Analisis berita 8 : “ Kebebasan Berekspresi Harus Hormati Agama

Dari segi detil berita ini cukup detil, terdapat pada kalimat: “…Peraih gelar doktor dari Universitas Amsterdam ini mengaku hafal 15 surat dalam Alquran. Ia juga sempat melantunkan penggalan surat Alzalzalah. Muslim Indonesia, katanya, harus banyak mengingat kandungan surat tersebut, terkait maraknya bencana alam…” Sedangkan maksud dari berita ini cukup jelas, terdapat pda kalimat: “…sebenarnya mereka berunjuk rasa terhadap pihak yang memiliki pendapat sama, yaitu kami menolak film itu. Jadi, kalau unjuk rasa diarahkan kepada Pemerintah Belanda sebenarnya itu kurang tepat…” 4. Segi Sintaksis Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang susunannya meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya diawali dengan ditandai awalan me-. Bentuk kata ganti yang digunakan penulis pada berita bagian ini merupakan bentuk kata ganti orang pertama dengan menggunakan kata saya. Pilihan leksikal yang digunakan penulis ditandai dengan penggunaan kata kontroversi, pada kalimat: “Film Fitna karya anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, menyulut beragam kontroversi...”. Kata surat Alzalzalah, pada kalimat: “…Ia juga sempat melantunkan penggalan surat Alzalzalah…”. Kata Submission, pada kalimat: “…Submission maupun Fitna bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap Islam…”. Kata konfrontasi, polarisasi, pada kalimat: “…caranya berdialog lebih menekankan cara konfrontasi dan polarisasi…”. Kata Islam moderat, Islam ekstremis, pada kalimat: “…tak bisa berbicara mengenai Islam moderat dan ekstremis…”. Tabel 8: “Kebebasan Berekspresi Harus Hormati Agama Lain” Struktur Wacana Elemen Keterangan Struktur Makro Tema - Kebebasan berpendapat harus menghormati pendapat, kebudayaan, dan agama lain. Superstruktur Skematik - Di awali dengan wawancara dengan Dubes Belanda untuk Indonesia dan Timor Leste, Dr Nikolaos Van Dam. paragraf 1 - Di bagian tengah berisi tentang tentang pendapat Dr Nikolaos Van Dam, Dubes Belanda untuk Indonesia dan Timor Leste mengenai film Fitna karya Geert Wilders menyulut beragam kontroversi. - Bagian akhir menjelaskan tentang ditandai pertanyaan santai mengenai kehidupannya di Indonesia khususnya mengenai makanan kesukaannya di Indonesia. Struktur Mikro Latar - Berawal tentang film Fitna karya anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, yang menyulut beragam kontroversi, banyak kecaman dan aksi demonstrasi. Detil - Diungkapkan dengan gambaran sedikit tentang Dr Nikolaos Van Dam sebelum sesi Tanya jawab. Paragraf 2 Maksud - Terdapat pada paragraf 11 kalimat: “…sebenarnya mereka berunjuk rasa terhadap pihak yang memiliki pendapat sama, yaitu kami menolak film itu. Jadi, kalau unjuk rasa diarahkan kepada Pemerintah Belanda sebenarnya itu kurang tepat…” Bentuk kalimat - kalimat berstruktur aktif, yaitu bentuk kalimat yang susunannya meletakkan pelaku sebelum penderita dan biasanya diawali dengan ditandai awalan me-. Kata Ganti - bentuk kata ganti orang pertama dengan menggunakan kata saya. Leksikon - kontroversi paragraf 1, surat Alzalzalah paragraf 2, Submission Paragraf 7, konfrontasi, polarisasi, paragraf 20, Islam moderat, Islam ekstremis paragraf 26.

h. Analisis berita 9 : “ Panen Kecaman Dan Boikot” Jumat, 04 April

2008. 1.

Tema Tema berita ini adalah tindakan yang dilakukan Geert Wilders mendapat banyak kecaman dan aksi boikot.

2. Segi Skematik

Judul berita bagian ini adalah Panen Kecaman Dan Boikot. Berita ini didahului dengan pernyataan dari mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad yang menyerukan agar muslim sedunia memboikot produk Belanda. Bagian ini berisi tentang politisi Belanda Geert Wilders yang meluncurkan film Fitna. Akibat ulahnya tersebut, banyak kecaman yang datang kepadanya baik dari pemerintah Belanda, masyarakat Belanda, Uni Eropa, pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional. Inti berita bagian ini terletak pada awal berita, terdapat pada kalimat: “…Uni Eropa pun mengecam. Dalam pernyatannya, Uni Eropa mengatakan mendukung sikap pemerintah Belanda dan menegaskan film itu tak bernilai bagi dialog antaragama. Uni Eropa dan negara anggotanya memang memegang prinsip kebebasan berekspresi. Kebebasan berekspresi, merupakan nilai dan tradisi Uni Eropa. Namun kebebasan ini harus didasari semangat untuk menghormati agama dan keyakinan lain, demikian pernyataan yang dikeluarkan Uni Eropa merespons Fitna.” Bagian ini ditutup dengan respon yang dilakukan Dutch Lady Industries , produsen susu Malaysia yang ikut mengecam film Fitna, namun tidak mendukung aksi boikot.

3. Segi Semantik

Latar berita bagian ini berawal dari seruan boikot yang diserukan oleh mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh Geert Wilders anggota parlemen Belanda dari Partai Kebebasan. Dari segi detil, cerita ini cukup detil, terdapat pada kalimat: “… Dalam pernyataan tersebut, Uni Eropa menegaskan toleransi dan sikap saling menghormati merupakan nilai-nilai universal yang mesti ditegakkan. Kami yakin bahwa tindakan seperti pembuatan film semacam itu tak memiliki tujuan kecuali memunculkan kebencian. Pernyataan ini juga diperkuat dengan keluarnya pernyataan para menteri luar negeri Uni Eropa. Pada Sabtu 293 27 menteri luar negeri menandatangani sebuah pernyataan terkait film itu. Kami menolak opini Wilders soal Islam…” Sedangkan maksud berita bagian ini cukup jelas, terdapat pada kalimat: “…Dalam pernyataan itu, para menlu Uni Eropa itu mengatakan film buatan Wilders tersebut menyamakan Islam dengan kekerasan dan pandangan seperti ini ditolak. Mayoritas Muslim menolak ekstremisme dan kekerasan, demikian pernyataan menlu Uni Eropa. Para menlu yang