responden Nawawi, 1995 ; 117. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada siswasiswi SMA Negeri 1 Medan.
2. Observasi atau pengamatan langsung yaitu pengamatan atau pencatatan
secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian Nawawi, 1995:111
III.6. Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses penyerderhanaan data ke dalam bentuk yang lebih muda dibaca dan dipresentasikan Singarimbun, 1995 : 23. Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisa, yaitu:
a. Analisis Tabel Tunggal
Suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel
tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri dari dua kolom yaitu kolom sejauh frekue nsi dan kolom persentase untuk setiap kategori
Singarimbun, 1995:266.
b. Analisis Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya sehingga dapat diketahui
apakah variabel tersebut bernilai positif atau negatif Singarimbun : 1995:273.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah pengujian data dan statistik untuk mengetahui data hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji hubungan
antara kedua variabel yang dikorelasikan, maka digunakan rumus korelasi Rank- order Spearman’s Rho Rank-Order-Corelations Coefisien dimana data dari
Universitas Sumatera Utara
variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai yang terbesar dirangking. Peringkat terkecil diberi nilai 1.
Rumus untuk koefisien korelasinya adalah :
rho = 1-
1 6
2 2
−
∑
N N
d
Keterangan : Rho Rs
= koefisien korelasi rank order Angka 1
= angka satu; yaitu bilangan konstan Angka 6
= angka enam, yaitu bilangan konstan d
= perbedaan antara pasangan jenjang ∑
= sigma atau jumlah N
= jumlah individu dalam sampel Kriyantono, 2006 : 174-175
Jika rs 0 ; maka hipotesis ditolak Jika rs 0 ; maka hipotesis diterima
Untuk menguji tingkat signifikansi korelasi, jika N 10, digunakan rumus t
tes
pada tingkat signifikansi 0,05 sebagai t = Rs
berikut :
2
1 2
Rs N
− −
Suparman, 2002 : 218
Keterangan : t
= nilai t Rs rho
= nilai koefisien korelasi
hitung
N = jumlah sampel
Jika t
hitung
t
tabel,
maka hubungannya signifkan
Universitas Sumatera Utara
Jika t
hitung
t
tabel,
Selanjutnya untuk melihat derajat hubungan Kriyantono, 2006 : 169 sebagai berikut:
maka hubungannya tidak signifkan
Kurang dari 0,20 = hubungan rendah sekali ; lemas sekali
0,20-0,39 = hubungan rendah tetapi pasti
0,40-0,70 = hubungan yang cukup berarti
0,71-0,90 = hubungan yang tinggi ; kuat
Lebih dari 0,90 = hubungan yang sangat tinggi ; kuat sekali ; dapat
diandalkan Berdasarkan nilai rho hitung maka dapat diketahui besar kekuatan prediksi dari
penelitian yang disebut Uji Determinan Korelasi, yakni dengan rumus : Kp = Rs
2
x 100 Rakhmat, 2004 : 30.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN