Keterkaitan Tema dengan Judul

Arsitektur Perilaku Catherine 070406036 85 d. Environment Cognition, Image, and Schemata kognisi lingkungan, citra, dan skema, yaitu proses memahami dan memberi arti terhadap lingkungan. e. Environment Learning pemahaman lingkungan meliputi proses pemahaman yang menyeluruh, menerus tentang suatu lingkungan oleh seseorang. f. Environment Quality kualitas lingkungan, yaitu suatu lingkungan yang memenuhi preferensi imajinasi ideal seseorang atau sekelompok orang. g. Territory teritori, yaitu batas dimana organisme hidup menentukan tuntutannya, menandai serta mempertahankannya. h. Personal Space and Crowding ruang personal dan kesumpekannya, batas yang tidak tampak di sekitar seseorang. i. Environmental Pressures and Stress merupakan faktor fisik yang menimbulkan rasa tidak enak, tidak nyaman, dan lainnya yang menyebabkan stress.

4.3 Keterkaitan Tema dengan Judul

Pada proyek panti rehabilitasi ini, digunakan arsitektur perilaku sebagai tema dalam perancangan. Hal ini karena dalam arsitektur perilaku akan dilakukan beberapa kajian telah disebutkan di atas sehingga dari kajian-kajian tersebut, kita dapat menentukan program- program dan pola hubungan antar ruang maupun desain ruang dan perabot serta suasana di dalam suatu bangunan agar penghuni merasa betah dan nyaman. Panti Rehabilitasi Ketergantungan NAPZA ini harus dirancang dengan memperhatikan pengguna panti ini terutama si pasien, dimana pasien ini mempunyai perilaku yang berbeda dengan orang yang bukan penderita ketergantungan NAPZA. Perilaku umum dari penderita ketergantungan NAPZA adalah sebagai berikut : a. Pembohong, biasanya mereka adalah orang yang terkenal sebagai pembohong, karena bakal melakukan apa saja demi mendapatkan NAPZA yang biasa mereka pakai. b. Dekat dengan kriminal, mereka suka mencuri demi mendapatkan apa yang mereka inginkan, yang paling dikhawatirkan bahwa mereka tega membunuh. c. Senang dengan kekerasan, mereka senang dengan kekerasan dan perbuatan maksiat, bergaul dengan bebas tanpa terikat dan kungkungan. d. Tidak punya rasa sayang sama orang lain, yang mereka cintai hanya satu yaitu obat- obatan yang digunakannya. e. Lupa, mereka lupa tidak tahu bagaimana untuk berteman atau berkomunikasi dengan keluarga atau teman. Arsitektur Perilaku Catherine 070406036 86 f. Pembosan, dunia yang dijalani oleh orang normal serasa membosankan, dipenuhi oleh orang-orang kolot dan munafik. Perilaku dari penderita ketika akan direhabilitasi adalah sebagai berikut : 33 a. Menolak dirawat di ruang rehabilitasi b. Mengatakan dirinya sudah sembuh c. Menolak mengikuti program karena merasa tidak cocok di ruang rehabilitasi d. Menyalahkan orang lain yang memasukkannya ke ruang rehabilitasi e. Perilaku merusak diri dan mengancam f. Gelisah, cemas, merasa tidak nyaman serta emosi yang tidak stabil g. Mengeluh tidak bisa tidur h. Ingin selalu menghubungi keluarga Perilaku dari penderita pada saat didetoksifikasi adalah sebagai berikut : a. Agresif dan brutal, misalnya ingin bunuh diri atau membunuh manusia lainnya, teriak, memaki, dan lain sebagainya. b. Sifat super dan kuasa, mudah naik darah dan hilangnya rasa malu. c. Sifat cemburu, timbul gangguan jiwa disertai kecurigaan yang berlebihan, tidak memperlihatkan dirinya sendiri dn keluarga. d. Hilang kesadaran diri, nafsu makan, depresi, merosotnya kepribadian berupa kemunduran mental dan runtuhnya ketahanan dalam menghadapi problema. e. Menghindari sinar, baik siang maupun malam hari guna menghindari silau pada pupil mata. f. Timbul halusinasi, berat pada indra penglihatan dan pendengaran, dimana sering mendengar atau memandang sesuatu yang sebenarnya tidak ada. g. Terjadi perubahan persepsi waktu, ruang, warna, dan objek benda yang sebenarnya. h. Tidak adanya koordinasi, serta disorientasi, nafas memburu, gerk tidak terkendali, menendang-nendang, berteriak, menggeliat dan berputar-putar dan cenderung menutupi dirinya dengan kain selimut. Agar proses rehabilitasi untuk si pasien dapat berjalan lancar maka harus diperhatikan lingkungan dari si pasien. Lingkungan tersebut haruslah nyaman, aman, dan sehat sesuai dengan perilaku dari pasien. Oleh karena itu, untuk mendesain sebuah panti rehabilitasi ini perlu dilakukan studi perilaku dari si pasien dan tema arsitektur perilaku sangat sesuai dimana arsitektur yang dibuat dengan mempertimbangkan segala aspek yang tanggap 33 Sumiati,dkk., 2009, Asuhan Keperawatan pada Klien Penyalahgunaan Ketergantungan NAPZA. Jakarta: Trans Info Media Arsitektu Catherin terhadap pemaka 4.4 4.4.1