Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 Berbeda dengan dua variabel sebelumnya, variabel pelibatan dan
pemberdayaan karyawan serta pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja manajemen. Hal ini mungkin dikarenakan dengan adanya
pelibatan karyawan, manajer tidak lagi bekerja sepenuhnya dalam pengambilan keputusan. sehingga pekerjaan yang tidak sepenuhnya dilakukan ini menyebabkan
kinerja manajemen menurun. Variabel pendidikan dan pelatihan juga memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja manajemen PT PP LONSUM INDONESIA. Hal ini mungkin dikarenakan pelatihan yang diadakan pada tahun 2007 ini tidak berfokus pada
operasional perusahaan yang memungkinkan untuk meningkatkan kinerja manajemen. Pelatihan yang diadakan lebih kepada pengembangan tambahan skill
bagi karyawan seperti pelatihan bahasa Inggris. Oleh karena itu, PT PP LONSUM INDONESIA perlu mensinergikan
antara karyawan dan manajer, sehingga walaupun karyawan dilibatkan, kinerja manajemen harus dapat ditingkatkan. Perusahaan juga harus mengadakan
pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan operasional perusahaan dan peningkatan spirit kerja seperti pelatihan motivasi dan kepemimpinan sehingga
diharapkan akan meningkatkan kinerja manajemen.
5. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan Uji – F
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel fokus pada pelanggan
X
1
, perbaikan berkesinambungan X
2
, pelibatan dan pemberdayaan karyawan X
3
serta pendidikan dan pelatihan X
4
secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajemen
Y. Nilai F hitung diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik
seperti terlihat pada tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil Uji F Hitung
Sumber : Data diolah, 2008 Menurut Quick Look yang ditulis oleh Ghozali 2005, “bila nilai F lebih
besar dari 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5 . Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara simultan dan signifikansi mempengaruhi variabel dependen. Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung sebesar 5,768 4, dengan tingkat
signifikansi 0,002. Karena profitabilitas 0,002 jauh lebih kecil daripada 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi kinerja manajemen. Dengan
kata lain dapat dikatakan bahwa fokus pada pelanggan, perbaikan
3.584 4
.896 5.768
.002
a
3.883 25
.155 7.467
29 Regression
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Predictors: Constant, pendidkandanpelatihan, Fokus, PelibatandanPemberdayaan, PerbaikanBerkesinambungan
a. Dependent Variable: kinerja
b.
ANOVA
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan serta pendidikan dan
pelatihan secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kinerja manajemen.
b. Uji Signifikan Parsial Uji – t
Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel fokus pada pelanggan
X
1
, perbaikan berkesinambungan
X
2
, pelibatan dan
pemberdayaan karyawan X
3
serta pendidikan dan pelatihan X
4
, secara parsial atau masing-masing mempunyai pengaruh terhadap kinerja
manajemen. Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan alat bantu program statistik seperti terlihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Hasil Uji T-Hitung
Sumber : Data diolah, 2008 Menurut Ghozali 2005, uji t dilihat dari tingkat signifikansi. Jika nilai sig
dibawah 0,05, maka masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari keempat variabel independen yang dimasukkan ke dalam
model regresi, variabel fokus pada pelanggan dan pendidikan dan pelatihan tidak
5.506 1.273
4.325 .000
.050 .025
.322 2.043
.052 .068
.029 .424
2.348 .027
-.077 .017
-.791 -4.482
.000 -.015
.019 -.126
-.789 .438
Constant totalfokus
totalperbaikan totalpelibatan
totalpendidikan Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: totalkinerja a.
Coefficients
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 signifikan. Hal ini terlihat dari profitabilitas signifikansi untuk fokus pada
pelanggan sebesar 0,052 dan pendidikan dan pelatihan sebesar 0,438 atau lebih besar dari 0,05. Sedangkan dua variabel lainnya memiliki nilai sig lebih kecil dari
0,05, artinya variabel perbaikan berkesinambungan dan pelibatan dan pemberdayaan karyawan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja
manajemen secara parsial.
c. Koefisien Determinan R
2
“Koefisien determinasi R² atau R – Square digunakan untuk melihat berapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen.” Ghozali,
2005. Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel fokus pada pelanggan X
1
, perbaikan berkesinambungan X
2
, pelibatan dan pemberdayaan karyawan X
3
serta pendidikan dan pelatihan X
4
, dapat menjelaskan variabel kinerja manajemen.
Tabel 4.14 Model Summary
Sumber : Data diolah, 2008 Dari tabel model summary tersebut dapat dilihat hasil analisis regresi
secara keseluruhan menunjukkan R sebesar 0,693 yang berarti bahwa antara TQM
.693
a
.480 .397
.39411 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, pendidkandanpelatihan, Fokus,
PelibatandanPemberdayaan, PerbaikanBerkesinambungan
a. Dependent Variable: kinerja
b.
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 dengan subvariabel Fokus Pada Pelanggan, Perbaikan Berkesinambungan,
Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan serta Pendidikan dan Pelatihan dengan Kinerja Manajemen memiliki hubungan yang kuat yaitu sebesar 69,3. Dasar
untuk mengatakan hubungan ini kuat adalah nilai R diatas 50 . Sedangkan nilai R Square atau nilai koefisien determinan sebesar 0,480 berasal dari 0,693x0,693.
Hal ini berarti bahwa variabel dependen kinerja manajemen mampu dijelaskan oleh variabel independen TQM fokus pada pelanggan, perbaikan
berkesinambungan, pelibatan dan pemberdayaan karyawan serta pendidikan dan pelatihan sebesar 48 dan selebihnya 52 100 - 42 dapat dijelaskan oleh
faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Dari berbagai pengujian yang dilakukan, maka didapatlah hasil penelitian
ini yang menerima hipotesis pertama, artinya TQM dengan keempat variabelnya yang telah dijelaskan sebelumnya memiliki pengaruh terhadap kinerja manajemen
pada PT PP LONDON SUMATERA Indonesia secara simultan. Tetapi secara parsial hanya subvariabel perbaikan berkesinambungan dan pelibatan dan
pemberdayaan karyawan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Supratiningrum dan Zulaikha telah dijelaskan dalam tinjauan peneliti terdahulu yang menyatakan bahwa TQM memiliki pengaruh terhadap
kinerja manajemen, walaupun objek dan teknik analisis yang digunakan berbeda.
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan berbagai pengujian dan analisis data, dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai pengaruh Total Quality
Management TQM terhadap kinerja manajemen sebagai berikut : 1.
Analisis data dengan menggunakan model regresi linear berganda menghasilkan nilai R square 0.480. Nilai R square sebesar 0.480 menunjukkan
bahwa fokus pada pelanggan X
1
, perbaikan berkesinambungan X
2
, pelibatan dan pemberdayaan karyawan X
3
serta pendidikan dan pelatihan X
4
sebagai variabel independen, mampu menjelaskan kinerja manajemen PT PP LONSUM Indonesia sebagai variabel dependen sebesar 48 dan sisanya
sebesar 52 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.