Perbandingan Kelamin Sifat Mempertahankan Diri Siklus Hidup KelembabanHujan

22

b. Perbandingan Kelamin

Perbandingan kelamin adalah perbandingan antara jumlah individu jantan dan betina yang diturunkan oleh serangga betina. Perbandingan kelamin ini umumnya adalah 1:1, akan tetapi karena pengaruh-pengaruh tertentu, baik faktor dalam maupun faktor luar seperti keadaan musim dan kepadatan populasi maka perbandingan kelamin ini dapat berubah Jumar, 2000.

c. Sifat Mempertahankan Diri

Seperti halnya hewan lain, serangga dapat diserang oleh berbagai musuh. Untuk mempertahankan hidup, serangga memiliki alat atau kemampuan untuk mempertahankan dan melindungi dirinya dari serangan musuh. Kebanyakan serangga akan berusaha lari bila diserang musuhnya dengan cara terbang, lari, meloncat, berenang atau menyelam. Sejumlah serangga berpura-pura mati bila diganggu. Beberapa serangga lain menggunakan tipe pertahanan ”perang kimiawi”, seperti mengeluarkan racun atau bau untuk menghindari musuhnya. Beberapa serangga melakukan mimikri untuk menakut-nakuti atau mengelabui musuhnya. Mimikri terjadi apabila suatu spesies serangga mimiknya menyerupai spesies serangga lain model yang dijauhi atau dihindari sehingga mendapatkan proteksi sebab terkondisi sebelumnya serupa predator Jumar, 2000.

d. Siklus Hidup

Siklus hidup adalah suatu rangkaian berbagai stadia yang terjadi pada seekor serangga selama pertumbuhannya, sejak dari telur sampai menjadi imago dewasa. Pada serangga-serangga yang bermetamorfosis sempurna holometabola, rangkaian stadia dalam siklus hidupnya terdiri atas telur, larva, pupa dan imago. Misalnya pada kupu- kupu Lepidoptera, kumbang Coleoptera, dan lalat Diptera. Rangkaian stadia dimulai dari telur, nimfa, dan imago ditemui pada serangga dengan metamorfosis bertingkat paurometabola, seperti belalang Orthoptera, kepik Hemiptera, dan sikada homoptera Jumar, 2000. Universitas Sumatera Utara 23

e. Umur Imago

Serangga umumnya memiliki umur imago yang pendek. Ada yang beberapa hari,akan tetapi ada juga yang sampai beberapa bulan. Misalnya umur imago Nilavarpata lugens Homoptera; Delphacidae 10 hari, umur imago kepik Helopeltis theivora Hemiptera; Miridae 5-10 hari, umur Agrotis ipsilon Lepidoptera; Noctuidae sekitar 20 hari, ngengat Lamprosema indicata Lepidoptera; Pyralidae 5-9 hari, dan kumbang betina Sitophillus oryzae Coleoptera; Curculinoidae 3-5 bulan Jumar, 2000.

2.5.2 Faktor Luar a. Suhu dan Kisaran Suhu

Serangga memiliki kisaran suhu tertentu dimana dia dapat hidup. Diluar kisaran suhu tersebut serangga akan mati kedinginan atau kepanasan. Pengaruh suhu ini jelas terlihat pada proses fisiologi serangga. Pada waktu tertentu aktivitas serangga tinggi, akan tetapi pada suhu yang lain akan berkurang menurun. Pada umunya kisaran suhu yang efektif adalah suhu minimum 15 C, suhu optimum 25 C dan suhu maksimum 45 C. Pada suhu yang optimum kemampuan serangga untuk melahirkan keturunan besar dan kematian mortalitas sebelum batas umur akan sedikit Jumar, 2000.

b. KelembabanHujan

Kelembaban yang dimaksud dalam bahasan ini adalah kelembaban tanah, udara, dan tempat hidup serangga di mana merupakan faktor penting yang mempengaruhi distribusi, kegiatan, dan perkembangan serangga. Dalam kelembaban yang sesuai serangga biasanya lebih tahan terhadap suhu ekstrem. Pada umumnya serangga lebih tahan terhadap terlalu banyak air, bahkan beberapa serangga yang bukan serangga air dapat tersebar karena hanyut bersama air. Akan tetapi, jika kebanyakan air seperti banjir da hujan deras merupakan bahaya bagi beberapa jenis serangga. Sebagai contoh dapat disebutkan, misalnya hujan deras dapat mematikan kupu-kupu yang beterbangan dan menghanyutkan larva atau nimfa serangga yang baru menetas Jumar, 2000. Universitas Sumatera Utara 24

c. CahayaWarnaBau