Member Get Member MGM dan Direct Selling

a. Dalam transaksi nasabah bertindak sebagai shahibul maal pemilik dana, dan bank bertindak sebagai mudharib pengelola dana. b. Dalam kapasitas sebagai mudharib, bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk mudharabah dengan pihak lain. c. Modal harus jelas dinyatakan dengan jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan piutang. d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah, dan dituangkan dalam akad pembukaan rekening. e. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional tabungan dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. f. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah keuntungan nasabah tanpa persetujuan nasabah yang bersangkutan.

C. Member Get Member MGM dan Direct Selling

1. Member Get Member a. Pengertian Member Get Member Secara etimologi, Member-Get-Member berasal dari bahasa Inggris. Member berarti anggota, 23 sedangkan get berarti mendapat, menangkap, memberi, atau membujuk. 24 Member-Get-Member mengacu pada istilah yang lazim digunakan dalam strategi pemasaran. Sebagai suatu konsep strategi pemasaran, Member-Get-Member dapat diartikan sebagai, “Sebuah teknik perekrutan pelanggan atau organisasi, yaitu dengan cara menawarkan suatu insentif kepada anggota yang telah terdaftar agar mereferensikan anggota baru.” Organization or customer recruitment technique that offers an incentive to current members for referring new members. 25 b. Sejarah Member Get Member Sebagai suatu sistem pemasaran, tidak terdapat data yang pasti kapan pertama kali Member-Get-Member diterapkan sebagai strategi pemasaran. Namun salah satu sistem pemasaran kontemporer yang juga menerapkan konsep Member-Get-Member untuk merekrut anggota baru, 23 S. Wojowasito dan Tito Wasito, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Bandung: Hasta, 1980, Cet. Ke-22, h.111 24 Ibid., h.67 25 “Member-Get-a-Member”, artikel diakses pada 18 Juni 2007 dari http:www.answers.comtopicmember-get-a-member-mgm?cat=biz-fin adalah sistem Direct-Selling, yang pertama kali diterapkan oleh The California Perfume Company, New York, Amerika Serikat, tahun 1886. 26 Dalam perkembangannya, konsep Member-Get-Member tidak hanya digunakan dalam sistem Direct-Selling, namun telah lazim diterapkan sebagai suatu strategi pemasaran tersendiri oleh berbagai perusahaan jasa, baik perbankan, asuransi, maupun kartu kredit, dengan bermacam konsep dan bentuk yang berbeda satu sama lain. 27 Seperti program Member-Get-Member yang diterapkan oleh Bank Permata, 28 Standard Chartered, 29 maupun Asuransi Jiwa Indolife. 30 c. Konsep Member Get Member Meskipun tidak memiliki suatu konsep dan bentuk yang baku, namun inti dari strategi pemasaran Member-Get-Member adalah suatu perusahaan mengikutsertakan atau menjadikan pelanggannasabah 26 Andrias Harefa, Menapaki Jalan DS-MLM Yogyakarta: Gradien Books, 2007, Cet. Pertama, h.5 27 Umar Idris dan Rika Theo, “Suruh Pelanggan Jualan Ah”, artikel diakses pada 18 Juni 2007 dari http:www.kontan-online.com 28 “Program Member Get Member Permata Ceria”, Periode 1 Mei-31 Juli 2006, artikel diakses pada 19 Juni 2007 dari http:www.permatabank.comprod_layananprodukliabilitiespermataceria.asp 29 “Priority Rewards”, artikel diakses pada 18 Juni 2007 dari http:www.standardchartered.comidbahasacbpbrewards.html 30 “Program Member Get Member Asuransi Jiwa Indolife”, Periode 1 Maret-31 Juli 2005, artikel diakses pada 18 Juni 2007 dari http:www.standardchartered.comidbahasacbpbrewards.html sebagai konsumen jaringan, untuk merekrut pelanggannasabah baru. 31 Untuk itu, perusahaan menawarkan suatu insentif bisa berupa bonus, diskon, hadiah uang maupun barang dan sebagainya yang akan diberikan oleh perusahaan kepada pelanggannasabah yang berhasil merekrut nasabah baru. Sebagai sebuah konsep pemasaran kontemporer, istilah Member- Get-Member memang belum pernah dikenal sebelumnya dalam literatur fiqih Islam klasik. Namun secara praktik, kegiatan semacam itu menawarkan insentif atas pelaksanaan suatu jasa tertentu telah dilaksanakan pada zaman Rasulullah SAW dan dikenal dengan istilah ji’âlahju’âlah. 32 d. Keunggulan dan Kelemahan Member Get Member Sebagai suatu strategi pemasaran, Member-Get-Member memiliki beberapa keunggulan, yaitu antara lain: 1 Penghematan biaya marketing dan promosi. Dengan turut menjadikan nasabah sebagai marketing lepas, pemasaran dapat 31 “Member Get Member”, artikel diakses pada 18 Juni 2007 dari http:www.klikhpa.comcontent.php?mode=istilahPHPSESSID=2129b048b93e9c97505e9c65dea4d 67d 32 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke-2, h.265. Lihat juga Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid Beirut: Dar al-Fikr, 1995, Juz. Ke-2, h.190 dilakukan secara lebih efisien. Dengan demikian, biaya marketing perusahaan dapat dihemat dan ditekan. 2 Kecepatan distribusi produk. Melalui Member-Get-Member, mata rantai distribusi dapat dipotong. Sehingga suatu produk baru dapat didistribusikan ataupun disosialisasikan secara cepat dan luas kepada masyarakat. 3 Personal selling yang efektif. Hal itu karena dalam Member-Get- Member, nasabah akan terlebih dahulu memasarkan kepada keluarga, kerabat atau teman mereka. Dengan demikian, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk tersebut akan lebih tinggi. 4 Menambah value added suatu produk. Bonus yang ditawarkan dalam Member-Get-Member merupakan sebuah nilai tambah suatu produk. Dengan demikian, hal tersebut akan meningkatkan value added bagi nasabah. Sementara kelemahan dari strategi pemasaran Member-Get-Member adalah sebagai berikut: 1 Dapat terjadi distorsi informasi. Kondisi tersebut terjadi jika nasabah yang menjadi marketing lepas belum sepenuhnya paham terhadap produk yang dipasarkan. Sehingga akan memungkinkan terjadinya distorsi informasi di masyarakat terhadap produk tersebut. 2 Loyalitas yang rendah. Hal ini terjadi jika nasabah hanya tertarik oleh bonus yang ditawarkan dan kurang tertarik oleh produk yang dipasarkan. Dengan demikian, dapat berdampak pada rendahnya loyalitas nasabah terhadap produk maupun perusahaan tersebut. 2. Direct Selling a. Pengertian Direct Selling Secara etimologi, direct-selling berasal dari bahasa Inggris. Direct berarti segera atau langsung. 33 Sedangkan Selling sell berarti menjual. 34 Dengan demikian, direct-selling dapat diartikan dengan menjual secara langsung. Ada banyak definisi tentang apa yang dimaksud dengan direct- selling. Namun dalam penelitian ini akan digunakan pengertian baku resmi dari World Federation of Direct Selling Association WFDSA. 35 Dalam World of Conduct for Direct Selling, yang disetujui eksekutif puncak WFSDA pada tanggal 18 Mei 1994, disebutkan tentang penjualan langsung direct-selling dengan penjelasan sebagai berikut: Direct-selling penjualan langsung adalah pemasaran consumer products secara langsung kepada konsumen, umumnya di rumah penjual atau rumah orang lain, di tempat kerja workplace atau tempat-tempat lain yang terpisah dari lokasi tetap penjualan eceranretail away from permanent retail locations, dan biasanya disertai dengan penjelasan, 33 Wojowasito, Kamus Lengkap, h.43 34 Ibid., h.191 35 WFDSA merupakan suatu organisasi internasional non-pemerintah, yang mewakili industri berbasis direct-selling di dunia dan berkantor di Washington D.C., Amerika Serikat. Lihat situs WFDSA pada http:www.wfdsa.org presentasi atau demonstrasi produk oleh seorang penjual langsung direct seller. 36 Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa direct-selling adalah salah satu cara memasarkan produk consumers products secara langsung kepada pelanggan. Kelebihan dari sistem penjualan berbasis direct-selling terletak pada pemutusan mata rantai distribusi konvensional, penghematan biaya iklan, mengurangi biaya sales-person, dapat membangun jaringan pemasaran tanpa batas, dapat membangun personal franchisee, serta pemberian kesempatan kepada semua orang untuk berbisnis mandiri. 37 Direct-selling merupakan suatu sistem pemasaran yang baru dikenal di dunia menjelang akhir abad ke-19. Di antara perusahaan yang pertama kali menggunakan sistem direct-selling adalah The California Perfume Company yang didirikan oleh David McConnell di New York, Amerika Serikat, tahun 1886 Nama perusahaan tersebut kemudian diubah menjadi Avon tahun 1939. 38 3. Perbedaan Member Get Member dengan Direct Selling 36 Harefa, DS-MLM, h.5 37 Pindi Kisata, Why Not MLM? Jakarta: Gramedia, 2005, Cet. Ke-3, h.4-7 38 Harefa, DS-MLM, h.15 Meskipun memiliki persamaan sebagai sebuah sistem pemasaran, namun Member-Get-Member memiliki perbedaan yang cukup mendasar dengan direct-selling. Mengacu pada definisi yang telah dikemukakan di atas, maka perbedaan Member-Get-Member dengan direct-selling dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut: a. Member-Get-Member merupakan sebuah strategi perekrutan pelanggannasabah. Adapun Direct-Selling adalah sebuah strategi pemasaran penjualan barang consumer product, yang menggunakan konsep Member-Get-Member dalam merekrut anggota baru. 39 b. Bonusinsentif yang diberikan dalam sistem Member-Get-Member berasal sepenuhnya dari pihak perusahaanorganisasi. Sementara bonus pada sistem Direct-Selling berasal dari keuntungan jual beli barang omzet penjualan yang dilakukan oleh anggota perusahaan Direct- Seller, bukan dari pertambahan anggota baru maupun uang pendaftaran. 40 c. Perusahaan yang menggunakan sistem Direct-Selling harus terdaftar pada asosiasiorganisasi Direct-Selling. Di Indonesia, asosiasi Direct- 39 “Member Get Member”, artikel diakses pada 18 Juni 2007 dari http:www.klikhpa.comcontent.php?mode=istilahPHPSESSID=2129b048b93e9c97505e9c65dea4d 67d 40 Kisata, Why Not MLM?, h.27. Lihat perbedaan sistem direct-selling dengan sistem piramida atau money game, pada http:www.apli.or.idthis_page.php?id=6hal=3menu=Perbedaan DS- Piramida Selling yang diakui oleh WFDSA adalah APLI Asosiasi Penjual Langsung Indonesia. 41 41 Asosiasi Penjual Langsung Indonesia APLI adalah lembaga yang menaungi perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam industri penjualan langsung di Indonesia yang didirikan pada tahun 1984, serta merupakan anggota dari World Federation of Direct Selling WFDSA. Lihat situs APLI pada http:www.apli.or.id

BAB III GAMBARAN UMUM PD BPR SYARIAH KOTA BEKASI