Perlindungan yang bersifat Protektif

commit to user a. Norma keselamatan kerja yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan mesin, alat-alat kerja, pesawat dan proses pekerjaannya, serta keadaan tempat kerjadan lingkungan serta cara melakukan pekerjaan. b. Norma kesehatan kerja dan Heigiene kesehatan perusahaan yang meliputi : pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja, dilaku- kan dengan pemberian obat-obatan dan perawat bagi tenaga kerja yang sakit. Mengatur persediaan tempat cara dan syarat kerja memenuhi heigiene kesehatan perusahaan dan pekerja untuk mencegah penyakit. c. Norma kerja yang meliputi : perlindungan tenaga kerja yang ber- kaitan dengan waktu bekerja, sistem pengupahan, istirahan, cuti, ker- ja wanita, anak, kesusilaan ibadah menurut kesusilaan masing- masing yang telah diakui oleh pemerintah. d. Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan atau menderita penyakit karena kuman yang diakibatkan dari sebuah pekerjaan, ia berhak mendapat ganti rugi perawatan dan rehabilitasi akibat ke- celakaan atau penyakit akibat pekerjaan, ahli waris juga berhak mendapat ganti rugi. Dari beberapa uraian diatas dapat diklasifikasikan bahwa perlindungan tenaga kerja perempuan dapat dikategorikan menjadi tiga hal :

a. Perlindungan yang bersifat Protektif

Kebijakan perlindungan ini diarahkan pada perlindungan fungsi reproduksi bagi tenaga kerja perempuan, seperti pemberian istirahan haid, cuti melahirkan atau gugur kandung. Tenaga kerja perempuan merupakan kelompok yang karena kodratnya mem- punyai karakteristik tertentu yang perlu mendapat perhatian. Oleh sebab itu dalam beberapa hal terhadap tenaga kerja perempuan ini diberlakukan peraturan khusus terutama yang menyangkut perlindungan tenaga kerja perempuan, mencakup : larangan mela- commit to user kukan pekerjaan yang membahayakan kesehatan kesusilaan perem- puan misal, tidak boleh bekerja dibidang tambang dibawah tanah, cuti haid, dan kesempatan menyusui anak pada waktu jam kerja. Untuk melihat sampai seberapa jauh peraturan perundang- undangan telah memperhatikan ekssistensi tenaga kerja perempuan, berikut ini disajikan ketentuan-ketentuan yang mengatur masalah- masalah tenaga kerja perempuan yang bekerja pada malam hari yaitu : Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ke- tenagakerjaan Pasal 76 diatur hak-haknya sebagai berikut : 1 Pekerjaburuh perempuan yang berumur kurang dari 18 delapan belas tahun dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00. 2 Dilarang dipekerjakan pekerjaburuh perempuan hamil yang menurut keterangan dokter berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan kandungannya maupun dirinya apabila bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00. 3 Pengusaha yang mempekerjakan pekerjaburuh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 wajib : a memberikan makanan dan minuman bergizi dan b menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat kerja. 4 Mendapat angkutan antar jemput bagi pekerjaburuh perempuan yang berangkat dan pulang bekerja antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 05.00. Kepmenakertrans Nomor Kep.224MEN2003 tentang ke- wajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerja atau buruh perempuan antara pukul 23.00 sempai dengan 07.00, hak-hak yang dalam Keputusan menteri ini antara lain : commit to user 1 Mendapat penjagaan keamanan dan kesusilaan pekerja atau buruh perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 huruf b dengan : a Disediakan petugas keamanan ditempat kerja. b Disediakan kamar mandiWC yang layak dengan penerangan yang memadahi sarta terpisah antara pekerja buruh perempuan dan laki-laki. 2 Mendapat makanan dan minuman yang diberikan harus sekurang-kurangnya 1400 kalori yang diberikan pada waktu istirahat antara jam kerja dan tidak dapat diganti dengan uang. 3 Mendapat makanan dan minuman, peralatan, dan ruangan makan harus layak serta memenuhi syarat higiene dan sanitasi. Penyajian menu makanan dan minuman yang diberikan Kepada pekerjaburuh harus secara bervariasi. 