Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin Ciri – Ciri Bakso Yang BerFormalin Mekanisme Bahan Toksik Pada Tubuh Manusia

Merupakan efek pada kesehatan manusia langsung terlihat merupakan akibat jangka pendek yang terjadi biasanya bila terpapar formalin dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan iritasi, alergi, kemerahan, mual, muntah, rasa terbakar, sakit perut dan pusing serta bersin, radang tenggorokan, sakit dada yang berlebihan, lelah, jantung berdebar, sakit kepala dan diare. Pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian Yuliarti,2007.

2.5.4. Tindakan Penanganan Bila Terkena Formalin

Bila formalin tertelan, segeralah minum susu atau norit untuk mengurangi penyerapan zat berbahaya tersebut. Bila terkena hirupan atau terkena kontak langsung formalin, tindakan awal yang harus dilakukan adaalh menghindarkan penderita dari daerah paparan ketempat yang aman. Bila terkena kulit, segera lepaskan pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkena formalin. Cuci kulit selama 15 – 20 menit dengan sabun atau deterjen lunak dan air yang banyak serta pastikan tidak ada lagi bahan yang tersisa di kulit. Pada bagian terbakar, lindungi luka dengan pakaian yang kering, steril dan longgar. Bila formalin terkena mata bilaslah mata anda dengan air mengalir yang cukup banyak sambil mengedip – kedipkan mata. Pastikan tidak ada lagi sisa dari formalin.

2.6. Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin

Adapun ciri-ciri makanan yang mengandung formalin adalah: 1. Tahu Universitas Sumatera Utara Bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, awet beberapa hari dan tidak mudah busuk. Bau agak menyengat dan aroma kedelai sudah tak nyata lagi. 2. Mie basah Lebih kenyal, awet beberapa hari dan tidak mudah basi dibandingkan dengan yang tidak mengandung formlain. Mie tampak mengkilat seperti minyak, tidak mudah putus, dan tidak lengket. 3. Bakso Lebih kenyal, aroma khas dari bakso tidak tercium, awet beberapa hari dan tidak mudah busuk 4. Ikan asin Daging kenyal, utuh, lebih putih dan bersih bila dibandingkan dengan yang berformalin agak bewarna coklat dan lebih tahan lama. 5. Ikan segar Warnanya putih bersih, kenyal, insangnya bewarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. 6. Ayam potong Bewarna putih bersih, lebih awet dan tidak mudah membusuk. Ciri yang paling mudah dikenal bahwa makanan mengandung formalin adalah lalat tidak mau mendekat, dimana sekitarnya banyak lalat Widyaningsih dan Martini, 2009.

2.7. Bakso

2.7.1. Karakteristik Bakso

Universitas Sumatera Utara Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, di campur dengan bahan – bahan lainnya di bentuk bulatan – bulatan, dan selanjutnya di rebus. Biasanya istilah bakso tersebut diikuti dengan nama jenis dagingnya seperti bakso ikan, bakso ayam, bakso sapi. Berdasarkan bahan bakunya terutama ditinjau dari jenis daging dan jumlah tepung yang digunakan dibedakan atas 3 yaitu : bakso daging, bakso urat dan bakso aci. Menurut Sudarwati 2007 bakso merupakan bahan paangan yang mudah rusak karena bakso mengandung protein yang tinggi, memiliki kadar tinggi dan pH netral. Disetiap daerah selalu kita jumpai pengusaha bakso baik dalam bentuk usaha kecil maupun usaha besar. Bakso daging dibuat dari daging yang sedikit mengandung urat, misalnya daging penutup, pendasar gandik dengan penambahan tepung lebih sedikit daripada berat daging yang digunakan. Bakso urat adalah bakso yang dibuat dari daging yang banyak mengandung jaringan ikat atau urat misalnya daging iga. Penambahan tepung pada bakso urat lebih sedikit daripada jumlah daging yang digunakan. Bakso aci adalah bakso yang jumlah penambahan jumlah tepungnya lebih banyak disbanding dengan jumlah daging yang digunakan. Parameter mutu bakso yang diperhatikan para pengolah maupun konsumen adalah tekstur, warna dan rasa. Tekstur yang biasanya disukai adalah yang halus, kenyal dan empuk. Halus dimana permukaan irisannya rata, seragam serta dagingnya tidak tampak Anonimous, 2000.

