tunggal yaitu menetapkan putusan yang berupa pengabulan atau penolakan Pemohon untuk melakukan perbuatan hukum sebagaimana yang di gugat seperti:
1. Mengabulkan gugatan Pemohon
2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Pemohon Juredi bin Hamid Mustofa
terhadap termohon Juhaini binti Johari
3. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara ini sebesar
Rp. 331.000,-tiga ratus tigapuluh satu ribu rupiah.Analisis Penulis
Pada umumnya Pengadilan mengabulkan gugatan cerai disebabkan keduanya sudah tak dapat lagi berdamai, berdasarkan pertimbangan hukum yaitu sesuai dengan
pasal 76 UU No.7 Tahun 1989 Tentang Penradilan Agama jo pasal 22 PP No.9 Tahun 1975 Tentang Realisasi Undang-Undang Perkawinan sehingga untuk membina
rumah tangga bahagia dan sakinah sebagaimana yang di kehendaki oleh pasal 1 UU No.1 tahun 1974 Tentang Perkawinan jo pasal 3 Inpres no.1 Tahun 1991 Tentang
KHI tidak tercapai. Kemudian atas pertimbangan tersebut berdasarkan pasal 19 f PP No.9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f KHI dan talak yang dijatuhkan adalah talak
satu bain sughro sesuai yang diatur dalam pasal 119 ayat 2 huruf c Inpres No.1 tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam KHI.
D. Analisis Putusan
Penulis akan menganalisis masalah perceraian yang di putuskan oleh Pengadilan Agama Jakarta Timur tentang malasah perceraian yang diakibatkan isteri
mengalami kelainan seksual lesbian.
Dari segi pendekatan konsep, tujuan dari pernikahan ialah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan
bahagia. Harmonis dalam menggunakan hak dan kewajiban anggota keluarga, sejahtera artinya terciptanya ketenangan lahir dan batin disebabkan terpenuhinya
keperluan hidup lahir dan batinnya, sehingga timbulah kebahagiaan, yakni kasih sayang antara anggota keluarga.
Manusia diciptakan oleh Allah S.W.T mempunyai naluri manusiawi yang perlu mendapatkan pemenuhan, pemenuhan naluri manusiawi manusia yang antara
lain ialah keperluan biologisnya. sehingga tujuan dari pernikahan bisa terlaksana. Sebagaimana Firman Allah dalam surat al-Imron ayat 14 yang berbunyi:
ﺮ ﻣ ﻻ ا
ا : ن
14
Artinya: ”Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik surga.” Q.S: Al-Imran ayat 14.
Dari ayat di atas jelas bahwa kecintaan seseorang merupakan sebuah perhiasan yang diberi Allah S.W.T. yang dengan kecintaan tersebut, maka rumah tangga yang
sakinah mawaddah warohmah dapat terjadi.