Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 4.3 Scatterplot
Sumber: Data diolah, 2008
4. Hasil Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi liner berganda dilakukan dengan menggunakan metode enter, karena dengan metode enter seluruh variabel akan dimasukkan
kedalam analisis untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
-2 -1
1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4 -2
2 4
Resid ual
Dependent Variable: totalkinerja
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 independen terhadap variabel dependen. Data akan diolah dengan
menggunakan metode enter pada input alat bantu program statistik dan dihasilkan output sebagai berikut yang dapat dilihat pada table 4.10.
Tabel 4.10 Variables Entered Removed
Sumber: Data diolah, 2008
Berdasarkan Tabel 4.10 variables Entered Removed
b
menunjukkan analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut :
a. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel
independen yaitu Fokus Pada Pelanggan X
1
, Perbaikan Berkesinambungan X
2
, Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan X
3
, serta Pendidikan dan Pelatihan X
4
b. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan removed.
c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode
enter.
totalpendid ikan,
totalfokus, totalpelibat
an, totalperbai
kan
a
. Enter
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: totalkinerja b.
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 4.11 Regresi Linear Berganda
Sumber : Data diolah, 2008 Berdasarkan hasil pengolahan data yang terlihat pada tabel 4.11 pada kolom
Unstandardized Coefficients bagian B, diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y= 5,506 + 0,050X
1
+ 0,068X
2
- 0,077X
3
– 0,015X
4
+ e
a. Konstanta sebesar 5,506 menyatakan bahwa jika tidak ada TQM dengan
keempat subvariabel penelitian maka kinerja manajemen sebesar 5,506. b.
Koefisien X
1
b
1
= 0,050, menunjukkan bahwa fokus pada pelanggan X
2
berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen Y. Artinya jika fokus pada pelanggan ditingkatkan maka akan meningkatkan kinerja
manajemen sebesar 0,050. c.
Koefisien X
2
b
2
= 0,068, menunjukkan bahwa perbaikan berkesinambungan
X
2
berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen Y. Artinya jika perbaikan berkesinambungan ditingkatkan
maka akan meningkatkan kinerja manajemen sebesar 0,068.
Coefficients
a
5.506 1.273
4.325 .000
.050 .025
.322 2.043
.052 .068
.029 .424
2.348 .027
-.077 .017
-.791 -4.482
.000 -.015
.019 -.126
-.789 .438
Constant totalfokus
totalperbaikan totalpelibatan
totalpendidikan Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: totalkinerja a.
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 d.
Koefisien X
3
b
3
= - 0,077, menunjukkan bahwa pelibatan dan pemberdayaan karyawan X
3
berpengaruh negatif terhadap kinerja manajemen Y. Artinya jika variable pelibatan dan pemberdayaan
karyawan ditingkatkan maka akan mengurangi kinerja manajemen. e.
Koefisien X
4
b
4
= - 0,015, menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan X
4
berpengaruh negatif terhadap kinerja manajemen Y. Artinya jika variable pendidikan dan pelatihan ditingkatkan maka akan
mengurangi kinerja manajemen. f.
Standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu. Dari hasil analisis regresi berganda diatas, didapat hasil bahwa variabel
fokus pada pelanggan dan perbaikan berkesinambungan memiliki pengaruh positif. Hal ini berarti bahwa jika fokus pada pelanggan dan perbaikan
berkesinambungan ditingkatkan maka akan meningkatkan kinerja manajemen. Hal ini juga didukung dari hasil pengamatan penulis, dimana PT PP LONSUM
INDONESIA memiliki sistem fokus pada pelanggan yang baik. Hal ini terlihat dari adanya instrument atau kuesioner yang diberikan pada pelanggan untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan pelanggan. Mengenai perbaikan berkesinambungan, PT PP LONSUM INDONESIA juga telah menerapkannya
dengan baik. Berbagai inovasi telah dihasilkan, seperti pengembangan kebun plasma, yaitu bekerja sama dengan warga setempat dalam mengelola kebun warga
yang hasilnya dibagi sama rata.
Zulaika : Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajemen Pada Pt Pp Lonsum Indonesia Tbk, 2008.
USU Repository © 2009 Berbeda dengan dua variabel sebelumnya, variabel pelibatan dan
pemberdayaan karyawan serta pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja manajemen. Hal ini mungkin dikarenakan dengan adanya
pelibatan karyawan, manajer tidak lagi bekerja sepenuhnya dalam pengambilan keputusan. sehingga pekerjaan yang tidak sepenuhnya dilakukan ini menyebabkan
kinerja manajemen menurun. Variabel pendidikan dan pelatihan juga memiliki pengaruh negatif
terhadap kinerja manajemen PT PP LONSUM INDONESIA. Hal ini mungkin dikarenakan pelatihan yang diadakan pada tahun 2007 ini tidak berfokus pada
operasional perusahaan yang memungkinkan untuk meningkatkan kinerja manajemen. Pelatihan yang diadakan lebih kepada pengembangan tambahan skill
bagi karyawan seperti pelatihan bahasa Inggris. Oleh karena itu, PT PP LONSUM INDONESIA perlu mensinergikan
antara karyawan dan manajer, sehingga walaupun karyawan dilibatkan, kinerja manajemen harus dapat ditingkatkan. Perusahaan juga harus mengadakan
pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan operasional perusahaan dan peningkatan spirit kerja seperti pelatihan motivasi dan kepemimpinan sehingga
diharapkan akan meningkatkan kinerja manajemen.
5. Hasil Pengujian Hipotesis