Wilders ini mendapat banyak tanggapan dari kaum muslimin di dunia, mereka mengecam ulah anggota legislatif ini yang telah menghina dan
melecehkan umat Islam. Film merupakan medium komunikasi yang sangat ampuh dalam
menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat, karena dengan kelebihan yang dimilikinya, pesan-pesan yang disampaikan dalam sebuah film disajikan
secara halus dan menyentuh relung hati tanpa merasa digurui.
11
Kasus peluncuran film yang kontroversial ini menjadi berita yang menarik bagi media massa untuk menyebarluaskannya kepada masyarakat,
baik negeri yang berpenduduk mayoritas muslim maupun tidak, termasuk di Indonesia, yang penduduk muslimnya terbanyak di dunia.
Salah satu HU nasional yang memberitakan masalah tersebut ialah Harian Umum Republika, HU berskala nasional ini selalu menyajikan
masalah tersebut secara intensif. Dan pemberitaan tentang Film Fitna di HU Republika ini layak untuk dikaji lebih jauh dan mendalam.
Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian ini karena wacana pemberitaan tentang film menarik untuk diperbincangkan. Apalagi berkaitan
dengan isu SARA suku, agama, ras dan antar golongan. Karena itulah
penelitian ini peneliti beri judul “Analisis Wacana Pemberitaan Film Fitna Karya Geert Wilders di Harian Umum Republika Edisi 29 Maret-
04 April 2008”.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
11
Aep Kusnawan et.al, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Mengembangkan Tabligh Melalui Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Film dan Media Digital
, Bandung: Benang Merah Press, 2004 h. 95
Untuk lebih mempertajam dan mempermudah analisa serta kajian selanjutnya, penulis memberikan pembatasan masalah sehingga kajian skripsi
ini berfokus pada pandangan HU Republika mengenai Film Fitna karya Geert Wilders
.
Peneliti membatasi pemberitaan tentang film Fitna dari Edisi 29 Maret sampai 04 April 2008. Dari edisi ini terdapat beberapa berita mengenai Film
Fitna. Tabel 1.1 Pemberitaan Film Fitna
Edisi Judul
Sabtu, 29 Maret 2008 - “Fitna Menuai Kecaman”
Minggu, 30 Maret 2008 - Wilders Fitna Bisa Diajukan ke Pengadilan
- Tegenfilm, Sebuah Balasan untuk Wilders Senin, 31 Maret 2008
- Mahatir: “Boikot Produk Belanda” Selasa, 01 April 2008
- RI Cekal Pembuat Fitna Rabu, 02 April 2008
- Boikot Produk Belanda Disambut Kamis, 03 April 2008
- Dutch Lady Ikut Kecam Fitna Jumat, 04 April 2008
- Kebebasan Berekspresi Harus Hormati Agama Lain
- Panen Kecaman dan Boikot Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya
sebagai berikut: a. Bagaimana wacana yang dikonstruksi oleh Harian Umum Republika
Edisi 29 Maret sampai 04 April 2008 tentang Film Fitna karya Geert Wilders?
b. Bagaimana kognisi sosial dan konteks sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk HU Republika tentang Film Fitna karya Geert
Wilders tersebut?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data atau informasi guna diolah dan digunakan untuk mengetahui:
Secara umum: Yaitu memberikan sumbangsih terhadap khazanah ilmu pengetahuan, khususnya bagi perkembangan jurnalistik dan perkembangan
media, yang berfungsi sebagai penyampai informasi khususnya media cetak. Secara khusus: Yaitu untuk mengetahui tanggapan dan alasan
pimpinan dan tim redaksional Republika mengenai pemberitaan tentang Film Fitna
karya Geert Wilders. Juga ingin memperoleh gambaran, informasi, dan data pemberitaan mengenai masalah ini.
Adapun manfaat penelitian ini antara lain:
D. Metodologi Penelitian