Analisis berita 4: “ Boikot Produk Belanda” Senin, 31 Maret 2008.
Islam sedunia untuk memboikot seluruh produk Belanda karena aksi dari politisi Belanda yang menayangkan film Fitna.
Bagian ini berisi tentang akibat penayangan film Fitna, umat Islam diseru untuk memboikot seluruh produk Belanda. karena ancaman boikot
tersebut, pengusaha Belanda yang tergabung dalam organisasi bernama VNO- NCW mengancam balik Wilders jika aksi boikot tersebut menjadi kenyataan.
Inti berita terletak pada bagian tengah berita, terdapat pada kalimat: “… Dalam pertemuan dua hari di Slovenia kemarin, para menlu negara-
negara Uni Eropa UE memberi dukungan penuh kepada Pemerintah Belanda atas penolakan film buatan Wilders. Pernyataan yang
ditandatangani 27 menlu UE itu menolak menyamakan Islam dengan
kekerasan, seperti yang digambarkan film Fitna. Dan kalimat: “…semua
pemeluk keyakinan harus hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati. Yang jadi masalah bukan agama, tapi penyalahgunaan
agama untuk melakukan kebencian dan tidak toleran.” Bagian ini ditutup dengan pernyataan dari ketua umum DPP PPP
Suryadharma Ali yang meminta pemerintah Belanda untuk menghukum warganya setimpal dengan perbuatan yang melecehkan Islam.
Kesimpulan dari bagian ini yaitu akibat penayang film Fitna timbul beberapa reaksi dari berbagai kalangan berupa ancaman boikot yang
diserukan mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, dan penolakan dari pemerintah Belanda terhadap film Fitna yang didukung oleh Uni Eropa UE.
3.
Segi Semantik
Latar berita ini berawal dari akibat penayangan film Fitna oleh politisi sayap kanan Belanda yang menyebabkan terjadinya berbagai macam reaksi
seperti ancaman boikot. Berita bagian ini cukup detil, karena menjelaskan tentang aksi
peluncuran film Fitna yang dilakukan Wilders. Terdapat pada kalimat: “…Wilders mengaku film itu dibuat karena Islam dan Alquran
membahayakan kebebasan…” .
Maksud dalam berita ini dijelaskan bahwa pemerintah Belanda dan Negara-negara Uni Eropa menolak peluncuran film tersebut.
4.
Segi Stilistik
Leksikal yang digunakan penulis pada bagian ini terindikasi dari kata
1,3 miliar, memboikot dalam kalimat: “…mengajak umat Islam sedunia yang
berjumlah 1,3 miliar memboikot produk Belanda”.
Kata VNO-NCW dalam kalimat: “….organisasi bernama VNO-NCW
mengancam balik Wilders…”
Kata simbol-simbol agama, pelanggaran HAM, rasisme, dalam
kalimat: “…UU yang menjerat pelaku penistaan terhadap simbol-simbol agama, pelanggaran HAM, dan rasisme”.
Kata ekstremisme, kekerasan, dalam kalimat: “…UU yang menjerat
pelaku penistaan terhadap simbol-simbol agama, pelanggaran HAM, dan rasisme”.
Dan kata kebebasan berekspresi dalam kalimat: “…menambahkan
kebebasan berekspresi tak mengizinkan siapa pun untuk menghina agama atau ras lain”.
Tabel 4: “Boikot Produk Belanda”
Struktur Wacana
Elemen Keterangan
Struktur Makro Tema
- Mahathir Mohamad mengajak
umat Islam sedunia untuk memboikot produk Belanda.
Superstruktur Skematik
- Di bagian awal dimulai dengan
ajakan dari mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad kepada umat Islam
sedunia untuk memboikot seluruh produk Belanda. paragraf 1
- Di bagian tengah berisi tentang
akibat penayangan film Fitna, umat Islam diseru untuk memboikot seluruh
produk Belanda. -
Bagian akhir
menjelaskan pernyataan dari ketua umum DPP PPP
Suryadharma Ali
yang meminta
pemerintah Belanda untuk menghukum warganya setimpal dengan perbuatan
yang melecehkan Islam. Struktur Mikro
Latar -
Berawal dari akibat penayangan film Fitna oleh politisi sayap kanan
Belanda yang menyebabkan terjadinya berbagai macam reaksi seperti ancaman
boikot.
Detil -
Memaparkan awal peluncuran film fitna yang dilakukan oleh Geert
Wilders. paragraf 5 Maksud
- Pemerintah
Belanda dan
Negara-negara Uni Eropa menolak peluncuran film tersebut. paragraf 7
dan 8 Leksikon
- 1,3 miliar, memboikot
paragraf 1, VNO-NCW paragraf 3, simbol-
simbol agama, pelanggaran HAM, rasisme
paragraf 6, ekstremisme, kekerasan
paragraf 8, kebebasan berekspresi
paragraf 9.