commit to user
Dalam melakukan pekerjaan yang dilakukan sebagai manifestasi adanya perjanjian kerja tersebut pekerja haruslah
tunduk pada perintah orang lain yaitu pihak pemberi kerja dan harus tunduk pada simajikan, dalam prinsip ini dapat diartikan
suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh si pekerja dan harus bermanfaat bagi sipemberi kerja dan sesuai dengan apa yang
dimuat dalam isi perjanjian kerja. c Adanya unsur waktu.
Dalam melakukan hubungan kerja tersebut haruslah dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam
perjanjian kerja atau peraturan perundang-undangan, pekerja tidak boleh melakukan sekehendak dari simajikan dan tidak
boleh bertentangan dengan kebiasaan setempat dan ketertiban umum.
d Adanya unsur upah Upah merupakan imbalan prestasi yang wajib dibayar oleh
majikan untuk pekerjaan itu, jika pekerja diharuskan memenuhi prestasi yaitu melakukan pekerjaan dibawah perintah orang lain
yaitu simajikan, maka simajikan sebagai pihak pemberi kerja wajib pula memenuhi prestasinya dengan membayar upah.
Pembayaran upah pada prinsipnya harus diberikan dalam bentuk uang, namun demikian dalam prakteknya dapat berupa non uang
tetapi jumlahnya harus dibatasi Djumadi. 2006 .41
b. Kewajiban para pihak dalam perjanjian kerja
1 Kewajiban-kewajiban dari pihak pekerja Dalam peraturan perundang-undangan perihal kewajiban pekerja
dapat dilihat pada pasal 1603, 1603a, 1603b dan 1603c, yang pada prinsipnya dapat disebutkan sebagai berikut :
a Pekerja wajib melakukan pekerjaan
commit to user
Sebagai seorang pekerja yang telah melakukan sebuah perjanjian kerja, pekerja harusnya melakukan pekerjaan sesuai
dengan isi dari perjanjian kerja yang telah disepakati bersama. b Pekerja wajib menaati peraturan dan petunjuk dari majikan.
Pekerja wajib menaati semua peraturan yang diberikan oleh majikan, dimana peraturan tersebut dapat dituangkan dalam tata
tertib perusahaan dan peraturan perusahaan, selain itu ada peraturan yang harus ditaati para pekerja selain peraturan dari
perusahaan yaitu peraturan dari undang-undang dan kebiasaan setempat.
c Kewajiban membayar ganti rugi dan denda Jika sipekerja dalam melakukan pekerjaannya melakukan suatu
kesalahan atau kelalaian sehingga menimbulkan kerugian, kerusakan atau kehilangan atau kejadian lain yang bersifat tidak
menguntungkan majikan, maka atas kejadian tersebut resiko yang timbul menjadi tanggungjawab sipekerja dengan catatan bahwa
peristiwa tersebut adanya unsur kesengajaan atau kelalaian pekerja.
2 Kewajiban dari pihak majikan a Kewajiban untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Sang majikan haruslah bertindak sebijaksana mungkin yaitu apa yang sebenarnya berdasarkan ketentuan hukum harus dilakukan,
dibiasakan untuk dilakukan dengan sebaik-baiknya, dan apa yang sebenarnya berdasarkan ketentuan hukum harus dicegah atau
dihidari, dibiasakan untuk melakukan pencegahan dan penuh ketaatan.
b Kewajiban untuk memberikan istirahat taunan. Pihak majikan diwajibkan untuk mengatur pekerjaan sedemikian
rupa sehingga disatu pihak hak cuti dapat diberikan secara teratur dan pihak lain jalannya produksi dari suatu perusahaan tidak
terganggu.
commit to user
c Kewajiban mengurus perawatan dan pengobatan. Perawatan dan pengobatan pada para pekerja menjadi
tanggungjawab majikan atau perusahaan apabila kecelakaan itu disebabkan karena pekerja saat melakukan pekerjaan terjadi
kecelakaan yang diakibatkan karena menggunakan mesin-mesin atau peralatan yang ada diperusahaan tersebut.
d Kewajiban memberikan surat keterangan. Pada ketentuan pasal 1602a bahwa majiakan wajib memberikan
surat keterangan yang dibubuhi tandatangan majikan dan berisi tentang sifat pekerjaan yang dilakukan, lamanya hubungan kerja
antara siburuh dan majikan. e Kewajiban majikan untuk memberlakukan sama antara pekerja
wanita dan pria. Majikan dalam mengadakan atau membuat suatu perjanjian kerja
tidak boleh membedakan antar wanita dan pria, saat mengadakan kenaikan pangkat juga tidak boleh memandang pekerja adalah
seorang pria atau wanita, karena baik pria atau pun wanita sama- sama memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh
pekerjaan. f Kewajiban membayar upah
Dalam suatu hubungan kerja kewajiban yang utama dan terpenting bagi majikan, sebagai akibat langsung dari pelaksanaan
perjanjian kerja adalah membayar upah, ditegaskan dalam KUHPdt pasal 1620 majikan wajib membayar upah kepada buruh
pada waktu yang telah ditentukan.
commit to user
B. Kerangka Pemikiran
Penemuan Hukum
penerapan Hukum
Peraturan PerUndang-undanga Ketenagakerjaan
1.
Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
2.Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: KEP.224MEN2003.
Tentang Kewajiban Pengusaha yang mempekerjakan PekerjaBuruh Perempuan
antara pukul 23.00 – 07.00
Premis Mayor
Peristiwa Kongkrit Perlindungan Hukum pada
Pekerja Wanita yang Bekerja Malam Hari di PT. Kusuma Mulia
1
. Perizinan dalam hal mempekerjakan pekerja wanita
pada malam hari, dan perizinan tersebut di PT. Kusuma Mulia
2.Pemenuhan hak-hak yang didapat para pekerja wanita yang
bekerja pada malam hari dan kewajiaban oleh perusahaan
PT. Kusuma Mulia
Peristiwa Hukum 1. Perizinan dalam mempekerjakan
tenaga kerja wanita pada malam hari dan perizinan tersebut di PT.
Kusuma Mulia. 2. Pemenuhan hak-hak yang didapat
para pekerja wanita yang bekerja pada malam hari dan Pemenuhan
kewajiaban oleh perusahaan PT. Kusuma Mulia
Premis minor
Belum ada perizinan bagi perusahaan yang mempekerjakan pekerja wanita pada malam hari
dan belum adanya pemenuhan hak-hak tenaga kerja wanita yang bekerja pada malam hari di
PT. Kusuma Mulia, dan pengusaha sendiri belum memenuhi kewajibannya.
Kesimpulan