4 Mendapat nagkutan antar jemput dimulai dari tempat penjemputan ke tempat kerja dan sebaliknya, Penjemputan dilakukan dari tempat penjemputan ke tempat kerja dan sebaliknya antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 05.00. 5 Ditetapkan tempat penjemputan dan pengantaran pada lokasi yang mudah dijangkau dan aman bagi pekerjaburuh perempuan, Kendaraan antar jemput harus dalam kondisi yang layak dan harus terdaftar di perusahaan Penerapan dari peraturan perundang-undangan yang ada diatas di PT. Kusuma Mulia adalah sebagai berikut : 1 Pada PT. Kusuma Mulia cabang Palur dalam memberikan perlindungan yang ada di peraturan perundang-undangan yang ada belum sepenuhnya dapat dilaksanakan sesuai peraturan tersebut. Untuk ketentuan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 76 ayat 1 yang meng- atakan bahwa pekerja yang berusia kurang dari 18 tahun atau commit to user belum kawin dilarang dipekerjakan dalam waktu kerja antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00, dalam hal ini PT. Kusuma Mulia sudah melaksanakan aturan tersebut dari para pekerja wanita yang bekerja dibagian Kitting atau rajut rata-rata sudah berusia diatas 20 tahun dan tidak ada yang berusia kurang dari 18 tahun, meskipun boleh berusia kurang dari 18 tahun tatapi asal sudah kawin para pekerja wanita yang dibagian Knitting juga tidak ada, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 2 Identitas Pekerja Wanita pada Malam Hari NO NAMA TANGGAL LAHIR ALAMAT 1 Sapta Afriana 3 Maret 1981 Kebakkramat 2 Enny Purwanti 7 Januari 1978 Masaran 3 Tutik DJ 13 Maret 1987 Sragen 4 Nur Fitri 20 Desember 1987 Karanganyar 5 Hartati 30 Februari 1988 Surakarta 6 Meiria Ambar I 3 November 1989 Masaran 7 Nur Roini H 18 September 1986 Kebakkramat 8 Tri Hastatik 16 Oktober 1989 Jaten 9 Tri Tarwanti 24 Oktober 1986 Jaten 10 Ari Eko Saputri 30 Desember 1984 Karanganyar 2 Untuk Pasal 76 ayat 2 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang pada intinya perempuan yang dalam keadaan hamil dilarang dipekerjakan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 , di PT. Kusuma Mulia jika ada para pekerja wanita yang sedang hamil tidak mendapat shift malam mereka hanya memdapat sift pagi dan siang saja, commit to user jika yang hamil tersebut berada dibagian kantornya akan dipindah ke bagian lain yang tidak sampai shift malam. 3 Untuk pasal 76 ayat 4 Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dan Kepmenakertrans Nomor Kep.224MEN2003 tentang kewajiban pengusaha yang mem- pekerjakan pekerja atau buruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 yang pada intinya mengatur masalah harus ada angkutan antar jemput yang difasilitasi Kepada para pekerja wanita yang bekerja malam hari dengan tempat penjemputan yang mudah dijangkau para pekerja, di PT. Kusuma Mulia tidak dilaksanakan, padahal PT tersebut mempunyai sebuah angkutan antar jemput berupa mini bus yang layak pakai dan masih bisa beroperasi secara maksimal, dalam hal ini PT. Kusuma Mulia menggatinya dengan uang transport yang besarnya tidak ditentukan oleh jarak semua mendapat uang transport yang besarnya sama, jelas dalam pasal 76 ayat 4 dan dalam Kepemenakertrans disebutkan angkutan antar jemput tidak beleh diganti dengan uang, dalam hal ini PT. Kusuma Mulia tidak melaksanakan seperti apa yang ada dalam peraturan ketenagakerjaan, padahal angkutan antar jemput tesebut dimaksudkan untuk menjaga keselamatan saat perjalanan, karena pada saat itu malam hari, dengan adanya pergantian uang tujuan Undang-undang ketenagakerjaan dalam hal melindungi pekerja kurang terwujud, hal ini merupakan suatu bentuk pelanggaran pada peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. 