2.7.2. Bahan Baku Bakso Daging

Daging merupakan salah satu bahan yang mudah rusak. Daging diolah menjadi produk – produk olahan daging dengan tujuan memperpanjang umur simpan dan Universitas Sumatera Utara meningkatkan nilai tambahnya. Produk olahan daging yang sangat terkenal dimasyarakat Indonesia adalah bakso Teddy, 2007. Bahan baku bakso terdiri dari bahan baku utama dan bahan tambahan. Bahan utamanya adalah daging, sedangkan bahan tambahannya adalah bahan pengisi, garam, penyedap dan es atau air es Anonimous, 2000. Menurut Bappeda dalam pembuatan bakso sebaiknya digunakan daging yang benar – benar daging yang segar. Makin segar daging makin bagus mutu baksonya. Akan tetapi untuk mendapatkan daging dari hewan yang baru dipotong itu tidaklah mungkin karena daging yang baru dipotong terpaksa harus disimpan pada suhu 15 o C atau 20 C masihlah bagus. Karena daging yang disimpan pada suhu tersebut masih bagus untuk dibuat bakso.

2.7.3. Cara Pembuatan Bakso

Daging, tepung sagu, baking soda, telur serta bumbu yang sudah dihaluskan dicampur semua, kemudian giling hingga halus sambil menggiling masukkan es batu sedikit demi sedikit setelah halus angkat. Masak air dalam panci lalu masak hingga mendidih kemudian adonan bakso tersebut dibuat bulat bulatan tersebut dibuat dengan selera lalu masukkan kedalam air yang mendidih tadi tunggu hingga mengapung angkat kemudian diinginkan Anonimous,2000.

2.8. Ciri – Ciri Bakso Yang BerFormalin

Pada bakso yang berformalin memiliki ciri tidak rusak selama 2 hari pada suhu kamar 25 C, teksturnya sangat kenyal dan bau formalin agak menyengat Viva News, 2010. Sedangkan bakso tanpa pengawet memiliki masa simpan maksimal satu hari pada suhu kamar dan dua haari pada suhu dingin.

2.9. Perilaku

Universitas Sumatera Utara

2.9.1. Defenisi Perilaku

Perilaku manusia adalah semua kegiatan manusia atau aktivitas manusia baik yang diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skinner dalam buku Notoadmojo 2005 seorang ahli psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Dengan demikian perilaku manusia terjadi melalui proses “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respon. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku dapat dibedakan 2 yaitu : 1. Perilaku tertutup covert behavior Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup covert. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebutdan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. Misalnya: seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIVAIDS dapat menular melalui hubungan seks dan sebagainya. 2. Perilaku terbuka overt behavior Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terbuka overt. Respons terhadap stimulus ini sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice yang mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain. Misalnya seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa Universitas Sumatera Utara anaknya kepuskesmas untuk diimunisasi, penderita TBC minum obat secara teratur dan sebagainya Notoatmojo,2003. Determinan perilaku dapat dibedakan 2 yaitu : 1. Faktor internal yakni karakteristik orang yang bersangkutan misalnya: tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin dan sebagainya. 2. Faktor eksternal yakni lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang.

2.9.2. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Secara gaaris besar pengetahuan seseorang dibagi dalam 6 tingkatan yaitu: a. Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipalajari sebelunya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari suatu bahan yang dipelajari atu rangsangan yang telah diterima. b. Memahami comprehension Universitas Sumatera Utara Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasiakan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real. d. Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis synthesis Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.9.3. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek Notoadmojo, 2003. Menurut Newcomb dalam buku Notoadmojo 2003 salah seorang psikologis social menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Universitas Sumatera Utara Menurut Allport 1954 dalam bukunya Notoadmojo 2003 menjelaskan bahwa sikap ada 3 komponen yaitu : a Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek b Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek c Kecenderungan untuk bertindak Seperti halnya pengetahuan sikap ada beberapa tingkatan yakni : 1. Menerima receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek maau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek. 2. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap 3. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi Notoatmojo, 2003.

