Segi Semantik 1. Tema Analisis Teks Pemberitaan Republika Tentang Film Fitna 29 Maret-04

protes atas penayangan film Fitna, bersambut. Jaringan supermarket di Malaysia, Mydn Mohamed Holdings…” . Kata Asosiasi Petani Kentang APK dalam kalimat: “…sokongan memboikot produk Belanda juga disambut Asosiasi Petani Kentang APK Jawa Barat” . Kata Dan Hartig BV, Stet Holland BV, Ohisen Enke, Syngenta NL, dan HZPC Holland BV dalam kalimat: “…Bibit kentang granolla dipasok empat perusahaan besar pembibitan kentang asal Belanda, yaitu Dan Hartig BV, Stet Holland BV, Ohisen Enke, Syngenta NL, dan HZPC Holland BV…” . Kata VNO-NCW dalam kalimat: “…pengusaha Belanda yang tergabung dalam organisasi bernama VNO-NCW, mengancam balik Wilders…”. Kata kontraproduktif dalam kalimat: “….Film itu kontraproduktif dengan upaya menciptakan kebebasan beragama…” . Dan kata Propaganda dalam kalimat: …Tidak usah berlebihan. Itu kan bukan film, tapi alat propaganda… . Tabel 6: “Boikot Produk Belanda Disambut”. Struktur Wacana Elemen Keterangan Struktur Makro Tema - Sambutan terhadap seruan boikot dari mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. Superstruktur Skematik - Di awali dengan sambutan boikot yang dilakukan oleh jaringan supermarket di Malaysia Mydn Mohamed Holdings , yang menempelkan label merah terhadap produk Belanda. paragraf 1 - Di bagian tengah berisi tentang boikot yang dilakukan oleh jaringan Supermarket di Malaysia dan Asosiasi Petani Kentang APK Jawa Barat. Dan kecaman terhadap film Fitna yang terus mengalir. - Bagian akhir menjelaskan tentang kecaman yang masih terus mengalir, diantaranya dari LBH Jakarta, Imparsial, Kontras, wahid Institute. Dan ancaman pidana dari wakil jaksa agung bagi yang mengedarkan film Fitna lewat media apapun. paragraf 4 Struktur Mikro Latar - Berawal dari seruan yang dilakukan oleh mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad, seruan itu pun disambut oleh masyarakat Malaysia dan Indonesia. Detil - Diungkapkan dengan kerugian pada perekonomian Belanda terhadap aksi boikot. Paragraf 3 Maksud - Terdapat pada paragraf 4 kalimat: “…Ancaman pidana bagi mereka yang mengedarkan film Fitna melalui media apa pun…”. Leksikon - memboikot, Mydn Mohamed Holdings paragraf 1, Asosiasi Petani Kentang APK paragraf 2, Dan Hartig BV, Stet Holland BV, Ohisen Enke, Syngenta NL, dan HZPC Holland BV paragraf 2, VNO-NCW paragraf 3, kontraproduktif, propaganda paragraf 4.

g. Analisis Berita 7: ” Dutch Lady Ikut Kecam Fitna” Kamis, 03 April

2008. 1. Tema

Tema berita bagian ini adalah Produsen susu asal Malaysia, Dutch Lady Milk Industries mengutuk film anti-Islam.

2. Segi Skematik

Judul berita bagian ini adalah Dutch Lady Ikut Kecam Fitna. Berita ini didahului Dutch Lady Milk Industries sebuah produsen susu asal Malaysia memasang iklan di surat kabat terkemuka agar masyarakat tidak mengikuti seruan memboikot produk buatan Belanda. Bagian ini berisi tentang reaksi terhadap film Fitna yang berasal dari produsen susu asal Malaysia Dutch Lady Industries, produsen susu ini ikut mengecam film anti Islam, mereka juga mengimbau agar muslim tidak mengikuti seruan memboikot produk buatan Belanda. Juga pendapat dari tokoh muslim di Indonesia yang menanggapi aksi protes yang dilakukan oleh Dutch Lady Industries . Inti berita terletak di tengah berita, terdapat pada kalimat: “… pihaknya ingin masyarakat muslim di Malaysia tetap memberi dukungan kepada perusahaan tersebut serta menghargai nilai-nilai yang ada. Apalagi, kata dia, Dutch Lady merupakan perusahaan publik yang mempekerjakan 660 warga Malaysia.” Bagian berita ini ditutup dengan aksi kecaman yang masih terjadi seperti di daerah Medan Sumatera Utara, sejumlah Kader HMI Himpunan Mahasiswa Islam yang menggelar protes di Konsulat Belanda.

3. Segi Semantik

Latar berita ini berawal dari seruan boikot dari mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad. Detil berita ini terdapat pada kalimat: “…Dutch Lady Milk Industries merupakan anak perusahaan multinasional asal Belanda, Royal Friesland Foods. Sebanyak 50 persen saham Dutch Lady Milk dimiliki pengusaha Malaysia itu” . Dan kalimat: “…Di antara merek produk susu yang