35
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Penelitian cross
sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada suatu
saat. Pada jenis ini variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subjek
penelitian harus diobservasi pada hari atau pada waktu yang sama, akan tetapi baik variabel independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali
saja. Dengan studi ini akan diperoleh prevalensi atau efek suatu fenomena variabel dependen dihubungkan dengan penyebab variabel independen
Nursalam, 2003.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2004; Hidayat, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah semua klien
lansia di Panti Werda Budi Mulia 01 Cipayung Jakarta Timur yaitu sebanyak 104 WBS.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2008.
Sampel pada penelitian ini adalah klien lansia di PSTW Budi Mulia 01 Cipayung yang pernah melakukan senam lansia. Tekhnik pengambilan
sampel menggunakan sampel jenuh atau total sampling yaitu dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel yaitu sebanyak 104
orang dan disesuaikan dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Adapun sampel yang diambil harus memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi 1 Merupakan penghuni di Panti Werda Budi Mulia 01 Cipayung
Jakarta Timur. 2 Bersedia menjadi responden.
3 Sehat secara fisik dalam arti masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan atau tanpa alat bantu.
4 Pernah mengikuti senam lansia yang diadakan oleh panti. 5 Kooperatif
b. Kriteria Eksklusi 1 WBS yang bed rest total
2 WBS yang mengalami gangguan penglihatan buta 3 WBS yang tidak pernah mengikuti senam lansia yang diadakan
oleh panti.
3. Besar Sampel
Pada penelitian ini jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria sebanyak 73 orang dari jumlah total populasi 104 orang. Dari 73 orang tersebut yang
pernah mengikuti senam lansia sebanyak 70 orang. Jadi jumlah sampel yang menjadi responden sebanyak 70 orang.
C. Pengumpulan Data
1. Metode dan instrumen
Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti mengajukan permohonan izin terlebih dahulu kepada Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta
yang kemudian akan dilanjutkan kepada Kepala PSTW Budi Mulia 01 Cipayung. Selanjutnya peneliti meminta daftar nama-nama WBS kepada
petugas panti sekaligus menyeleksi calon responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria, peneliti melakukan pendekatan dan perkenalan dengan cara mendatangi
satu persatu individu sambil memberikan penjelasan mengenai penelitian ini, kemudian meminta izin kesediaan untuk menjadi responden. Individu
yang bersedia menjadi responden bisa menandatangani lembar persetujuan.
Untuk memperoleh
informasi dari
responden, peneliti
menggunakan lembaran kuesioner yang disusun secara terstruktur berdasarkan teori dan berisikan pertanyaan yang harus dijawab responden.
Setelah itu peneliti membacakan setiap pertanyaan yang terdapat dalam
kuesioner dengan jelas dan responden tinggal menjawabnya. Setelah itu peneliti memeriksa kembali lembar kuesioner yang telah terisi.
2. Instrumen penelitian
Kuesioner yang telah dibuat mencakup variabel independen yaitu usia lansia, jenis kelamin, pendidikan lansia, dukungan teman sebaya,
dukungan petugas panti, pengetahuan dan sikap lansia terhadap praktek senam lansia. Pada pertanyaan variabel dukungan teman sebaya, dukungan
petugas panti, pengetahuan dan sikap lansia perlu dilakukan proses skoring.
