Model Analisis Data METODE PENELITIAN

Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008. USU Repository © 2009 1. Uji Reliabilitas Peneliti menggunakan pengujian ini untuk melihat reliabilitas msing-masing instrument yang digunakan dengan koefisien cronbach alpha. “Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha 0,6” Nunnally, 1967. 2. Uji Validitas “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesahihan suatu instrument, sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukurnya.”Sugiyono, 2002:105. Kriteria pengu jian validitas adalah sebagai berikut : 1. Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid. 2. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. 3. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total corelation.

H. Model Analisis Data

Metode statistik yang digunakan adalah regresi beganda. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen variabel penjelas bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi danatau Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008. USU Repository © 2009 memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui Gujarati, 2003. Metode ini menghubungkan antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. Persamaan regresi adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y = Kinerja manajemen X1 = Fokus pada pelanggan X2 = Perbaikan Berkesinambungan X3 = Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan X4 = Pendidikan dan Pelatihan a = Konstanta b1,b2,b3,b4 = Koefisien Regresi e = error Tingkat Kesalahan Kinerja Manajemen Y merupakan variabel dependen yang diperkirakan dipengaruhi oleh variabel independent yaitu TQM dengan proksi fokus pada pelanggan X1, perbaikan berkesinambungan X2, Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan X3 dan Pendidikan Pelatihan X4. I. Uji Asumsi Klasik Uji ini untuk mengestimasi suatu regresi dengan meminimalkan jumlah kuadrat kesalahan setiap observasi. 1. Uji Normalitas Data “Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.”Ghozali, 2005. Dalam penelitian ini digunakan analisis grafik untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng bell Shaped. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Pedoman pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari grafik histogramnya. Jika grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, artinya titik puncak kurva berada di titik nol 0 pada sumbu X maka model regresi memenuhi syarat normalitas, begitu juga bila sebaliknya. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008. USU Repository © 2009 yang lebih handal adalah dengan melihat norma probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. “Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.” Ghozali, 2005. 2. Uji Multikolinieritas “Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.” Ghozali, 2005. Erlina 2007:107, mengatakan Multikolinieritas merupakan kondisi dimana terdapat korelasi antar variable-variabel independen suatu penelitian atau dengan kata lain bersifat tidak ortogonal. Variabel- variabel independen yang bersifat ortogonal adalah variabel yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel independen, maka konsekuensinya adalah: a. Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. b. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga . Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinieritas, yaitu : a. Mengeluarkan salah satu variabel dari model regresi. Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008. USU Repository © 2009 b. Menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor dari model penelitian, jika nilai VIF diatas 2 Hair,1998:99, maka dapat dikatakan bahwa telah terjadi gejala multikolinearitas dalam model peneltian. Suatu model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi diantara variabel independen lebih besar dari 0,9 Ghozali, 2001. 3. Uji Heterokedastisitas “Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain” Santoso, 2004 : 208. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina dan Mulyani ; 2007 : 108 Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X1, X2 dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heterokedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji di atas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008. USU Repository © 2009 dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Maka uji autikorelasi ini sering ditemukan pada time series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh penulis adalah data crosssection ,maka masalah autokorelasi relatif tidak terjadi.

J. Pengujian Hipotesis