c. Jangan mencuci di sumber air. d. Jangan membiarkan anak bermain dalam atau sekitar sumber air.
e. Pasang alat katrol sederhana dan ember untuk mempermudah menimba air dari sumur.
2.5. Pengertian Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah
suatu aktivitas dari pada manusia itu sendiri. Oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas, mencakup: berjalan, berbicara, bereaksi,
berpakaian, dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal internal activity seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Untuk kepentingan
kerangka analisis dapat dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung atau secara tidak langsung
Notoatmodjo, 2003. Menurut Skiner dalam Notoatmodjo 2003 mengemukakan bahwa perilaku
adalah merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar.
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Perilaku tertutup covert behavior, yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup covert. Respon atau reaksi terhadap
stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan
Universitas Sumatera Utara
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka overt behavior, yaitu respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
2.6. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo 2003 adalah respon seseorang organisme terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Perilaku pemeliharaan kesehatan health maintenance adalah perilaku atau usaha-usaha seseoraang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak
sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Perilaku kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. Perlu dijelaskan di sini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif,
maka dari itu orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
Universitas Sumatera Utara
c. Perilaku gizi. Makanan dan minuman dapat memelihara kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat menjadi
penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan
dan minuman tersebut. 2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan,
atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan health seeking behavior adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita
penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini di mulai dari mengobati sendiri self treatment sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
3. Perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya,
sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. Dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak
mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga, atau masyarakatnya. Misalnya bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan
sampah, pembuangan limbah, dan sebagainya. Becker dalam Notoatmodjo 2003 membuat klasifikasi lain tentang perilaku
kesehatan, yaitu: 1. Perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya
atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Perilaku ini mencakup antara lain :
Universitas Sumatera Utara
a. Makan dengan menu seimbang appropriate diet. Menu seimbang di sini dalam arti kualitas mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh dan
kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh tidak kurang, tetapi tidak juga lebih. Secara kualitas mungkin di
Indonesia dikenal dengan ungkapan empat sehat lima sempurna. b. Olahraga teratur, yang juga mencakup kualitas gerakan, dan kuantitas
dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. c. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan
berbagai macam penyakit. d. Tidak minum minuman keras dan narkoba.
e. Istirahat cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang
untuk bekerja keras dan berlebihan, sehinggan kurang waktu istirahat. f. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja dan akibatnya
bermacam-macam bagi kesehatan. g. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya tidak
berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan, dan sebagainya.
2. Perilaku sakit illness behavior, perilaku ini mencakup respon seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang
penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit, dan sebagainya. 3. Perilaku peran sakit the sick role behavior. Dari segi sosiologi, orang sakit
pasien mempunyai peran yang mencakup hak-hak orang sakit right dan
Universitas Sumatera Utara
kewajiban sebagai orang sakit obligation. Hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain terutama keluarganya,
yang selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit the sick role. Perilaku ini meliputi :
a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan. b. Mengenalmengetahui fasilitas atau sarana pelayananpenyembuhan
penyakit yang layak. c. Mengetahui hak misalnya : hak memperoleh perawatan, memperoleh
pelayanan kesehatan, dan sebagainya dan kewajiban orang sakit memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada
dokterpetugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain, dan sebagainya.
2.7. Pengertian Persepsi