2.9.4. Tindakan

Tindakan adalah gerakperbuatan dari tubuh setelah mendapat rangsangan atau adaptasi dari dalam tmaupun dari luar tubuh atau lingkungan. Tindakan seseorang terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana kepercayaan Universitas Sumatera Utara dan perasaanya terhadap stimulus tersebut Notoatmojo,2003. Tindakan memiliki beberapa tingkatan yaitu: 1. Persepsi perception Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan denagn tindakan yang akan diambil adalah merupakan tindakan tingkat pertama. 2. Respons terpimpin guided response Dapat melakukan sesuatu ssesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan tindakan tingkat kedua. 3. Mekanisme memecanicm Apabila seseorang dapat melakukan sesuatu yang benar secara otomatis, atau sesuatu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai tindakan tiga. 4. Adaptasi adaption Adaptasi adalah suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikanya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut Notoatmojo,2003

2.10. Mekanisme Bahan Toksik Pada Tubuh Manusia

Menurut Palar yang dikutip oleh Daniaty 2009 Metabolisme atau proses fisiologis tubuh dikenal juga dengan transformasi biologis bio-transformasi. Metabolisme atau bio-transformasi dari bahan-bahan beracun seperti kandungan bahan-bahan kimia berbahaya dan bahan tambahan makanan dengan bahan yang berlebih pada makanan merupakan faktor penentu utama terhadap daya racun dari zat terkait. Melalui proses metabolisme bahan-bahan beracun yang masuk Universitas Sumatera Utara kedalam tubuh akan mengalami peningkatan daya racunnya atau akan mengalami penurunan dari daya racun yag dimilikinya. Proses metabolisme ini dapat dibagi 3 yaitu: 1. Transformasi yang bersifat destruktif oksidasi, reduksi dan hidrolisis Pelaksanaan dari proses metabolism destruktif berkenaan dengan perombakan atau penghancuran bentuk suatu persenyawaan dari suatu unsure yang dituju menjadi bentuk lain tanpa menghapus unsur yang dituju tersebut. Pada proses ini dikenal 3 bentuk reaksi yaitu: - Oksidasi merupakan bentuk metabolisme yang paling umum terjadi sebagai respons dari tubuh terhadap zat racun yang masuk. - Reduksi merupakan kebalikan dari reaksi oksidasi. Reaksi ini tidak begitu umum ditemukan dalam tubuh. Reaksi reduksi baru akan terjadi apabila senyawa-senyawa asing masuk kedalam tubuh mempunyai potensial oksidasi-reduksi. - Hidrolisis merupakan suatu bentuk reaksi perombakan struktur dari suatu senyawa. Pada proses hidrolisis air sangat penting karena dengan air maka proses ini akan terjadi. Bahan-bahan beracun seperti boraks dan formalin yang memiliki sifat larut dalam air dapat dihidrolisis jika masuk kedalam tubuh yaitu dengan banyak mengkonsumsi air dengan demikian bahan-bahan tersebut akan diekresikan melalui urin. 2. Transformasi yang bersifat sintesis konjugasi Universitas Sumatera Utara Reaksi ini merupakan reaksi yang terlibat langsung dalam mekanisme sintesa dalam metabolisme normal. Reaksi ini berperan banyak dalam proses penurunan daya racun dari suatu zat yang masuk kedalam tubuh. 3. Tranformasi yang bersifat induksi enzim Pada peristiwa metabolisme, enzim memegang peranan yang sangat penting sebagai zat perangsang untuk mempelancar atau mempercepat proses metabolisme tersebut. Karena itu enzim disebur bio-katalisator. Fungsi enzim adalah untuk mengatur dan mempercepat terjadinya proses atau aktivitas metabolisme dalam tubuh 108 sampai 1011 kali lebih cepat dari yang sama, yang terjadi tanpa menggunakan enzim Daniaty,2009.

2.11. Kerangka Konsep