commit to user Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,068.
Hasil tersebut menjelaskan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi dalam penelitian ini, dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah
data n 36, serta k=2 jumlah variabel independen diperoleh nilai DW sebesar 2,068 berada di antara 1,587 dU dan 2,413 4-Du, maka data
tidak mengalami autokorelasi.
3. Uji hipotesis
a. Uji analisa regresi berganda Setelah dilakukan uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik, langkah
selanjutnya adalah melakukan penghitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik analisis regresi linear berganda atau analisis
dua prediktor. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan F-test yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen secara simultan bersama-sama. Hasil F-test menunjukkan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen jika nilai p-value pada kolom Sig. lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, yaitu
taraf signifikansi 0,05 atau nilai F hitung pada kolom F lebih besar dari nilai F tabel. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku
untuk populasi, atau dengan kata lain dapat digeneralisasikan. Hasil F- test dari output program Statistical Product and Service Solution
SPSS versi 16 dapat dilihat pada Tabel 12.
commit to user
Tabel 12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Regression 981.606
2 490.803
10.242 .000
a
Residual 1581.366
33 47.920
Total 2562.972
35 a. Predictors: Constant, Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi, Dukungan Sosial
Keluarga b. Dependent Variable: Harga Diri
Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan nilai p-value pada kolom Sig. sebesar 0,000
sedangkan nilai F hitung sebesar 10,242
F table, F tabel sebesar 3,259. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu
terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri.
Nilai koefisien korelasi ganda R pada model summary digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel independen terhadap
variabel dependen secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen X1 dan X2
secara serentak terhadap variabel dependen Y. Nilai R berkisar antara 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R semakin mendekati 1 berarti hubungan
yang terjadi semakin kuat, sebaliknya apabila nilai R semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah Priyatno, 2009. Pedoman
commit to user untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi ganda, adalah sebagai
berikut:
Tabel 13. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Ganda R
No. Interval Nilai R
Interpretasi
1. 0,000 – 0,199
Sangat Rendah 2.
0,200 – 0,399 Rendah
3. 0,400 – 0,599
Sedang 4.
0,600 – 0,799 Kuat
5. 0,800 – 1,000
Sangat Kuat
Tabel 14 Hasil Koefisien Korelasi Ganda R
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.619
a
.383 .346
6.922 a. Predictors: Constant, Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi,
Dukungan Sosial Keluarga b. Dependent Variable: Harga Diri
Nilai koefisien korelasi ganda R yang dihasilkan sebesar 0,619 menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara dukungan sosial
keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan harga diri. Nilai R
2
R Square sebesar 0,383 atau 38, yang berari bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen yakni dukungan
sosial keluarga dan persepsi terhadap status sosial ekonomi terhadap variabel dependen yakni harga diri sebesar 38. Sisanya sebesar 62
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diuji secara empiris dalam penelitian ini.
b. Uji korelasi parsial
commit to user Penggunaan korelasi parsial untuk mengetahui hubungan antara
variabel tergantung yaitu harga diri dengan variabel bebas yaitu dukungan sosial keluarga, sedangkan variabel bebas lainnya yaitu
persepsi terhadap status sosial ekonomi dikendalikan sebagai variabel kontrol dan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan
persepsi terhadap status sosial ekonomi dengan mengendalikan variabel dukungan sosial keluarga. Uji hipotesis dengan menggunakan teknik
Statistic Parametric Multiple Regression dan dianalisis dengan menggunakan program SPSS 16.0 sebagai berikut :
Tabel 15 Hasil Uji Korelasi Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
Constant 25.158
8.900 2.827
.008 Dukungan Sosial Keluarga
.441 .128
.564 3.434
.002 Persepsi Terhadap Status Sosial Ekonomi
.066 .120
.090 .547
.588 a. Dependent Variable: Harga Diri
Berdasarkan hasil di atas, dukungan sosial keluarga berhubungan secara signifikan dengan harga diri, dengan nilai Sig. 0,002 p0,05 dan
didapatkan nilai t hitung 3,434 dengan t tabel 1,688, dengan demikian t hitung lebih besar daripada t tabel dukungan sosial keluarga mempunyai
hubungan positif dengan harga diri yang terlihat dari nilai R sebesar 0,441, semakin tinggi dukungan sosial keluarga semakin tinggi harga
diri, dan sebaliknnya semakin rendah dukungan sosial keluarga semakin rendah harga diri.
commit to user Pengujian terhadap variabel persepsi terhadap status sosial
ekonomi dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap status sosial ekonomi tidak berhubungan secara signifikan dengan harga diri, terlihat
dari nilai R sebesar 0,066 dan nilai Sig. sebesar 0,588 berada jauh di atas 0,05 serta didapatkan nilai t hitung 0,547 lebih kecil dari t tabel 1,668.
4. Sumbangan efektif