Serangga Hama Pada Tanaman Lain 1 Famili Meloidae, Genus Cantaris Kumbang

36 garis-garis bergelombang yang halus. Berwarna coklat atau bervarisasi. Aktif pada malam hari dan tertarik pada cahaya. Selanjutnya Kalshoven dalam Kartasapoetra 1993 mengatakan bahwa, ulat-ulat hama ini banyak terdapat di daerah-daerah perkebunan di kawasan Asia Tenggara dan dapat pula hidup di dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1700 m dpl. Ulat ini berasal dari telur yang diletakkan kupu-kupu Hyposidra, tiap kupu-kupu selama hidupnya dapat memproduksi telur sebanyak 320 butir, telur tersebut di tempatkan secara berkelompok pada permukaan daun bagian bawah atau pada cabang tanaman. Ulat kilan ulat jengkal aktif menyerang mulai dari larva yang baru menetas terutama pada daun muda. Daun-daun nampak berlubang-lubang sehingga tanaman menjadi gundul Susanto, 1994 Gambar 4.2. Gambar 4.2. Hyposidra sp, Sumber: http:Lifeunseen.com

4.2.2 Serangga Hama Pada Tanaman Lain 1 Famili Meloidae, Genus Cantaris Kumbang

Tanda-Tanda Khusus : Panjang tubuh ± 29,3 mm. Tubuhnya lunak, ramping, memanjang. Protonum lebih sempit daripada kepala atau sayap depan. Mempunyai antena seperti benang. Warna tubuh menarik, yaitu hitam pada bagian tertentu berwarna cerah seperti orange, coklat dan merah. Menurut Siwi 1991, serangga ini hidup di lingkungan tanaman budidaya dan umumnya dijumpai pada bunga- bunga berwarna menarik. Larvanya berperan sebagai predator, sedangkan dewasa bertindak sebagai hama Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 4.3. Cantaris sp 2 Famili Cecidomyiidae, Genus Orseolia Agas-agas Tanda-Tanda Khusus : Panjang tubuh ± 1-5 mm, tubuh ramping, lembut dengan tungkai-tungkai yang panjang dan sungut ramping, sama panjangnya atau lebih panjang dari kepala. Terdapat mata tunggal. Mempunyai sayap-sayap yang bagus dan berkembang, lebih panjang daripada toraks. Sungut terdiri dari 6 atau lebih ruas-ruas, berwarna kuning orange. Hidup ditempat yang lembab atau di bawah kulit kayu sekitar jamur Borror, 1996. Selanjutnya Rukmana 1997 mengatakan bahwa serangga ini menyerang tanaman padi. Bentuk tubuh imago mirip seperti nyamuk. Imago betina dapat hidup 3-4 hari dan mampu bertelur sampai 285 butir, telur diletakkan satu persatu atau dalam kelompok kecil pada pelepah daun Gambar 4.4. Gambar 4.4. Orseolia sp Universitas Sumatera Utara 38 3 Famili Coreidae, Genus Leptocorixa Walang sangit Tanda-Tanda Khusus : Warna serangga dewasa dari hewan ini berwarna coklat. Panjang tubuh berkisar antara 15-20 mm. Kepala lebih sempit dan lebih pendek dari pronotum. Koksa belakang agak membulat atau segi empat. Menurut Pracaya 1999, telur walang sangit bentuknya bulat, datar, warnanya coklat, diletakkan berderet-deret dalam satu atau dua baris yang jumlahnya 12-16 , jumlah telur ± 100 butir. Umur imago ± 21 hari. Biasanya serangga ini tertarik dengan cahaya lampu dan bangkai binatang. Serangga ini juga mengeluarkan bau yang menyengat. Selanjunya Kartasapoetra 1993 mengatakan bahwa, Leptocorixa termasuk dalam famili Coreidae yang dengan alat penghisapnya dapat merusak tanman padi, selain itu juga aktif melakukan perusakan pada tanaman sorghum, jewawut, bahkan tanaman kopi sering pula dirusaknya Gambar 4.5. Gambar 4.5. Leptocorixa sp 4 Famili Delphacidae, Genus Nilaparvata Wereng Tanda-Tanda Khusus : Panjang tubuh ± 10 mm. Berwarna coklat, bersayap pendek. . Tibia belakang dengan taji ujung lebar yang dapat bergerak.Tarsi 3 ruas, sungut-sungut pendek dan seperti rambut duri Borror, 1996. Selanjutnya Kartasapoetra 1993 mengatakan bahwa wereng dengan genus Nilaparvata termasuk jenis wereng yang paling ganasberbahaya bagi para petani, daya rusaknya sangat besar dan sangat cepat. Biasanya serangga ini dapat menghasilkan telur yang Universitas Sumatera Utara 39 selalu ditempatkan dibawah daun padi yang melengkung dan dalam waktu 9 hari mulai menetas Gambar 4.6. Gambar 4.6 Nilaparvata sp 5 Famili Tettigonidae, Genus Sexava Belalang pedang Tanda-Tanda Khusus : Warna tubuh hijau tetapi ada yang menyamar dengan warna coklat, Posisi muka miring, antena seperti rambut sama panjanglebih panjang dari tubuh. Ada yang bersayap dan ada yang tidak. Femur belakang biasanya meluas sampai belakang ujung abdomen. Mempunyai mata tunggal. Mempunyai tarsi 3 atau 4. Tungkai depan tidak membesar. Abdomen mempunyai sepasang sersi Borror, 1996. Selanjutnya Pracaya 1999 mengatakan bahwa telur diletakkan diantara akar-akar dipangkal batang dalam tanah, dibatang tanaman dan dicabang-cabang tanaman. Jumlah telur ± 58 butir, nimpha menetas ± 50 hari pada waktu malam hari. Biasanya belalang ini makan daun kelapa, salak, pisang, sagu, pandan, pinang, cengkih, manggis dan jambu Gambar 4.7. Gambar 4.7. Sexava sp Universitas Sumatera Utara 40 6 Famili Acrididae, Genus Valanga Belalang Kayu Tanda-Tanda Khusus : Belalang ini memiliki warna tubuh abu-abu kecoklatan. Panjang tubuh berkisar antara 20-24 mm. Pada kaki bagian belakang terdapat bercak-bercak berwarna kuning kemerah-merahan. Sayap belakang berwarna merah. Sungut biasanya lebih panjang dari femur depan. Menurut Borror 1996, pronotum tidak memanjang kebelakang di atas abdomen. Tungkai depan tidak membesar, abdomen mempunyai sepasang sersi. Selanjutnya Rukmana 1997 mengatakan bahwa pada umunya belalang ini bertelur pada awal musim kemarau. Telur dimasukkan kedalam tanah sedalam 5-8 cm. Telur tersebut dibungkus dengan massa busa yang kemudian mengering dan memadat, berwarana coklat. Nimpha yang baru menetas berwarna kuning kehijauan dengan bercak hitam. Nimpha biasanya aktif pada pagi hari. Bila ada angin belalang ini bisa terbang sejauh ± 3-4 km. Biasanya serangga ini menyerang daun jati, kelapa, pisang, nangka, mangga, aren, kopi, kakao dan lain-lain Gambar 4.8 Gambar 4.8. Valanga sp

4.2.3 Serangga Predator 1 Famili Cicindelidae, Genus Cicindela Kumbang harimau