Skoring yaitu pemberian skor jawaban responden pada beberapa pertanyaan di kuesioner sehingga dapat digabungkan menjadi satu
variabel. Adapun variabel-variabel yang di skoring yaitu:
a. Dukungan teman sebaya Pada variabel dukungan teman sebaya terdapat 4 pertanyaan yang
terdiri dari 3 pernyataan positif dan 1 pernyataan negatif, untuk pertanyaan A1, A2, A4 jawaban “ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak”
diberi skor 0 sedangkan untuk pertanyaan A3 jawaban “ya” di beri skor 0 dan jawaban “tidak” diberi skor 1. Sehingga skor tertingginya adalah
4 dan terendahnya adalah 0. Untuk variabel dukungan teman sebaya, akan dikelompokkan menjadi 2
kategori yaitu : 0 = kurang dukungan, jika nilai 3 median
1 = cukup dukungan, jika nilai ≥ 3
b. Dukungan petugas panti Pada variabel dukungan petugas panti terdapat 5 pertanyaan yang terdiri
dari 4 pernyataan positif dan 1 pernyataan negatif, untuk pertanyaan 1, B2, B3, B5 jawaban “ya” diberi skor 1 dan jawaban “tidak” diberi skor
0, sedangkan untuk pertanyaan B4 jawaban “ya” diberi skor 0 dan jawaban “tidak” diberi skor 1, sehingga skor tertingginya adalah 5 dan
terendahnya adalah 0. Untuk variabel dukungan petugas panti, akan dikelompokkan menjadi 2
kategori yaitu : = tidak ada dukungan, jika nilai 3 median
1 = ada dukungan, jika nilai
≥ 3 c. Pengetahuan lansia
Pada kuesioner yang digunakan, untuk variabel pengetahuan lansia terdiri dari 12 pertanyaan yang masing-masing terdiri dari 5 pernyataan
positif dan 7 pernyataan negatif. Untuk pertanyaan kelompok C3, C5, C9, C10, dan C12 untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk
jawaban yang salah diberi skor 0. Sedangkan untuk pertanyaan C1, C2, C4, C6, C7, C8 dan C11 untuk jawaban yang benar diberi skor 0 dan
untuk jawaban salah diberi skor 1. Sehingga skor tertinggi untuk pertanyaan pengetahuan lansia adalah 12 sedangkan skor terendah
adalah 0. Untuk variabel pengetahuan lansia, akan dikelompokkan menjadi 3
kategori dengan menggunakan standar skor dibawah ini Arikunto, 1998:
Kurang : Bila total skor jawaban yang didapat 55
Cukup : Bila total skor jawaban yang didapat 56-75
Baik : Bila total skor jawaban yang didapat 76-100
d. Sikap lansia Pada variabel sikap lansia terdiri dari 10 pertanyaan yang masing-
masing terdiri dari 4 pernyataan positif dan 6 pernyataan negatif, untuk pertanyaan kelompok D1, D2, D4 dan D7 jawaban diberi skor 4 untuk
jawaban sangat setuju, 3 = setuju, 2 = tidak setuju, 1 = sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pertanyaan D3, D5, D6, D8, D9, D10 jawaban
diberi skor 4 untuk jawaban sangat tidak setuju, 3 = tidak setuju, 2 = setuju, 1 = sangat setuju. Sehingga skor tertinggi untuk pertanyaan
sikap lansia adalah 40 dan skor terendahnya adalah 10. Skala pengukuran sikap lansia yang digunakan adalah skala Likert.
Adapun variabel sikap lansia ini akan dikelompokkan menjadi 2 kategori dengan menggunakan standar skor dibawah ini:
Negatif : jika total skor jawaban kurang dari nilai median 29.
Positif : jika total skor jawaban lebih dari nilai median
≥ 29.
3. Teknik uji instrumen penelitian
Uji instrumen dilakukan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrument. Uji coba kuesioner ini telah dilakukan kepada 30 orang
responden di tempat yang memiliki karakteristik populasi yang sama dengan subyek penelitian yaitu di PSTW Budi Mulia 4 Marga Guna pada
tanggal 14-16 Juni 2010.
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar- benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini
digunakan beberapa item pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut. Uji ini dilakukan
dengan menghitung korelasi antara masing – masing skor item pertanyaan dari tiap variabel dengan total skor variabel tersebut
Arikunto, 2006. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment.
r hitung =
r hitung
= Koefisien korelasi n = Jumlah responden
∑Xi = Jumlah skor item ∑Yi = Jumlah skor total
Hasil uji kuesioner memperlihatkan bahwa ada beberapa pertanyaan dengan nilai r hasil kurang dari r tabel r = 0,361.
Pertanyaan dengan r hasil kurang dari r tabel tidak dikeluarkan dari kuesioner karena dianggap penting tetapi diperbaiki redaksinya.
Kuesioner yang diperbaiki redaksinya yaitu kuesioner pengetahuan no.1, 5, dan 11, selanjutnya kuesioner sikap no. 5 dan 10.
b. Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoatmodjo, 2005.
Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach
α, dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya apabila r alpha r tabel, maka pertanyaan tersebut
reliabel. Sebaliknya bila r alpha r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel. Alpha Cronbach yang didapat yaitu 0,723 dengan
memperbaiki redaksi pada kuesioner pengetahuan no.1, 5, dan 11, selanjutnya kuesioner sikap no. 5 dan 10.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Panti Werda Budi Mulia 01 Cipayung Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2010. Penentuan Panti
Werda Budi Mulia 01 Cipayung adalah karena di tempat ini sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
praktik senam lansia di Panti Werda Budi Mulia 01 Cipayung dan juga karena Panti tersebut masih dibawah binaan Departemen Sosial RI.
E. Pengolahan Data
Proses pengolahan data peneliti menggunakan langkah-langkah pengolahan data diantaranya:
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data atau formulir kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat
dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. 2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku code
book untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
3. Entry data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana. 4. Cleaning data
Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada
saat meng-entry data ke komputer.
F. Analisis Data