untuk membuat film dokumenter dapat dilakukan dengan pemikiran dan perencanaan yang matang.
Menurut UU no. 8 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa film dokumenter adalah film yang tidak termasuk untuk diserahkan atau disimpan
di arsip nasional berdasarkan UU kearsipan dalam arti informasinya tidak berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintah dan kehidupan berbangsa dan
bernegara.
64
D. Pengertian Wacana versi Teun A. Van Dijk
1. Pengertian Wacana
Dalam buku Eriyanto, banyak yang mendefinisikan pengertian wacana. Di antaranya:
=99
5 ==+
=77
6
64
Dina Istiyanti, Pelestarian Film Nasional, Tesis Pasca Sarjana UI, 1999, h. 56
65
Eriyanto, Analisis Wacana; Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: LKiS, 2001 h. 2
Sedangkan menurut Ismail Marahimin yang dikutip oleh Alex Sobur mengartikan wacana sebagai ”kemampuan untuk maju dalam pembahasan
menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya”, dan ”komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur”.
66
Wacana oleh Teun Van A Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensibangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis Van
Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis.
67
Menurut Barthes yang dikutip oleh Alex Shobur, teks adalah sebuah objek kenikmatan.
68
Sebuah kenikmatan kala sedang menyelusuri halaman demi halaman objek yang dibaca. Van Dijk melihat melihat suatu teks terdiri
atas beberapa strukturtingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan. Pertama, Struktur
Makro, ini merupakan makna global dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.
69
Kedua, Superstruktur, merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam
berita secara utuh. Ketiga, Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak
kalimat, parafrase, dan gambar.
70
66
Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing
, Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. Ke empat April 2006 h. 10
67
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 224
68
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 52
69
Eriyanto, Analisis Wacana, h. 226
70
Ibid,.h.226
Tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, Van Dijk juga memperhatikan bagaimana suatu teks diproduksi. Yang ia sebut Kognisi
Sosial, kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut.
71
Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, dibutuhkan suatu analisis kognisi dan kontek sosial, pendekatan kognitif
didasarkan pada asumsi bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan oleh pemakai bahasa.
72
Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis
imtertekstual dengan mneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat.
73
Strukturelemen wacana yang dikemukakan Van Dijk dapat digambarkan sebagai berikut:
74
71
Ibid,.h. 260
72
Ibid,.h. 260
73
Ibid,.h. 270
74
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 74
BAB III GAMBARAN UMUM HARIAN UMUM REPUBLIKA
DAN SINOPSIS FILM FITNA
A. Sejarah Perkembangan Harian Umum Republika
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas Muslim bagi publik di Indonesia.
75
Menurut Yeyen Rostiani “Republika adalah sebuah media untuk komunitas muslim, mayoritas pembaca
Republika adalah muslim tapi tidak seratus persen karena ada juga yang non muslim.”
76
Penerbitan koran ini merupakan puncak dari upaya panjang umat, khususnya para wartawan profesional muda yang telah menempuh berbagai
langkah. Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muda Indonesia ICMI yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin penerbitan saat itu
memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah. Republika terbit perdana pada tanggal 4 Januari 1993.
Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat. Sebelum masa itu, aspirasi umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional. Kehdiran media
ini bukan hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat
antusias memberi dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham perorang. PT Abdi Bangsa Tbk, sebagai penerbit Republika pun
menjadi perusahaan media pertama yang menjadi perusahaan publik.
75
www.republika.co.id
76
Wawancara dengan Yeyen Rostiani Redaktur Desk Internasional HU Republika, Pada Tanggal 10 Juli 2008
Mengelola usaha penerbitan Koran bukan perkara sederhana. Selain sarat dengan modal dan sarat SDM, bisnis ini pun sarat teknologi. Keberhasilan
Republika menapaki usia 10 tahun merupakan buah upaya keras manajemen dan seluruh awak pekerja di PT Abdi Bangsa Tbk yang dilakukan oleh
perusahaan yang menerbitkan koran ini sejak 1993 untuk mengelola segala kerumitan itu.
Pada tanggal 17 Agustus 1995, beberapa hari menjelang Microsoft meluncurkan Internet Explorer. Republika membuka situs website
www.republika.co.id di internet. Republika menjadi yang pertama mengoperasikan sistem cetak jarak jauh SCJJ pada 17 Mei 1997 di Solo.
Pendekatan juga dilakukan kepada komunitas pembaca lokal. Republika menjadi salah satu koran pertama yang menerbitkan halaman khusus daerah.
Selalu dekat dengan publik pembaca adalah komitmen Republika untuk maju.
77
Secara institusi, PT Abdi Bangsa Tbk, juga terus berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Yayasan Abdi Bangsa, yang semula menjadi
pemegang saham sekaligus pengembali media ini, terus merangkul semua pihak dengan konsekuensi persentase sahamnya terus menurun, serta tidaklagi
menjadi pengendali utama. Hal ini dilakukan untuk memenuhi komitmen bahwa Republika memang milik semua kalangan, bukan salah satu pihak
tertentu, dari lingkungan komunitas umat. Komposisi saham perusahaan mengalami perubahan signifikan pada
November 2000, setelah kelompok usaha Indopac Media, masuk mengambil
77
Company Profile PT. Republika Media Mandiri