Hasil Uji Statistik Bivariat Hasil Uji Statistik Multivariat

Tabel 4.16. Distribusi Responden Tentang Kategori Pencegahan Penyakit Diare No. Pencegahan Jumlah Persentase 1. Buruk 0,0 2. Sedang 8 11,0 3. Baik 65 89,0 Jumlah 73 100,0

4.6. Hasil Uji Statistik Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas persepsi tentang penyakit diare persepsi tentang kerentanan penyakit, persepsi tentang keparahan penyakit, persepsi tentang manfaat pencegahan, persepsi tentang hambatan pencegahan, persepsi tentang program pencegahan diare dan variabel terikat tindakan pencegahan penyakit diare dengan menggunakan uji Pearson Product Moment dengan tingkat kemaknaan nilai p0,05, dengan hasil sebagai berikut: 1. Pada karakteristik responden, variabel persepsi kerentanan p=0,025, menunjukkan hubungan secara signifikan dengan tindakan pencegahan diare karena nilai p0,05. 2. Pada karakteristik responden, variabel persepsi keparahan p=0,988, persepsi manfaat pencegahan p=0,639, persepsi hambatan pencegahan p=0,183, dan persepsi program pencegahan p=0,317, menunjukkan tidak adanya hubungan variabel- variabel tersebut dengan tindakan pencegahan diare karena p0,05. 3. Berdasarkan acuan Calton dalam Hastono 2001 mengenai tingkat kekuatankeeratan hubungan, dapat ditarik kesimpulan dari hasil korelasi Universitas Sumatera Utara Pearson bahwa hubungan variabel persepsi kerentanan dengan tindakan pencegahan menunjukkan hubungan yang kuat r=0,238 dan berpola positif, artinya semakin tinggi atau rentan responden memersepsikan penyakit diare maka akan terjadi peningkatan tindakan pencegahan diare. Tabel 4.17. Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No. Variabel Correlation Coefisient r Sig p

1. Persepsi Kerentanan

0,238 0,025

2. Persepsi Keparahan

0,002 0,988

3. Persepsi Manfaat Pencegahan

0,059 0,639 4. Persepsi Hambatan Pencegahan 0,155 0,183 5. Persepsi Program Pencegahan 0,104 0,317

4.7. Hasil Uji Statistik Multivariat

Berdasarkan hasil uji statistik bivariat di atas diketahui bahwa variabel persepsi kerentanan terhadap penyakit diare menunjukkan nilai p0,05, sehingga variabel tersebut dapat dilanjutkan analisis multivariat regresi linear ganda. Hasil uji statistik regresi linear ganda dengan tingkat kepercayaan 95 α=0,05 menunjukkan bahwa: 1. Terdapat pengaruh yang bermakna antara persepsi kerentanan p=0,012 terhadap tindakan pencegahan diare karena nilai p0,05. 2. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara persepsi hambatan pencegahan p=0,090 terhadap tindakan pencegahan diare karena nilai p0,05. 3. Nilai koefisien determinan adjusted R Square adalah 0,125, artinya persepsi tentang kerentanan mempunyai pengaruh sebesar 12,5 terhadap tindakan Universitas Sumatera Utara pencegahan diare. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa tindakan pencegahan diare dipengaruhi berbagai faktor, di luar persepsi responden tentang kerentanan sebesar 87,5. 4. Kekuatan kontribusi variabel persepsi responden tentang kerentanan terhadap tindak an pencegahan diare adalah sebesar 0,185 berdasarkan nilai β 5. Model persamaan regresi yang dibentuk adalah: Y = 2,626 konstanta + 0,185 X1 Keterangan: Y = Variabel tindakan pencegahan diare X1 = Variabel persepsi tentang kerentanan terhadap penyakit diare Berdasarkan persamaan di atas dapat dideskripsikan bahwa apabila dinaikkan satu poin variabel persepsi tentang kerentanan maka tindakan pencegahan diare akan meningkat sebesar 0,185 dan hasil analisis regresi tersebut sesuai dengan Tabel 4.18 berikut ini: Tabel 4.18. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Persepsi Kerentanan dan Persepsi Hambatan Pencegahan Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare No. Variabel Taraf Signifikan B R R Square F Value 1. 2. Persepsi Kerentanan Persepsi Hambatan 0,012 0,090 0,185 0,095 0,353 0,353 0,125 0,125 1,913 1,913 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN

Hasil uji statistik dengan menggunakan regresi linear berganda menunjukkan bahwa persepsi ibu tentang kerentanan terhadap pencegahan penyakit diare mempunyai pengaruh terhadap tindakan pencegahan diare, sedangkan persepsi ibu tentang keparahan, manfaat, hambatan dan program pencegahan diare tidak berpengaruh terhadap tindakan pencegahannya yang dilakukan ibu bayibalita di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu.

5.1. Pengaruh Persepsi tentang Kerentanan Penyakit Diare terhadap

Tindakan Pencegahan Diare

Dokumen yang terkait

Faktorfaktoryang Mempengaruhi Remaja Merokok Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

0 59 71

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Merokok Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

0 32 71

Pengaruh Ibu Bayi/Balita Tentang Penyakit Diare Dan Program Pencegahan Diare Terhadap Tindakan Pencegahannya Di Desa Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2012

14 99 93

Identifikasi Yodium pada Garam Dapur di Desa Tengah, Desa Hulu dan Tanjung Anom Kecamatan Pancur Batu Tahun 2011

1 55 69

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Tindakan Ibu Terhadap Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Tanjung Sari Tahun 2011

0 54 75

Pengaruh Persepsi Ibu Tentang Program Pemberantasan Diare Terhadap Tindakan Pemberantasan Penyakit Diare Pada Balita Di Kelurahan Pasar Belakang Kota Sibolga Tahun 2009.

3 54 105

Pengaruh Karakteristik Dan Persepsi Kepala Keluarga Tentang Program Pemberantasan Filariasis Terhadap Tindakan Pencegahan Filariasis Di Desa Sigara-gara Kecamatan Patumbak Tahun 2010

0 30 91

Pengaruh Persepsi Ibu Balita Tentang Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

2 41 80

Pengaruh Faktor Upaya Pengobatan Dan Pencegahan Yang Dilakukan Ibu Pada Balita Dengan Penyakit Diare Di Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2008

1 43 130

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diare 1. Pengertian Diare - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pencegahan Diare Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Bayi di Posyandu Anggrek IX Wilayah Kerja Pustu Balam Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2013

0 0 21