada guru yang menjadi responden
dari 4 SMA Negeri di Kota Tebing-tinggi. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi.
4.5. Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional dalam penelitian ini ada tiga variabel yang diukur yaitu Pemberian insentif X1, Pendidikan dan Pelatihan X2 sebagai variabel bebas dan
Kinerja Guru Y sebagai variabel terikat. Instrumen dan alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang dimaksud di adopsi dari peneliti terdahulu dengan
beberapa modifikasi. Instrumen yang dimaksud adalah : 1. Insentif yaitu tambahan di luar gaji kepada para guru dalam bentuk finansial
agar melakukan tugasnya dengan baik. Instrumen ini berisikan enam butir pertanyaan yang mengukur keadilan pemberian insentif, pemberian insentif
berdasarkan kinerja, pembedaan pembayaran insentif bagi guru berprestasi, tanggapan pemberian insentif terhadap kinerja, kelayakan jumlah insentif, daya
dukung insentif terhadap kinerja guru. Instrumen ini diadopsi dari Syarif 2006 yang kemudian dimodifikasi seperlunya oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
2. Pendidikan dan Pelatihan yaitu pemberian seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan motivasi guru
dalam mengajar. Instrumen ini berisikan delapan butir pertanyaan yang mengukur tanggapan guru terhadap pendidikan dan pelatihan, melalui pendidikan dan
pelatihan memberi petunjuk terhadap kinerja guru, pendidikan dan pelatihan memberi motivasi kerja, pendidikan dan pelatihan dapat memberi pengetahuan,
pendidikan dan pelatihan menambah kegairahan kerja, pendidikan dan pelatihan dapat membantu bahan pengajaran guru, pendidikan dan pelatihan memberi
kemudahan dalam proses belajar mengajar, pendidikan dan pelatihan dapat membantu kesiapan tugas guru dengan tepat waktu. Instrumen ini diadopsi dari
Munandar 2006 yang kemudian dimodifikasi seperlunya oleh peneliti. 3. Kinerja guru adalah prestasi kerja yang di capai guru dalam pembelajaran yang
meliputi segi proses yaitu jika guru mampu melibatkan sebagian besar anak didik secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam pembelajaran dan dari segi
hasil yaitu guru mampu mengubah perilaku sebagian besar anak didik kearah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. Instrumen ini berisikan sepuluh
pertanyaan yang mengukur hasil kerja, target kerja, ketepatan hasil kerja, ketelitian hasil kerja, waktu penyelesaian pekerjaan, ketersediaan guru diluar jam
kerja normal, tidak menunda waktu saat masuk kerja, tidak melakukan pekerjaan lain saat jam kerja, ketidakhadiran guru di tempat kerja. Instrumen ini diadopsi
dari Sinurat 2007 yang kemudian dimodifikasi seperlunya oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Defenisi Operasional Variabel c
Variabel Defenisi
Indikator skala Alat ukur ukuran
Variabel bebas Insentif
X1 Pemberian perangsang kepada
para guru pegawai dalam bentuk finansial agar melakukan
tugasnya dengan baik. 1.Keadilan insentif
2. Insentif atas dasar prestasi kerja
3. Pembedaan insentif 4. Insentif dan kebutuhan
5. Kegunaan insentif Likert 6. Kelayakan insentif
Pendidikan dan Pelatihan X2
Seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang bertujuan
agar dapat meningkatkan profesionalisme dan
produktifitas kerja guru yang baik.
1.Diklat bagi guru 2.Diklat memberi
petujuk bagi guru 3.Diklat dan motivasi
4. Diklat dan pengetahuan 5. Diklat dan gairah kerja
6. Diklat dan pembela- jaran. Likert
7. Diklat dan proses mengajar bagi guru
8. Diklat dan kesiapan tu- gas guru.
Variabel terikat Kinerja
Y Prestasi kerja yang di capai guru
Dalam pembelajaran yang meliputi segi proses yaitu jika
guru mampu melibatkan sebagian besar anak didik secara
aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam pembelajaran, dan
dari segi hasil yaitu guru mampu mengubah perilaku
sebagian besar anak didik ke arah penguasaan kompetensi
dasar yang lebih baik. 1. Hasil kerja dengan
rencana kerja 2. Target kerja
3. Ketepatan hasil Kerja
4. Ketelitian hasil kerja 5. Waktu penyelesaian
kerja 6. Ketersediaan kerja Likert
7. Ketepatan waktu 8. Penundaan waktu kerja
9. Pekerjaan di luar jam kerja
10.Ketidakhadiran kerja
Universitas Sumatera Utara
4.6. Model dan Tehnik Analisa Data 4.6.1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian