Sekaligus memberikan citra positif untuk Radio Prambors sendiri dan meningkatkan kepekaan siswai SMA Negeri 1 Medan akan Radio Prambors itu
sendiri. Disinilah peran seorang staff promo diperlukan untuk mengajak klien bekerja sama sehingga mendapatkan keuntungan bersama. SMA Negeri 1 Medan
dipilih karena berdasarkan observasi si peneliti sekolah ini ternyata lebih antusias terhadap acara-acara yang diadakan oleh radio Prambors. Pendengar radio
Prambors juga lebih banyak terdapat di SMA Negeri 1 Medan. Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “sejauhmanakah efektivitas program Off Air AS Goes to School berpengaruh terhadap peningkatan citra perusahaan PT. Radio Swara Kencana
Yudha?”.
I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut : “Sejauhmanakah efektivitas program Off Air AS Goes to School PT. Swara Kencana Yudha berpengaruh
terhadap peningkatan citra perusahaan dikalangan siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan?”
I.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, mama penulis membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1 Penelitian ini dibatasi hanya terhadap program staf promo PT.
Radio Swara Kencana Yudha atau Radio Prambors di Medan yaitu program acara AS Goes to School periode bulan Maret 2008.
2 Tanggapan siswa-siswi terhadap program staf promo PT. Radio
Swara Kencana Yudha. 3
Objek penelitian ini adalah siswa-siswi sekolah SMA Negeri 1 Medan kelas X, XI dan XII tahun ajaran 2007 - 2008 yang pernah
mengikuti program acara Off Air tersebut.
I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.4.1 Tujuan Penelitian
1 Untuk mengetahui isi materi program acara Off Air “AS Goes to School”.
2 Untuk mengetahui tanggapan atau respon siswa-siswi SMA Negeri 1
Medan tentang program acara Off Air “AS Goes to School”. 3
Untuk mengetahui citra perusahaan PT. Radio Swara Kencana Yudha dimata siswa-siswi SMA Negeri 1 Medan.
4 Untuk mengetahui pngaruh program acara Off Air “AS Goes to School”
terhadap peningkatan citra di SMA Negeri 1 Medan.
I.4.2 Manfaat Penelitian
1 Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mahasiswa Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai Public Relations. 2
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tempat bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah dan
Universitas Sumatera Utara
menjadi wadah memperluas cakrawala pengetahuan mengenai program- program Public Relations khususnya di PT. Radio Swara Kencana Yudha
atau Radio Prambors Medan. 3
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak – pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan
penelitian ini.
I.5 Kerangka Teori
I.5.1 Komunikasi dan Komunikasi Efektif
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Rasa ingin tahu memaksa manusia untuk berkomunikasi, selama
manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi. Komunikasi digunakan sebagai jembatan yang menghubungkan manusia yang satu dengan yang lainnya
Effendy, 1993:27. Menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses mengubah prilaku
orang lain Effendy, 1990:10. Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang. Seseorang
akan dapat mengubah sikap, pendapat atau prilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif. Komunikasi bukan saja penyampaian
informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum public opinion dan sikap publik Public attitude. Mengetahui bagaimana komunikasi bekerja
sehingga komunikasi tersebut berjalan dengan baik menjadi sangat penting.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu cara yang efektif untuk membuat komunikasi berhasil adalah ”kenalilah khalayakmu”. Ini berarti kita harus mengetahui dulu siapa yang
menjadi khalayak sasaran dalam kegiatan komunikasi.
I.5.2 Public Relations
Istilah Public Relations pertama kali diperkenalkan oleh Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906, dan Lee disebut sebagai bapak PR sedunia. Public Relations
atau yang biasa disebut dengan Hubungan Masyarakat HUMAS merupakan sebagai alat perantara antara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam
upaya membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana kebujaksanaan, aktivitas, program kerja dan
rencana – rencana usaha suatu organisasi perusahaan berdasarkan keadaan, harapan – harapan, keinginan – keinginan publik sebagai sasarannya Ruslan,
2002:16. Pakar Humas Public Relations dari negara maju mengadakan pertemuan
pada bulan Agustus 1978 dengan mengeluarkan definisi Humas yang dinamakan The Statement of Mexico, yang berbunyi : Praktik Public Relations adalah seni
dan ilmu pengetahuan sosial untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensi – konsekuensinya, menasehati para peminpin organisasi dan
melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan – kegiatan yang melayani, baik kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau umum.
Edward L. Bernays mendefinisikan Public Relations merupakan sebuah profesi yang berkenaan dengan relasi – relasi sebuah unit dengan publik atau
publik – publiknya yang merupakan relasi yang menjadi dasar berlangsungnya
Universitas Sumatera Utara
kehidupan Iriantara 2004:43. Tujuan aktivitas Public Relations yang dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman publik terhadap organisasi sehingga
dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan terpelihara pulalah citra organisasi tersebut.
I.5.3 Eksternal Public Relations
Organisasi memiliki lingkungan di luar dirinya yang mempengaruhi organisasi tersebut, meski organisasi sedikit banyak turut juga mempengaruhi
lingkungan tersebut. Publik eksternal adalah publik yang berada di luar organisasi. External Relations dari organisasi adalah Community Relations, Mediapress
relations, Goverment Relations, dan Customers. Community Relations atau hubungan dengan khlayak sekitar organisasi atau perusahaan. Mediapress
relations adalah hubungan dengan media massa atau pers yang dapat mempengaruhi pemberitaan perusahaan atau kegiatan – kegiatan perusahaan.
Goverment relations maksudnya adalah hubungan dengan instansi – instansi pemerintah, hubungan dengan instansi pemerintah dapat memperlancar organisasi
dan perusahaan tersebut. Customers adalah pelanggan yang menggunakan jasa atau konsumen dari organisasiperusahaan tersebut. Dapat memuaskan pelanggan
merupakan salah satu target dari Public Relations. Dalam membina hubungan dengan publik eksternal tersebut, setidaknya
ada dua bentuk kegiatan Public Relations yang dilakukan, yakni kegiatan komunikasi dan nonkomunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut biasanya berupa
penyebaran informasi, pandangan organisasi terhadap suatu masalah, data atau fakta. Sedangkan kegiatan nonkomunikasi yang antara lain dilakukan dalam
Universitas Sumatera Utara
community relations merupakan tindakan untuk memperbaiki kualitas hidup komunitas atas peran serta organisasi, seperti membangun fasilitas publik, upaya
pengembangan masyarakat community development dan kegiatan sosial Iriantara 2004:109.
I.5.4 Teori S-O-R
Teori S-O-R atau Stimulus-Organism-Response merupakan teori yang berasal dari psikologi, namun kemudian menjadi teori komunikasi karena objek
materialnya sama yaitu manusia. Teori ini menyatakan bahwa efek yang ditimbulkan merupakan reaksi khusus, sehingga seseorang komunikator dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dengan reaksi komunikan. Unsur-unsur SOR ini meliputi: Pesan Stimulus, komunikan
Organism dan efek response. Bila dikaitkan dengan efektifitas program acara Off Air “As Goes To School” dengan citra perusahaan PT. Radio Swara Kencana
Yudha, maka hubungan dari teori SOR ini adalah sebagai berikut: •
Stimulus : Program staf promo Radio Prambors Program Off Air
“As Goes To School”.
•
Organisme : Siswasiswi SMA Negeri 1 Medan.
•
Respons : Efek yang ditimbulkan pada siswasiswi SMA Negeri 1
Medan melalui program Off Air “As Goes To School” terhadap peningkatan citra positif perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
I.5.5 Citra dan Citra Perusahaan
Citra adalah tujuan utama dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat Humas atau Public
Relations Ruslan 2002:74 . Citra inilah yang menjadi fokus utama seorang PR, bagaimana menjaga dan meningkatkan citra atau image perusahaan menjadi
agenda yang penting bagi seorang Humas Soemirat 2004:112. Wujud dari citra ini dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk seperti penerimaan dan
tanggapan baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik khalayak sasaran dan masyarakat luas pada umumnya. Penilaian atau tanggapan
masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat respek kesan-kesan baik dan menguntungkan terhadap citra perusahaan. Biasanya
landasan citra itu berakar dari ”nilai-nilai kepercayaan” yang konkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi serta
terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu – individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk
membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan citra image.
Public relations digambarkan sebagai input-output, proses intern dalam model ini adalah pembentukan citra, sedangkan input adalah stimulus yang
diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi-kognisi-motivasi-sikap.
Model pembentukan citra ini menunjukkan bagaimana stimulus yang berasal dari luar diorganisasikan dan mempengaruhi respons. Stimulus rangsang
yang diberikan pada individu dapat diterima atau ditolak. Empat komponen
Universitas Sumatera Utara
persepsi-kognisi-motivasi-sikap diartikan sebagai citra individu terhadap rangsang. Walter Lipman menyebut ini sebagai “picture in our head”.
Jika stimulus mendapat perhatian, individu akan berusaha untuk mengerti
tentang rangsang tersebut. Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap
unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang tersebut. Kemampuan
mempersepsi itulah yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi individu akan positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat
memenuhi kognisi individu.
Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.
Keyakinan ini akan timbul apabila individu telah mengerti rangsang tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup yang dapat
mempengaruhi perkembangan kognisinya. Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakkan respons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsang.
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
suatu tujuan. Sedangkan sikap adalah kecendrungan bertindak, berpersepsi,
berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah orang harus
pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan. Sikap mengandung aspek evaluatif, artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap juga dapat diperteguh atau diubah. Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap,
pendapat, tanggapan, atau perilaku tertentu.
Universitas Sumatera Utara
I.6 Kerangka Konsep
Agar konsep – konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel
Singarimbun,1995:49. Adapun variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Variabel Bebas Merupakan sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau
mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain Nawawi, 2001:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Program
off air “As Goes To School” PT. Radio Swara Kencana Yudha atau Radio Prambors Medan.
2. Variabel Terikat
Variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya Rakhmat, 2002:12. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah citra perusahaan.
I.7 Model Teoritis
Variabel – variabel ynag telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi satu model teoritis sebagai berikut :
Gambar 1.
Variabel bebas X
Efektivitas Program off air “As Goes To School” PT.
Radio Swara Kencana Yudha atau Radio Prambors
Medan
Variabel terikat Y
Citra perusahaan PT. Radio Swara Kencana Yudha atau
Radio Prambors Medan bagi siswa-siswi SMU Negeri 1
Medan
Universitas Sumatera Utara
I.8 Operasional Variabel