4 Untuk Pasal 76 ayat 3 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Kepmenakertrans Nomor Kep.224MEN2003 tentang kewajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerja atau buruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 yang pada intinya mengatur bahwa commit to user setiap pengusaha atau perusahaan yang mempekerjakan pekerja wanita pada malam hari antara pukul 23.00 sampai pukul 07.00 harus menyediakan makanan atau minuman sekurang-kurangnya 1400 kalori dan tidak dapat diganti dengan uang, PT . Kusuma Mulia dalam hal ini tidak melaksanan peraturan tersebut khususnya mengenai adanya pemberian makanan dan minuman pada pekerja wanita yang mendapat waktu kerja malam hari, tetepi perusahaan dalam hal ini PT. Kusuma Mulia mengganti ketentuan tersebut dengan pemberian uang makan, dengan pemberian uang PT. Ini telah melanggar ketentuan yang ada karena secara jelas bahwa pemberian makan dan minum tersebut tidak boleh diganti dengan uang, apalagi uang pengganti yang diberikan oleh pihak PT. Kusuma Mulia sendiri besarnya sangat tidak sesuai dengan harga makanan sebanyak 1400 Kalori, jauh lebih kecil jumlahnya. 5 Untuk Kepmenakertrans Nomor Kep.224MEN2003 tentang kewajiban pengusaha yang mempekerjakan pekerja atau buruh perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan 07.00 Peng- usaha wajib menjaga keamanan dan kesusilaan pekerja atau buruh perempuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 adalah dengan : Menyediakan petugas keamanan ditempat kerja. Menyediakan kamar mandi atau WC yang layak dengan penerangan yang memadahi sarta terpisah antara pekerja atau buruh perempuan dan laki-laki. Di PT. Kusuma Mulia dalam hal penjagaan oleh petugas keamanan dilakukan selama 24 jam non stop dengan sistem kerja pertukaran, yang terbagi dalam 3 shift masing-masing shift bekerja selama delapan jam,dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 15.00 dan pukul 15.00 sampai pukul 23.00 dan 23.00 sampai pukul 07.00, banyaknya petugas satpam yang berjaga distiap malamnya adalah 3 orang commit to user sedangkan untuk shift pagi ada empat orang. Sedangkan menyediaan sarana kamar mandi atau WC di PT. Kusuma Mulia ada dua ruang yang satu untuk laki-laki dan yang satunya untuk wanita, dan itu telah sesuai dengan adanya pemisahan antara kamar mandi laki-laki dan wanita selain itu jumlah tenaga kerja wanita yang bekerja pada malam hari hanya berjumlah tiga sampai empat orang dalam satu shiftnya dan itu sudah sangat memedahi dengan satu kamar mandi, petugas kebersihan juga selalu membersihkan kamar mandi tersebut. Tetapi untuk ketentuan dalam Kepmenakertrans yang mengatur masalah Penyediaan makanan dan minuman, peralatan, dan ruangan makan harus layak serta memenuhi syarat higiene dan sanitasi. Penyajian menu makanan dan minuman yang diberikan Kepada pekerjaburuh harus secara bervariasi, tidak dilaksanakan oleh PT. Kusuma Mulia, karena selama ini PT. Kusuma Mulia tidak memberikan makan dan minum jadi untuk ruang makan yang higenis tidak ada, hal tersebut jelas melanggar ketentuan dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003. Dalam Pasal 187 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 disebutkan Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat 2, Pasal 44 ayat 1, Pasal 45 ayat 1, Pasal 67 ayat 1, Pasal 71 ayat 2, Pasal 76, Pasal 78 ayat 2, Pasal 79 ayat 1, dan ayat 2, Pasal 85 ayat 3, dan Pasal 144, dikenakan sanksi pidana kurungan paling singkat 1 satu bulan dan paling lama 12 dua belas bulan danatau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 sepuluh juta rupiah dan paling banyak Rp 100.000.000,00 seratus juta rupiah. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 merupakan tindak pidana pelanggaran. Jadi walaupun PT. Kusuma Mulia ini mempekerjakan pekerja wanita pada malam hari, para pekerja wanita yang bekerja commit to user pada malam hari tersebut berhak mendapatkan hak-hak yang diatur dalam peraturan yang ada. Ini merupakan koreksi pemerintah, karena masih bayak terdapat pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan yang masih tetap terjadi.

b. Korektif