Arsitektur Perilaku
Catherine 070406036
52
Zat adiktif, zat yang termasuk golongan narkotika maupun psikotropika namun jika dimakandiminum atau dimasukkan ke dalam tubuh dapat menimbulkan
ketagihan atau ketergantungan fisik dan psikis.
Jadi, pengertian umum mengenai Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA,
adalah suatu wadah pengasuhan yang memiliki sarana dan prasarana pendukung fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan pemulihan, baik secara fisik
maupun mental, bagi orang-orang yang menderita ketergantungan narkotika, psikotropika, maupun zat adiktif lainnya, melalui terapi-terapi dan pelatihan-
pelatihan keterampilan agar mereka dapat kembali kepada kehidupan normal mereka di lingkungan keluarga dan masyarakat.
3.3 Kriteria Pemilihan Lokasi
Sesuai dengan sifat dan kebutuhan dari Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA ini, maka lokasi proyek memiliki beberapa kriteria, yaitu:
1. Tata Guna Lahan
Lokasi proyek haruslah sesuai dengan penggunaan tata guna lahan yang telah ditetapkan dalam peraturan kota.
2. Akses
Lokasi harus mudah dikenal pengunjung yang datang dari dalam kota maupun luar kota dan pencapaian lokasi yang mudah, serta dengan kondisi jalan yang baik pula.
3. Segi Lingkungan
Lokasi haruslah relatif tenang, jauh dari keramaian, sesuai untuk usaha penyembuhan dari ketergantungan, dimana pasien cenderung agresif dan tegang. Selain itu, lokasi
sedikit jauh dari pemukiman, karena kebanyakan pasien yang melakukan rehabilitasi ingin agar keberadaannya tidak diketahui banyak orang. Lokasi sebaiknya terletak di
daerah yang berudara sejuk dan lebih dekat dengan alam dan bebas dari polusi, sehingga membantu proses penyembuhan.
4. Sarana dan Prasarana Pendukung
Pada lokasi haruslah terdapat fasilitas infrastruktur seperti listrik, air bersih, saluran kota, sarana telekomunikasi, serta jaringan jalan yang baik.
Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat distribusi, pusat
jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa kepariwisataan, dan
Arsitektur Perilaku
Catherine 070406036
53
pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam pelaksanaannya studi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kotamadya Medan menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah
Pengembangan Pembangunan WPP, dimana tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap sektor atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima
wilayah gambar 3.2 dan tabel 3.1, yaitu :
Gambar 3.2 Peta Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan
Arsitektur Perilaku
Catherine 070406036
54
WPP Cakupan
Kecamatan Pusat
Pengembangan Peruntukan
Lahan Program
Pembangunan
A
M. Belawan M. Marelan
M. Labuhan BELAWAN
Pelabuhan, Industri,
Permukiman, Rekreasi, Maritim
Jalan baru, jaringan air minum, septic
tank, sarana pendidikan dan
permukiman.
B M. Deli
TJ. MULIA Perkantoran,
Perdagangan, Rekreasi Indoor,
Permukiman Jalan baru, jaringan
air minum, pembuangan
sampah, sarana pendidikan.
C
M. Timur M. Perjuangan
M. Tembung M. Area
M. Denai M. Amplas
AKSARA Permukiman,
Perdagangan, Rekreasi
Sambungan air minum, septic tank,
jalan baru, rumah permanen, sarana
pendidikan.
D
M. Johor M. Baru
M. Kota M. Maimoon
M Polonia INTI KOTA
CBD, Pusat Pemerintahan,
Hutan Kota, Pusat Pendidikan,
Perkantoran, Rekreasi Indoor,
Permukiman Perumahan
permanen, pembuangan
sampah, sarana pendidikan.
E
M. Barat M. Helvetia
M. Petisah M. Sunggal
M. Selayang M. Tuntungan
SEI SEKAMBING
Permukiman, Perkantoran,
Perdagangan, Konservasi,
Rekreasi, Lapangan Golf,
Hutan Kota Sambungan air
minum, septic tank, jalan baru, rumah
permanen, sarana pendidikan dan
kesehatan.
Tabel 3.1 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan
Arsitektur Perilaku
Catherine 070406036
55
Berdasarkan Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan, maka WPP yang cocok untuk lokasi proyek sarana kesehatan ini adalah WPP E.
Gambar 3.3 Titik-titik Rumah Sakit yang ada di Kota Medan
Arsitektur Perilaku
Catherine 070406036
56
Keterangan gambar :
1. RS. Islam Malayati
: Jl. Kejaksaan 2.
RSU. Dr. Pringadi : Jl. Perintis Kemerdekaan
3. RS. Mitra Medika
: Jl. Yos Sudarso 4.
RS. Putri Hijau Bukit Barisan : Jl. Putri Hijau
5. RSU. Herna
: Jl. Dr. TD. Pardede 6.
RSU. Permata Bunda : Jl. Sisingamangaraja
7. RSU. Tembakau Deli
: Jl. Putri Hijau 8.
RS. Methodist : Jl. MH. Thamrin
9. RSU. Deli
: Jl. Merbabu 10.
RSU. Vina Estetica : Jl. Iskandar Muda
11. RSU. Imelda
: Jl. Bilal 12.
RS. Harapan Ibu : Jl. Gereja
13. RS. Bersalin Sejahtera
: Jl. Karya 14.
RSU. Helvetia : Jl. Kapten Sumarsono
15. RSU. Prof. Dr. Boloni
: Jl. Robert Wolter Monginsidi 16.
RSU. Siti Hajar : Jl. Letjen Jamin Ginting
17. RSU. Advent
: Jl. Jenderal Gatot Subroto 18.
RS. Martha Friska : Jl. Yos Sudarso
19. RSU. Bina Sejahtera
: Jl. Titi Pahlawan 20.
RS. Islam Ummah : Jl. Ismaliyah
21. RSU. Methodist Sussana Weshey
: Jl. Harmonika 22.
RSU. Mitra Persada : Jl. Letnan Jamin Ginting
23. RSU. Delima
: Jl. Yos Sudarso 24.
RSU. Ellyas : Jl. HM. Joni
25. RS. Widya Husada
: Jl. Mustapa 26.
RSU. Hirasma : Jl. Jend. Gatot Subroto
27. RSUP. H.Adam Malik
: Jl. Bunga Lau 28.
Modern Holistic Centre : Jl. Sei Kera
29. RSU. Sari Mutiara
: Jl. Kapten Muslim
Arsitektur Perilaku
Catherine 070406036
57
WPP Jumlah Rumah Sakit
A 2 B 3
C 5 D 8
E 13
Dari gambar di atas dapat terlihat bahwa kecenderungan pembangunan rumah sakit
yang kebanyakan di WPP E, maka proyek ini yang bergerak di bidang kesehatan sangat
cocok berada di WPP E juga.
Kecamatan Luas lahan
ha Jumlah penduduk
tahun 2009 orang Kepadatan penduduk
orangha
Medan Tuntungan 2.068,04
70.073 33,88
Medan Selayang 2.379
85.678 36
Medan Helvetia 1155
145.376 125,87
Medan Barat 682
79.098 115.98
Medan Petisah 493
68.120 138,17
Medan Sunggal 646,8
110.667 170,57
Dari analisa kepadatan penduduk pada WPP E, Kecamatan Medan Tuntungan yang
memiliki kepadatan terendah sehingga cocok dengan kriteria lokasi proyek yaitu di kawasan yang tenang.
3.4 Analisa Pemilihan Lokasi