Tabel 4.9 Ketersediaan Daging Ayam ras buras di Kota Medan Tahun 2010
No. Ketersediaan
Daging Ayam Jumlah ton
Persentase Ras
Buras Ras
Buras
1. Produksi
157 197
72,35 100
2. Stok
3. Ekspor
4. Impor
60 27,65
J U M L A H 217
197 100
100 414
Sumber : BKP Kota Medan, 2011 Pada Tabel 4.9 dijelaskan bahwa ketersediaan daging ayam buras
sepenuhnya berasal dari produksi yaitu sebesar 197 ton. Tidak terdapat ekspor, impor, maupun stok daging ayam buras di Kota Medan. Sepenuhnya produksi
digunakan untuk ketersediaan daging ayam penduduk. Pada komoditas daging ayam ras, sebesar 72,35 ketersediaan dipenuhi dari produksi, sisanya sebesar
27,65 dipenuhi dari impor dari luar Kota Medan.
4.6.5 Ketersediaan Daging Sapi
Ketersediaan daging sapi merupakan penjumlahan dari produksi daging sapi, stok, dan impor lalu dikurangi dengan ekspor. Pada komoditas daging sapi,
pemenuhan ketersediaan di Kota Medan di tahun 2010 didominasi oleh impor luar Kota Medan. Total ketersediaan daging sapi sebesar 11.865 ton. Tidak terdapat
ekspor maupun stok dada komoditas ini. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Ketersediaan Daging Sapi di Kota Medan Tahun 2010 No.
Ketersediaan Daging Sapi Jumlah ton
Persentase
1. Produksi
2.412 20,33
2. Stok
0,00 3.
Ekspor 0,00
4. Impor
9.453 79,67
J U M L A H 11.865
100,00
Sumber : BKP Kota Medan, 2011 Pada Tabel 4.10 dijelaskan bahwa ketergantungan akan daging sapi impor
sebesar 79,67 dari total ketersediaan. Sisanya sebesar 20,33 dipenuhi dari produksi di Kota Medan. Ketergantungan impor kurang menjamin terpenuhinya
kebutuhan panduduk di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan pangan impor umumnya
fluktuatif dari segi kualitas maupun kuantitasnya, harga yang kurang stabil, dan distribusi yang kurang merata. Tidak ada jaminan bahwa pangan impor
dapat menutupi semua kebutuhan penduduk. Oleh karena itu, impor pangan merupakan jalan terakhir yang diambil pemerintah dalam menyediakan pangan
untuk penduduk.
4.6.6 Ketersediaan Telur Ayam
Ketersediaan telur ayam didapat dari penjumlahan produksi telur ayam buras maupun ras dengan stok dan impor, lalu dikurang dengan ekspor.
Ketersediaan telur ayam chicken egg meliputi telur ayam ras dan buras. Total ketersediaan disumbang dari produksi dan impor. Stok telur ayam tidak
menyumbang untuk pemenuhan ketersediaannya. Tidak terdapat ekspor telur ayam dari Kota Medan. Jumlah ketersediaan telur ayam ras dan buras di Kota
Medan Tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Ketersediaan Telur Ayam ras buras di Kota Medan Tahun 2010
No. Ketersediaan
Telur Ayam Jumlah ton
Persentase
Ras Buras
Ras Buras
1. Produksi
824 144
8,16 96,00
2. Stok
0,00 0,00
3. Ekspor
0,00 0,00
4. Impor
9.270 6
91.84 4,00
J U M L A H 10.094
150 100,00
100,00 10.244
Sumber : BKP Kota Medan, 2011 Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa ketersediaan telur ayam ras yang berasal
dari impor sangat tinggi, yaitu sebesar 91,84 dari total ketersediaaannya di Tahun 2010. Produksi domestik hanya menyumbang 8,16 dari total
ketersediaan. Lain halnya dengan telur ayam buras, ketersediaannya didominasi oleh produksi domestik sebesar 96, sisanya dipenuhi dari impor luar Kota
Medan.
4.6.7 Ketersediaan Minyak Goreng