Tabungan Mudharabah PEMASARAN SYARIAH, TABUNGAN MUDHARABAH

d. Humanistis al-Insâniyyah Salah satu keistimewaan dari pemasaran syariah adalah sifatnya yang humanistis universal. Pengertian humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjagadan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. 17 Syariah Islam adalah syariah yang bersifat humanistis insâniyyah, yang diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa membedakan ras, warna kulit, kebangsaan maupun status. Dengan memiliki nilai-nilai humanistis, manusia dapat terkontrol dan seimbang tawâzun. Bukan menjadi manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan sebesar mungkin, bukan pula menjadi manusia yang bahagia di atas penderitaan orang lain.

B. Tabungan Mudharabah

1. Pengertian Tabungan Tabungan merupakan salah satu produk penghimpunan dana masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang 17 Ibid., h.38 berlaku, bahwa sumber dana bank yang dihimpun dari masyarakat terdiri dari simpanan giro, deposito, dan tabungan. 18 Secara terminologi, tabungan atau saving adalah jumlah uang yang ditanamkan seorang individu pada bank atau tempat lain. 19 Adapun pengertian tabungan menurut UU Nomor 10 tahun 1998 pasal I ayat 5 tentang perbankan, adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. 20 2. Pengertian Tabungan Mudharabah Berdasarkan fatwa DSN No.2DSN-MUIIV2000, terdapat dua jenis tabungan. Pertama, tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah, yakni tabungan yang berdasarkan bunga. Kedua, tabungan yang dibenarkan syariah, yakni tabungan yang berdasarkan prinsip wadiah atau mudharabah. Tabungan mudharabah adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha 18 Hal ini sejalan dengan UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan Pasal 6 Ayat a, yang menyatakan bahwa usaha Bank Umum meliputi menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan danatau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 19 Save M, Dagun, Kamus Besar Ilmu Pengetahuan Jakarta: Lembaga Pengkajian Kebudayaan Nusantara, 1997 Cet. Ke-2, h. 1091 20 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2001, Cet. Ke-5, h.74 antara dua pihak di mana pihak pertama menyediakan seluruh 100 modal, dan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan bersama yang dituangkan dalam kontrak. 21 Secara umum, mudharabah mempunyai dua bentuk, yakni mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah. Perbedaan utama di antara kedua bentuk mudharabah tersebut terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya. 22 Dalam tabungan mudharabah, bank syariah bertindak sebagai mudharib pengelola dana dan deposan sebagai shahibul maal pemilik dana. Sebagai mudharib, bank syariah mempunyai kuasa untuk melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta mengembangkannya, termasuk melakukan akad mudharabah kepada pihak lain. Dari hasil pengelolaan dana mudharabah, bank syariah akan membagihasilkan keuntungan kepada shahibul maal, sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. Adapun ketentuan umum tabungan mudharabah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional DSN No: 02DSN-MUIIV2000, adalah sebagai berikut: 21 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: Dari Teori ke Praktik Jakarta: Gema Insani Press, 2001, Cet. Pertama, h.95 22 Ibid. a. Dalam transaksi nasabah bertindak sebagai shahibul maal pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib pengelola dana. b. Dalam kapasitas sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk mudharabah dengan pihak lain. c. Modal harus jelas dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah, dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.

C. Member Get Member MGM dan Direct Selling