progresivitas lebih lanjut. Upaya ini tentunya memerlukan keterampilan diagnosis yang memadai bagi penderita lansia yang gejala dan
perjalanan penyakitnya tidak serupa dengan populasi golongan umur lain.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimaksudkan sebagai upaya deteksi penyakit dan atau disabilitas yang sudah terjadi pada penderita yang belumtidak
mendapatkan pengobatan atau dukungan yang memadai. Upaya tersebut diharapkan mengurangi risiko atau percepatan memburuknya
penyakit, kekambuhan atau komplikasi dari penyakit tersebut Williamson, 1985 dalam Darmojo, 2009.
B. Senam Lansia
1. Definisi Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut Santosa, 1994. Lansia adalah seseorang individu laki-laki
maupun perempuan yang berumur antara 60-69 tahun Nugroho 1999:20. Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah
serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan
tersebut.
Dalam senam terdapat aktivitas dan latihan. Aktivitas merupakan kegiatan normal dari kehidupan sehari-hari yang berperan penting antara
lain dalam pencegahan suatu penyakit, memperbesar kesejahteraan, dan mengurangi ketidakmampuan. Aktivitas bagi lansia merupakan tindakan
lansia yang memiliki keterbatasan kemampuan dan kehilangan fungsi dari beberapa kondisi Tyson, 1999.
Latihan adalah aktivitas fisik sebagai “rencana, struktur, dan pergerakan tubuh secara berulang untuk memperbaiki atau mengatur satu
atau lebih komponen dalam olahraga fisik” Jones and Jones, 1997 dalam Tyson, 1999. Seperti halnya peningkatan usia secara kronologis, latihan
dapat membantu mengatur dan meningkatkan kemampuan fungsional. Dengan peningkatan harapan hidup seseorang di masyarakat, lebih banyak
orang mengetahui mengenai kualitas hidup dan dapat memperbaikinya dengan latihan Tyson, 1999. Salah satu latihan yang sesuai bagi lansia
adalah Senam Lansia. Beberapa komponen aktivitas dan kebugaran menurut Darmojo
1999:74 terdiri dari: a. Self Efficacy keberdayagunaan-mandiri adalah suatu istilah untuk
menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut
mempunyai keberanian dalam melakukan aktivitas. b. Keuntungan fungsional atas latihan bertahanan resistence training
berhubungan dengan hasil yang di dapat atas jenis latihan yang
bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak sendi range of motion dan jenis kekuatan yang dihasilkannya.
c. Daya Tahan endurance dan keuntungannya. Daya tahan endurance atau kebugaran yang ditunjukkan dengan VO
2
maksimal akan menurun dengan lanjutnya usia, dimana penurunan akan 2x lebih cepat pada
orang inaktif dibanding atlit. Kebugaran ini menurun sebagian karena penurunan massa otot skeletal, sebagian akibat hilangnya otot skeletal
dan sebagian lagi akibat penurunan laju jantung maksimal, penurunan isi jantung sekuncup maksimal dan penurunan oksigen yang dapat di
ekstraksi oleh otot-otot yang terlatih. Latihan kebugaran dapat memperbaiki semua faktor tersebut kecuali laju jantung maksimal
Reuben et. al, 1996 dalam Darmojo, 2009. d. Kelenturan flexibility. Latihan kelenturan sendi merupakan komponen
penting dari latihan atau olahraga bagi lanjut usia untuk mencegah kekakuan otot.
e. Keseimbangan. Latihan keseimbangan yang meliputi motorik, sensorik, dan kekuatan otot akan menurunkan insiden jatuh pada lansia sebanyak
17. Latihan yang dilaksanakan berupa gerakan menyandar leaning, berbalik turning dan mengangkat lifting. Latihan keseimbangan
tersebut harus diupayakan berkesinambungan dengan latihan jenis lain seperti yang telah disebutkan di atas, untuk juga dapat memberikan
manfaat bagi penguatan otot penyangga keseimbangan tubuh Darmojo, 2009.
2. Manfaat Senam Lansia